PART 10

148 46 96
                                    

Di baca juga ya guys, biar nambah pembaca🤭

Happy reading guys 😊

Grww
Drap
Rarrh

   Suara itu sepertinya suara zombie yang mengetahui keberadaan mereka, zombie itu juga sepertinya tidak sendirian.

"Gawat, mereka kok tau kita ada di sini ?" Celetuk Ween.

"Sial, mereka banyak banget" sambung Starla.

"Kita harus apa ?" Tanya Nisyha.

Tanpa berfikir panjang, Jungwoo langsung menarik salah satu rak buku.

"WOY, BANTUIN GUE DONG, JANGAN CELOTEH MULU" teriak Yan Xi.

Beiyoung langsung tersadar dari lamunannya, ia membantu Yan Xi menarik rak buku itu.

"CEPAT TAHAN PINTUNYA PAKAI RAK INI !" Teriak Afei.

Mereka semua bekerja sama menarik rak rak buku itu untuk menahan pintu perpustakaan itu.

Pak Aris melihat seorang siswa yang berlari mendekati ruangan mereka.

"ADA SISWA YANG SELAMAT DI LUAR SANA" teriak pak Aris.

Mereka melihat ke kaca pintu ruangan itu.

"buka pintunya bang !" Pinta Xio kepada Beiyoung.

Beiyoung menggelengkan kepalanya.

Sedangkan Lee Seok langsung menggeser kembali rak buku itu.

"Kita harus bantu dia" ujar Lee Seok.

"JANGAN !" Larang pak Aris ketika melihat Lee Seok yang ingin membuka pintu.

Mereka semua menatap pak Aris kecuali Beiyoung karena hanya Beiyoung dan pak Aris yang menyadari sesuatu.

"Di tangan siswa itu ada bekas gigitan, kita gak mungkin memasukkan dia bersama kita" ujar pak Aris.

"Dia sepertinya sudah melihat kita, ia berlari mendekati kita namun ia malah tergigit" sambung Beiyoung.

Mereka semua terdiam, apa yang dikatakan Beiyoung dan pak Aris sangat benar.

BRAK

Pintu itu di dorong oleh para zombie itu. Mereka semakin mengganas ketika melihat ada mangsa di dalamnya. Zombie zombie itu sangat gila, mereka membenturkan kepalanya sendiri ke pintu perpustakaan itu, ada juga yang mencakar cakar zombie lainnya untuk menggapai mangsa di dalam perpustakaan.

"CEPAT TUTUP KACA PINTUNYA !" Perintah Beiyoung.

Nisyha langsung mengambil buku buku yang sangat banyak untuk menutupi kaca pintu.

"Ambil buku lebih banyak lagi !" Pinta Nisyha.

Afei dan Ziaxin mengambil buku yang besar dan tebal, kemudian mereka memberikan buku buku itu kepada Nisyha.

Setelah pintu kaca sudah tertutup, zombie zombie itu mulai tenang.

"hhh..."

Mereka membuang nafas lega.

"Gue capek cok" lirih Chunse.

"Gue juga sama" lirih Seok Jin.

.
.
.

     Afei, Nisyha, Ziaxin, Ween, Seok Jin dan Yan Xi sedang asik bermain tebak tebakan, sedangkan yang lainnya hanya menonton saja.

"Gang gang apa yang selalu bikin ibu ibu kesal ?" Tanya Jungwoo.

"Gang sempit menuju pasar" tebak Seok Jin.

"Bukan Bambang"

"Terus apa ?"

"Gang-guin suaminya"

Plak

Seok Jin memberi satu tempeleng untuk Yan Xi.

"Salah gue apa ?"

"Gak ada, khilaf gue"

Finctia dan teman temannya tertawa melihat tingkah teman mereka.

"Gue ada tebak tebakan nih, pas hidup di nyanyikan, pas mati di kasih tepuk tangan, apa itu" tanya Afei.

"Gak ceweknya gak cowoknya sama aja, sama sama kasih pertanyaan yang aneh" cibir Lee Seok.

Tampak Starla yang sangat serius untuk menemukan jawaban dari pertanyaan Afei.

"GUE TAU" sanggah Starla.

Afei sempat terkejut karena Starla.

"Gak usah pakai teriak teriak juga Juleha" ujar Afei kesal.

"Hehe, khilaf gue, jawabannya adalah...." Starla membuat teman temannya penasaran.

"Bang Chunse" lanjut Starla.

Yang punya nama memasang muka datarnya.

"Emang gue lilin apa, kalau hidup di nyanyikan, kalau mati di kasih tepuk tangan" cibir Chunse.

"Nah tu Chunse pinter, jawabannya adalah lilin" ujar Afei.

"Hhh, nyesal gue sebut nama si Chunse" ujar Starla pelan.

                        ~~**~~

     Di sisi lain, tampak seorang polisi yang sedang asik memeriksa data kepolisian. Namun kegiatannya itu terhentikan saat mendengar berita tentang sekolah Mega Sakti.

Tv

"Selamat siang pemirsa, siang ini kami membawa berita yang sangat penting. Sekolah Mega Sakti yang terkenal di kota ini mengalami kejadian aneh, penduduk setempat mengira sekolah itu penuh dengan mahluk yang mengerikan, mereka sepakat telah menutup sekolah itu agar mahluk aneh itu tidak keluar dan menyebar ke kota.
Sebagian pula ada warga yang tidak terima jika selah tersebut di tutup karena anak mereka masih terjebak di sana. Bagaimana kah nasib anak mereka dan para pekerja di sana ?, Akankah pemerintah akan bertindak cepat ?. Saksikan terus acara berita dari kami agar kita semua tau tentang informasi yang menganut keselamatan kota kita ini !"


Polisi itu seperti mengingat sesuatu.

"Berarti apa yang di katakan gadis waktu itu tidak main main" ujarnya pada dirinya sendiri.

"Ah, saya tidak boleh percaya gitu aja, bisa saja itu hanya bagian dari permainan mereka" ujar polisi itu lagi.

Ia melanjutkan tugasnya.

Kalau ada typo saya mohon maaf sebesar-besarnya 🙏🏻.

Ingat, cerita ini hanya fiktif belaka.

Vote !

FROM SCHOOL TO CITY (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang