Part 36 - Dark Love

7.9K 689 1K
                                    

Haiiii aku balik lagi. Ada yg kangen sama Jenny?

Ada yang pernah nonton drakor the interest of love?

Itu drakor slow tapi bikin greget 😊

Aku ingin kau datang padaku.
______

Pukul delapan malam hujan turun dengan lebat membasahi bumi. Udara dingin menusuk hingga ke relung tulang terdalam.

"Shopia!" Natha memanggil Shopia seraya menurunkan kaca mobilnya.

Shopia yang berteduh di halte memusatkan seluruh perhatiannya pada Natha. Hari ini dia pulang terlambat karena terpaksa lembur mengerjakan rekapan BC 4.0 selama satu tahun.

Natha keluar dari dalam mobil. Menerobos hujan dengan membawa payung. Ia ikut berteduh di halte. Hanya ada mereka berdua di sini.

"Kamu baru pulang?" Natha membuka percakapan.

Shopia mengangguk.

"Saya juga baru selesai meeting. Hujannya deras. Angkutan umum susah dapat jam segini," kata Natha

"Saya nungguin bus gak lewat dari tadi. Ojek online juga gak dapet." Shopia membenarkan perkataan Natha

"Saya antar?" tawar Natha.

Shopia menatap mata Natha dengan ragu. Binar di mata laki-laki itu membuat Shopia mengangguk.

"Saya gak ngerepotin, Pak Natha?"

Natha tersenyum simpul. "Gak sama sekali. Tapi kita ke rumah saya dulu. Saya butuh data di komputer yang ada di rumah untuk dikirim malam ini juga. Apa kamu keberatan untuk ikut?"

Ke rumah Natha? Malam-malam begini? Shopia ingat dulu dia pernah menumpang hidup di sana. Dan berakhir dengan tragis.

"Tapi, dulu Pak Natha bilang tidak akan membiarkan saya menginjakkan kaki di rumah itu lagi demi menjaga perasaan Jenny," ungkit Shopia. Suara Shopia teredam deras hujan, untungnya masih dapat didengar Natha dengan baik.

Natha meremas payung yang ia bawa. Menyalurkan emosi yang melebar di hatinya. Dia bodoh sekali pernah mengatakan hal jahat itu pada Shopia.

"Jangan pedulikan saya, Pak. Silakan pulang." Shopia menyempatkan diri untuk tersenyum. Lukanya tidak boleh terlihat jelas di mata Natha.

Hujan turun semakin deras. Sesekali kilat petir datang, lalu terdengar suara gemuruh. Jelas Natha tidak akan membiarkan Shopia pulang sendiri malam ini.

"Ayo, ikut saya!" tegas Natha sembari membuka payung yang ia bawa.

Shopia terpanah kala Natha merangkul bahunya, membawa Shopia untuk berlindung di bawah payung menuju mobil. Dengan telaten Natha buka pintu mobil, mempersilakan Shopia untuk masuk.

Sepanjang perjalanan hanya mereka habiskan dalam keheningannya. Natha sibuk dengan kemudi, dan Shopia melabukan pandangan pada jalanan yang sepi.

"Ayo, masuk." Natha mempersilakan Shopia untuk masuk ke dalam rumah saat mereka telah tiba.

Shopia mengangguk. "Saya kira gak akan pernah masuk ke rumah ini lagi," candanya.

"Saya mengusir kamu dengan kejam waktu itu. Maaf," sesal Natha.

Natha meraih sendal rumah berwarna pink yang ada di tempat sepatu dekat pintu. Sendal rumah itu jelas milik seorang perempuan dan Natha hanya tinggal sendiri di sini.

"Silakan." Natha meletakkan sendal pink itu di depan kaki Shopia.

"Punya Jenny?" tebak Shopia.

Hey Stupid, I Love You!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang