Devil Boss

88 20 0
                                    

Shaffiya sudah bersiap untuk berangkat bekerja. Dia sudah rapi mengenakan setelan baju kantornya. Jam sudah menunjukkan pukul setengah tujuh pagi. Dia pun bergegas menuju mobilnya tanpa sarapan terlebih dahulu.

"Shaf, ini kamu nanti makan di kantor ya." Ujar bu Sarah sembari memberikan kotak makanan berisi nasi goreng dan telor mata sapi kesukaan putrinya itu. Shaffiya pun menerimanya dan meletakkan di kursi sampingnya.

"Shaffiya berangkat ya bu, Assalamualaikum." Pamitnya pada sang ibu.

Setelah itu dia pun tancap gas menuju kantornya. Untung saja kantornya tak begitu jauh. Hanya butuh waktu lima belas menit untuk sampai disana. namun hari senin ini biasanya macet karena hari kerja. Shaffiya takut akan terjebak macet nantinya.

Syukurlah jalanan lancar jaya, tak ada kemacetan yang begitu sesak. Namun, di lampu merah ada seorang nenek yang hendak menyebrang hingga membuat orang-orang menunggu lama. suara klakson mobil pun sudah silih berganti berbunyi. Karena sudah tak tahan lagi dengan kebisingan itu, juga tak tega melihat nenek itu kesusahan, Shaffiya pun turun dari mobilnya dan membantu nenek itu menyebrangi jalan.

Di sisi lain ada seorang lelaki yang juga ingin membantu namun langkahnya terhenti ketika melihat Shaffiya sudah lebih dulu menghampiri nenek tersebut. Lelaki itu tersenyum simpul melihatnya.

Setelah memastikan nenek itu sudah aman, Shaffiya kembali ke mobilnya dan melanjutkan perjalanannya menuju kantor. Untung saja dia datang tepat waktu dan tidak ada kata terlambat hari ini. Kalaupun terlambat dia pun tidak usah khawatir karena atasannya begitu baik padanya. beliau begitu mempercayakan apapun pada Shaffiya.

"Good morning semuaaah!" Teriak Shaffiya begitu bersemangat ketika memasuki ruangan kerjanya. Namun tak seperti biasanya, rekan-rekan kerjanya itu seakan diam seribu bahasa padahal biasanya mereka sudah berisik walaupun masih pagi.

"Kenapa pada diem aja sih?" Tanya Shaffiya penasaran. Dia melihat kearah teman-temannya yang menunduk ketakutan.

"Shaf, sini deh." Panggil Clara berbisik kearah Shaffiya. Perempuan itu pun mendekatkan dirinya kearah Clara dan mendengarkan dengan seksama informasi yang temannya itu sampaikan.

"WHAT?! DEMI APA?" Teriak Shaffiya spontan. Clara pun spontan menutup mulut Shaffiya dengan tangannya. Tapi sayang semua itu sudah terlambat ketika pintu ruangan atasannya sudah dibuka.

Semua orang pun tak berani menoleh kearah pintu itu namun tidak untuk Shaffiya. Dia langsung menoleh kearah pintu di belakangnya dan mendapati seorang lelaki yang tak asing lagi baginya.

"Kenapa dia disana Cla? Kenapa dia yang menggantikan pak Himawan?" Tanya Shaffiya berbisik kearah Clara.

"Ada apa ini ribut-ribut? Dan kamu baru sampai kantor jam segini? Masuk ke ruangan saya!" perintahnya dengan nada dingin. Oh, sungguh ini bukanlah hari yang Shaffiya bayangkan.

"Mampus Shaf. Hati-hati aja deh Lo sama dia. Udah sono daripada tambah runyam urusan." Ujar Clara menasehati. Shaffiya pun hanya mampu pasrah dan berjalan lemah menuju ruangan yang sekarang tampak menyeramkan itu.

Shaffiya masuk ke dalam ruangan itu dan langsung berdiri menghadap meja atasan barunya itu. Suasana disana sungguh mencekam bahkan lebih menyeramkan daripada rumah hantu. Shaffiya merapal doa dalam hati semoga lelaki itu bisa amnesia dengan kejadian kemarin.

                                                                                                     ***

Thanks for reading, semoga suka dengan ceritanya yaw :)

SHAFFIYA ( END ✅️ )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang