Part 18 - Jangan Berpaling

9.7K 1.1K 1K
                                    

Hai semuaaa, aku balik lagi karena target di part sebelumnya udah tercapai. Rada telat ya bundddd 🤣

Tes semangat dulu, spam lalala yeyeye 👉

Spam nama kamu 👉

Spam judul 👉

Spam nama Shopia 👉

Spam nama Jenny 👉

Tandai kalau ada typo ya 💫

Happy reading ❤

Terluka sendirian.
_______

"Mia, gue mau cerita sesuatu sama lo." Shopia menikmati nasi padang yang ada di hadapannya. Menu makan siang yang penuh dengan karbohidrat. Seperti biasa, hari ini Shopia hanya berdua dengan Mia.

Jenny pergi entah ke mana. Mungkin sedang bersama Natha.

Mia menyesap es boba dengan nikmat. "Cerita apa?"

"Gue kayaknya lagi suka sama seseorang, deh."

Sontak saja Mia kaget. "Yang bener lo? Laki atau cewek?"

"Menurut lo gue suka sama cewek?!" balas Shopia sebal. "Serius lagi! Gue lagi suka sama seseorang yang dulu pernah gue tolak."

"Itu sih namanya karma," komentar Mia.

Shopia berdecak. Mia terlalu blak-blakan.

"Kenapa lo nolak cowok itu dulu?" tanya Mia.

"Waktu gue SMA pernah nggak sengaja ketemu sama cowok saat mau bolos buat pergi pacaran sama anak sekolah lain."

"Pantas lo oon. Hobi lo pacaran mulu waktu SMA. Suka bolos lagi," kata Mia julid.

"Ih, dengerin dulu cerita gue. Jadi cowok ini anak kuliahan. Kuliah di luar negeri, setiap dia libur semester dan balik ke Indonesia kami sering main bareng."

"Keren banget cem-ceman lo anak kuliahan."

"Iyalah! Secara gue cantik," ujar Shopia sombong. Ia hempaskan rambutnya ke belakang.

Mia mendelik jijik.

"Posisi gue waktu itu masih punya pacar. Dulu gue anggap cowok ini cuma sebatas teman dan nggak lebih. Gue juga nggak nyangka dia suka sama gue." Shopia mengenang wajah tampan Natha. "Tiba-tiba suatu hari dia nembak gue di hadapan teman-teman mainnya."

"Terus, lo tolak?" tanya Mia ingin tahu.

Shopia mengangguk lemas.

"Di hadapan teman-temannya lo nolak cowok itu?" Mia memastikan sekali lagi.

Shopia mengangguk lagi.

"Lo nggak ada perasaan banget, sih! Seenggaknya jangan tolak di hadapan teman-teman dia," omel Mia.

"Gue nggak mikir panjang. Lagi pula waktu itu gue punya pacar. Ya udah langsung gue tolak aja." Shopia membela diri.

"Ya seenggaknya lo minta waktu kek buat mikir. Tolak lewat chat atau kalian ketemu berdua. Lo nolak dia di hadapan teman-temannya sama aja lo hancurin harga diri cowok itu!"

Mendengar semua tuduhan Mia, Shopia jadi terbayang wajah Natha saat dia tolak dulu. Datar tanpa ekspresi, tapi penuh luka.

"Sekarang cowok itu punya seseorang yang ingin dia perjuangkan. Gue merasa sakit hati, padahal gue yang menyakiti." Shopia tertawa miris.

Hey Stupid, I Love You!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang