Part 46 - Coba Mengalah

5.3K 742 3.2K
                                    

Aku balik lagi karena target di part sebelumnya udah tercapai, kali ini aku gak telat 😊

Ada yg kangen cerita ini?

Spam lalala yeyeye 👉

Spam nama Shopia 👉

Spam nama Jenny 👉

Kalian baca cerita ini jam berapa?

Udah makan?

Jomblo mana suaranya?

Happy reading ♥️

Jangan lupa spam komen disetiap paragraf

Jika yang berjuang hanya satu pihak,
Maka hubungan itu tidak akan berhasil.
_______

Jihan melangkah menuju sofa yang ada di ruang tamu. Air matanya mulai menggenang di pelupuk mata. Mungkin karena bawaan bayi perasaan Shopia jadi sangat sensitif. Dan Natha tidak paham itu. Laki-laki itu justru pergi dan mengabaikan Shopia.

Meninggalkan Shopia sendirian. Mengalah pada Natha mengapa sesulit ini?

"Kamu mau makan apa?" Pintu utama kembali terbuka. Natha muncul dengan wajah datar.

Laki-laki itu kembali, tanpa Shopia duga.

"Nath, kamu gak jadi pergi?" Shopia menatap Natha dengan tatapan penuh binar. Sebenci-bencinya Natha pada dirinya pasti masih ada rasa kemanusiaan yang terselip.

"Kamu mau makan apa?"

"Bukan aku yang lapar, tapi--"

"Jangan jadikan anak itu alasan. Kamu mau makan apa?"

Shopia menunduk. "Maaf."

"Aku gak suruh kamu minta maaf," sindir Natha. "Aku tanya, kamu mau makan apa?"

"Kamu mau nurutin aku?"

"Iya, cepat jawab!"

"Pengen makan makanan India. Tapi pengen makan langsung di India. Aku dengar warga Indonesia bebas visa ke India," cicit Shopia takut-takut.

Natha menghela napas keras. "Gak bisa."

"Jangan pelit-pelit sama anak sendiri. Kita ini calon orangtua," balas Shopia.

Natha melipat kedua tangannya di atas perut dengan gaya sombong. "Bukan aku pelit, tapi kamu gak punya paspor untuk keluar negeri."

"Siapa bilang aku gak punya?! Cita-citaku itu mau ke Korea. Paspornya ada, ke Koreanya kapan-kapan."

"Jadi?" Natha mengangkat sebelah alisnya.

"Kita ke India!" ujar Shopia sambil mengusap perutnya.

"Oke kita ke India. Tapi nanti langsung pulang karena besok aku harus masuk kantor." Natha memutar tubuh menuju pintu utama.

"Aku siapin koper dulu." Shopia beranjak menuju kamar. Tapi sebelum Shopia benar-benar masuk ke dalam suara Natha menginterupsi terlebih dahulu.

"Kita langsung pulang, Shopia! Setelah makan, pulang!" tegas Natha sekali lagi. Apa Shopia tidak paham bahasa manusia?

Wajah Shopia berubah masam. Natha masih saja sinis kepadanya. Padahal Shopia sudah coba untuk bersikap lunak dan ingin berteman.

"Aku ambil tas sebentar." Shopia berlari menuju kamar. Dia kembali dengan langkah tergesa. Takut ditinggal Natha.

Hey Stupid, I Love You!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang