PART 2

316 79 82
                                    


   "Kayaknya itu zombie deh" jawab Nisyha.

"ZOMBIE ?" Tanya mereka serentak tak percaya.

"Tapi gue gak tau juga sih" lanjut Nisyha.

Mereka masih diam tak berkutik.

"Ayo kita pergi ! Kenapa masih diam ?" Tegur Afei.

Mereka akhirnya melanjutkan tujuan mereka yaitu pergi ke ruang kepala sekolah.

Sesampainya di sana, mereka dengan ragu mengetuk pintu ruang kepala sekolah.

TOK TOK TOK

"Silahkan masuk" ujar seorang pria dari dalam ruang itu.

Mereka membuka pintu dengan pelan, kemudian mereka masuk satu persatu dengan sopan.

"Permisi pak" sapa mereka hampir bersamaan.

"Ya silahkan duduk" ujar pria paruh baya yang adalah kepala sekolah itu.

"Sekali lagi saya berterimakasih kepada kalian yang sudah memprestasi kan bakat kalian di depan siswa siswi ini" ucap kepala sekolah.

"Sama sama pak, tapi kami kesini cuman mau bertanya pak" balas Xio.

"Apakah murid kami melakukan kesalahan atau sekolah kami yang bermasalah ?" Tanya kepala sekolah.

"Kami kesini ingin bertanya soal ruang laboratorium pak" ujar Sinwoo.

"Ia pak, saya tadi tidak sengaja melihat seseorang yang wajahnya penuh darah dan tidak terkendali" lanjut Nisyha.

"Bercanda ya ?"

"Saya serius dan tidak main main"

"Apa maksudnya ini, bagaimana bisa ada orang lain yang gila seperti itu di sekolah kami ?" Tanya kepala sekolah tidak percaya.

"Saya melihatnya dengan jelas, bahkan saya hampir di kejar olehnya, untung saja saya lari dengan cepat. Tapi saya lihat seragamnya sama seperti seragam anak sekolah ini pak, sepertinya ia adalah murid di sekolah ini" timpal Nisyha.

"Apakah kita perlu mengeceknya sekarang ?" Tanya Seok Jin.

"Boleh saja, tapi saya lupa dengan nama kalain, coba kalian perkenalkan diri dulu"

"Nama saya Starla, ini Afei, Yan Xi, Ween, Nisyha, Seok Jin, Beiyoung, Roya, Xio, Ziaxin, Finctia, Lee Seok, Sinwoo,dan itu Chunse" ujar Starla sambil menunjuk teman temannya satu persatu.

"Ooo, berarti kalian ada empat belas orang ya"

"Ia pak, kami ada empat belas orang"

"Baiklah mari kita buktikan apakah yang teman kalian katakan itu benar atau salah liat aja"

"BAIK PAK" seru mereka serentak.

Mereka langsung pergi ke ruang laboratorium yang di maksud Nisyha.

Di lorong sekolah mereka berjalan menuju laboratorium sambil berbicara dengan kepala sekolah, ada juga yang berbicara pada temannya saja.

"Gue gak bohong, gue berani sumpah deh" ucap Nisyha.

"Kita percaya sama Lo" hibur Afei.

"Makasih Fei"

"Santai aja"

Afei menggenggam tangan Nisyha.

"AKHEM!"

Sontak mereka melihat ke asal suara berdehem itu.

"Gue terlupakan nih" ujar Yan Xi.

"Lo kayak gak ada model lain aja untuk menyindir Sampek berdehem dehem gitu" sanggah Xio.

"Abis tu orang kayak pacaran aja, iya gak Yan ?" Sambung Chunse.

Yan Xi memberi dua jempol untuk Chunse.

"Ziaxin, Lee Seok, kalain berdua lagi punya masalah apa udah kehabisan topik bicara ?, Dari tadi diem Mulu deh kayak si Beiyoung aja" tegur Finctia.

"Bisa gak, gak usah Bawak Bawak gue ?" Sambar Beiyoung yang merasa namanya di sebut.

"Kan gue bener, mau ada hujan, panas, salju, sampai badai pun Lo tetap diam kan ?"

"Bukan urusan Lo"

"Hhh, sabar, untung kita udah kenalan sejak SD, jadi gue udah terbiasa sama sifat es batu Lo ini"

"Oh" Beiyoung hanya ber-oh ria.

Finctia hanya bisa mengelus dada.

"Perasaan gue gak enak nih" seru Sinwoo tiba tiba.

"Kayak cewek aja Lo, sok punya perasaan" ujar Lee Seok.

"Emang cewek doang yang punya hati, gue juga kali"

"Tapi gak pernah di pakek"

"Hati gue mahal, jadi jarang gue pakek"

"Kalau gitu kita sehati"

"Dasar goblok"

TEEET
TEEET
TEEET

Sedang asik asiknya mereka bercanda ria dan saling berbincang tiba tiba alarm berbunyi sangat keras.

"Suara apa itu pak ?" Tanya Ween kepada kepala sekolah.

"Itu suara alarm darurat" jawab kepala sekolah panik.

"Ada kebakaran kah ?" Tanya Yan Xi.

"Ini alarm darurat yang berarti ada bahaya yang lebih besar daripada kebakaran" ucap kepala sekolah.

Mereka segera memasang wajah takut kecuali Beiyoung yang biasa biasa saja.

Beberapa siswa berlari ketakutan ke arah kepala sekolah.

"Ada apa ini ?" Tanya kepala sekolah.

"Ada siswa yang berubah jadi Monster pak, siapapun yang dilihatnya akan di gigit sama dia pak" jawab salah satu siswa itu.

"Jangan jangan itu yang Nisyha maksud" ujar Roy.

"Gue rasa juga gitu" sambung Starla.

Semua siswa berlari berusaha menghindari mahluk aneh itu.

Kepala sekolah berlari ke arah seorang siswi yang sedang  memegangi kepalanya yang terasa sakit, siswi itu juga mimisan dengan sangat parah. Beberapa menit kemudian ia kejang kejang dan tak terkendalikan.

"Ada apa dengan mu nak ?" Tanya kepala sekolah itu.

Akhhhrrr
Rrrwhhghh
(Anggap saja suara raungannya)

Siswi itu segera menarik tangan kepala sekolah dan menggigitnya.

"AAAAHHSSS..., KAMU GILA YA" teriak kepala sekolah kesakitan.

Yan Xi dan teman temannya menyaksikan itu tidak percaya karena di depan mereka kini benar benar zombie.

"Kita harus tolong pak kepala sekolah itu" ujar Seok Jin.

"Eh tolongin tuh cewek kasihan banget dia di gangguin Monster itu...eh kok malah jadi gila gitu ?" Ujar Ween.

"Gue rasa kita harus pergi dari sini" tolak Beiyoung.

"Kenapa ?"

Belum sempat menjawab tiba tiba puluhan siswa berlari dengan ketakutan dan menjerit.

"LARI ADA BAHAYA"

"MAMA TOLONG"

"ADA MONSTER"

"TOLONGG..."

teriak mereka.

Menurut kalian part ini panjang atau pendek ?

Maapkeun kalau typo bertebaran 🙏🏻🙏🏻.

Vote!!
Follow!!
Komen sebanyak banyaknya ok!!

Tetap setia sama cerita aku ye

FROM SCHOOL TO CITY (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang