"Pak, pokoknya jangan sampai orang kantor ada yang tahu ya kalau kita udah nikah. Bakalan canggung banget nantinya kalau mereka tahu kalau saya istri bapak." Ujar Shaffiya ketika mereka masih di dalam mobil.
"Saya tuh suami kamu atau bapak kamu sih? Bukannya tadi pagi udah bener panggilnya sekarang udah berubah lagi tuh." Ujar Izzam kesal dan malah membahas tentang nama panggilan itu lagi. Shaffiya hanya menghela napas pelan. Dia berusaha untuk bersabar.
"Iya deh maap. Jadi gimana mas, setuju kan?" Tanya Shaffiya lagi membuat lelaki itu spontan mengangguk sembari tersenyum simpul.
"Tapi jika kamu suatu saat kamu berubah pikiran dan ingin publish hubungan kita, aku akan dengan senang hati mengumumkan pada mereka. atau bahkan kita bikin aja pesta pernikahan lagi khusus untuk orang kantor." Ujar Izzam memberikan usulannya.
Shaffiya menggeleng pelan tak habis pikir dengan ide suaminya itu. memang kalau orang berduit mah idenya suka terlalu mewah.
"Udah deh jangan aneh-aneh. Aku turun dulu nanti ada orang yang lihat lagi." Ujar Shaffiya sembari membuka seatbeltnya dan hendak keluar dari mobil suaminya itu.
Baru saja Shaffiya ingin melangkahkan kakinya keluar dari mobil, tapi suara deheman Izzam menginterupsi langkahnya. Perempuan itu spontan menoleh kearah suaminya dan mencari tahu apa yang sedan terjadi. Dia melihat suaminya mengarahkan tangan kanannya pada Shaffiya. Perempuan itupun langsung paham dengan apa yang diinginkan suaminya itu.
"Tolong dibiasakan cium tangan suamimu ini ya istriku." Ujar Izzam memberikan nasihat pada Shaffiya.
Perempuan itupun hanya berdehem pelan usai mencium tangan suaminya itu. setelah itu Shaffiya langsung berjalan cepat masuk ke dalam kantornya sebelum ada orang lain yang melihat dirinya semobil dengan Izzam.
Shaffiya berusaha sebaik mungkin agar bisa bertindak seperti biasanya. Walaupun pada faktanya Izzam adalah suaminya sendiri tetapi dia harus tetap bersikap profesional ketika di kantor. bahkan dia tak ingin siapapun tahu kalau dia dan Izzam sudah menikah. Mereka pasti akan menjadi canggung dengannya.
"Eh kalian tadi merhatiin gak sih tangannya pak Izzam ada cincinnya. Di jari manisnya pula. Jangan-jangan dia udah nikah lagi. bakalan jadi hotnews nih kalo bener-bener udah nikah." Ujar Clara yang tiba-tiba membuka pembicaraan itu.
Dia sengaja berbisik agar pak Izzam tidak mendengarnya. Shaffiya yang awalnya sedang sibuk berkutat dengan komputernya pun tiba-tiba merasa cemas jika Clara akan semakin mencari tahu tentang cincin pernikahan itu.
Untung saja Shaffiya tidak memakai cincinnya. Dia sengaja melepasnya sebelum masuk ke ruangannya tadi. dia tetap membawanya tapi ia simpan di dalam tas. Dia tak mengira bahwa kawan-kawannya akan sedetail itu dalam memperhatikan suaminya. Bahkan Cincin Izzam saja dia bisa tahu. Tapi ini sudah terlanjur, jadi kalau ingin menyuruh suaminya melepas cincin itupun juga tak mungkin. nanti pasti mereka akan bertambah curiga.
"Kira-kira siapa ya wanita yang apes mendapatkan suami galak dan kulkas seperti pak Izzam itu." Celetuk Sisy membuat yang lainnya tertawa.
"Eh, Gila mulut lo. Kalo kata gue mah tuh cewek beruntung sih dapat suami pintar, berwibawa, dan juga tajir kayak Pak Izzam itu. Dia tuh sebenarnya gak galak, dia Cuma tegas aja. Toh sekarang dia juga berubah. Sifat dingin pak Izzam juga sudah tidak terlihat lagi sekarang." Ujar Clara menyatakan pendapatnya.
"Shaf, lo kenapa diem gitu? Muka lo juga merah. Jangan-jangan..." Ujar Clara sembari menatapnya intens. Shaffiya pun berusaha untuk mengelak apa yang akan dituduhkan Clara padanya itu.
"Nggaak yaa,,, lo jangan mikir macem-macem deh Cla." Ujar Shaffiya dengan nada paniknya.
"Gue padahal belum ngomong apa-apa loh tapi Lo udah panik gitu. Gue makin curiga. Jangan-jangan Lo udah tau kalau pak Izzam nikah. Iya kan Shaf? Udah deh ngaku aja. Lo gak pinter boong." Ujar Clara lagi membuat Shaffiya bisa bernapas lega sekarang. setidaknya Clara tidak menuduhnya sebagai istri Izzam.
"Ya enggaklah. Emang gue seakrab apa sama dia." Ujar Shaffiya lagi tanpa ragu. Dia pun berusaha berakting sebaik mungkin.
"Ya kali aja lo tau, kan lo akrab banget tuh sama orangtuanya Pak Izzam. Nah siapa tau lo juga diundang tuh ke nikahannya." Ujar Clara lagi semakin menyudutkan Shaffiya. Tapi dengan cepat Perempuan itu menepisnya dengan gelengan kepala.
"Udah deh daripada kalian sibuk ngegosip mending pada lanjut kerja deh. Daripada nanti pak Izzam tahu terus marah-marah coba." Ujar Shaffiya mencoba untuk memperingatkan mereka. sekaligus untuk menghentikan gosip yang juga akan membahayakan dirinya itu. Untung saja triknya itu berhasil. Clara pun menghentikan pembahasannya itu dan kembali bekerja.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
SHAFFIYA ( END ✅️ )
Roman d'amourMasa lalu yang kelam memang terkadang sulit untuk dilupakan dan akan terus terkenang sampai kapanpun. Shaffiya, seorang perempuan dengan masa lalu buruknya berusaha untuk melupakan dan merubah hidupnya sebaik mungkin. Ketakutan dalam dirinya tentang...