Part 7 - Karyawan Biasa

11.4K 1.5K 301
                                    

Hai, hai semua. Apa kabar? Aku balik lagi 🙃

Yuk cek semangat dulu, say lalala yeyeye 👉

Spam hai 👉

Spam nama kamu 👉

Spam judul dulu 👉

Jangan lupa doa dulu sebelum baca. Komen yang banyak di setiap paragraf 🤗🤗🤗

Happy reading ❤

Kita bertemu lagi pada hari terbaik menurut takdir.
______

Pagi ini tidak indah sama sekali. Langit sedikit mendung, Shopia berangkat bekerja menggunakan angkutan umum karena motor miliknya dipinjam oleh sang adik. Sembari memasuki ruangan Shopia menyapa rekan-rekannya yang telah sampai terlebih dahulu.

"Belum sarapan, Shop?" tanya Jenny.

"Belum. Gue beli bubur ayam depan kantor!" Shopia meletakkan kresek putih yang ia bawa di atas meja. Sebelum bekerja dia wajib isi amunisi terlebih dahulu untuk menghadapi Pak Batara... dan anak Pak Batara juga.

Belum sempat Shopia menikmati suapan pertama bubur ayamnya Pak Batara muncul dengan wajah sumringah.

"Selamat pagi semua. Awali pagi dengan bekerja. Semangat!" sapa beliau.

Shopia tersenyum kering kala Pak Batara menatap tepat ke arahnya. Dia mencium bau-bau kerja paksa seperti jaman Indonesia sebelum merdeka. Shopia takut diminta membangun markas militer di daerah perbatasan.

"Shopia," panggil Pak Batara.

Terdengar ngeri di telinga Shopia.

"S-saya, Pak?" Shopia tebak dia akan disuruh memadamkan matahari. Atau mungkin disuruh mempelajari empat elemen yang dikuasai Aang si Avatar.

"Selamat pagi, Shopia." Pak Batara senyum pepsodent.

Shopia balas dengan senyuman ciptadent.

"Silakan dinikmati sarapannya," ujar Pak Batara.

Shopia menatap sangsi. Serius nih Shopia tidak disuruh kerja paksa? Mungkin otak Pak Batara sedang sehat pagi ini.

"Setelah sarapan penggunaan otaknya dimaksimalkan lagi ya, Shopia." Kemudian Pak Batara masuk ke dalam ruangannya sendiri.

Shopia mencibir pelan. Pak Batara tetaplah Pak Batara yang menyebalkan. Bisanya hanya menyuruh Shopia memaksimalkan penggunaan otak. Dasar tua bangka!

Baru saja Shopia akan menyendokkan suapan pertama bubur ayam ke dalam mulutnya anak Pak Batara yang kata orang ganteng masuk ke dalam ruangan. Anak dan bapak sangat pandai merusak pagi Shopia yang tidak indah sama sekali.

"Pagi, Pak Natha." Sapa Jenny dengan senyuman. Dan bisa-bisanya Natha balas tersenyum juga. Ck, dasar tebar pesona.

Berbanding terbalik dengan ekspresi wajah Natha ketika melintas dari depan meja Shopia, mata Natha menatap dengan tajam. Lalu doi masuk begitu saja ke dalam ruangan bapaknya sendiri.

Apa yang akan mereka bicarakan di dalam sana? Shopia takut keduanya akan melakukan konspirasi besar untuk menyiksa Shopia.

"Shopia, dana untuk material yang saya minta kemarin belum kamu ajukan ke Pak Batara?" Pak Gustaf menghampiri meja Shopia.

Ekspresi wajah Shopia berubah pucat. Sial, dia lupa mengajukan pembukaan dana untuk pembelian material yang kemarin diminta bagian produksi.

"Saya ajukan pembukaan dananya hari ini. Maaf Pak saya lupa kemarin." Shopia panik. Dia singkirkan bubur ayam yang belum sempat ia nikmati ke pinggir. Shopia nyalakan perangkat komputernya, proses on komputer terasa sangat lama.

Hey Stupid, I Love You!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang