PART 37

114 26 45
                                    

Yuk kita lanjutkan lagi kisahnya.

      
     Pria yang tidak begitu asing bagi mereka itu adalah Arman.

"Pak Arman ?" Tanya Li Qian.

"Senang bertemu dengan kalian lagi anak anak" sapa Arman ramah.

"Ngomong ngomong kenapa jumlah kalian hanya sedikit, bukankan kalian masih ramai ?" Tanya Arman heran.

Tak ada yang menjawab pertanyaan itu, mereka menundukkan kepala mereka.

"Mereka tidak selamat pak" jawab Yan Xi membuka suara.

Tiba tiba Nisyha merasa tubuhnya sangat dingin dan kepalanya terasa sakit.

"Nisyha, Lo gak papa kan ?" Tanya Afei khawatir.

"Gue hanya kecapean aja Fei" jawab Nisyha menutupi.

"Baiklah, kita harus cepat pergi dari sini sebelum kota di ledakkan seluruhnya" ujar salah satu tentara militer itu.

"Siapa yang akan naik dahulu ?" Tanya Arman.

"Bapak saja dulu, setelah itu Li Qian, Beiyoung, Nisyha, Afei, terakhir barulah saya yang akan naik" jawab Yan Xi mantap.

Mereka menyetujui pendapat Yan Xi kecuali Nisyha.

"Gue yang terkahir saja"seru Nisyha membuat mereka terkejut dan terheran heran.

"Kenapa ?" Tanya Afei.

Nisyha tersenyum lembut ke arah sahabatnya itu.

"Gue cuma mau melihat kota ini untuk terakhir kalinya" jawab Nisyha.

Mereka tak mau ambil pusing, langsung saja mereka mulai di naikkan satu persatu.

.
.

    Setelah mereka semua telah berada di dalam helikopter, helikopter akan segera di terbangkan.

"TUNGGU SEBENTAR" teriak Nisyha.

Lagi lagi mereka dibuat heran olah tingkah Nisyha.

"G-gue udah gak tahan lagi, gue m-mau turun s-saja" ujar Nisyha menahan sakit di tubuhnya.

"Kenapa, ada apa Nisyha ?" Tanya Afei khawatir.

"Tolong bukakan lagi pintu nya, saya ingin melihat kota ini sebelum pergi" pinta Nisyha berbohong tanpa menghiraukan pertanyaan Afei.

Air matanya mulai menetes.

"Afei...maafin gue, sebenarnya g-gue sudah terinfeksi" ujar Nisyha menundukkan kepalanya.

Seketika ekspresi mereka berubah menjadi serius, mereka seakan akan tidak percaya dengan pernyataan itu.

"Jangan bercanda Lo !" Tegur Afei.

Nisyha menunjukkan kakinya yang terluka di bagian jari jempol kakinya.

"Saat gue  bantuin Lo dari serangan zombie yang hampir menerkam Lo, gue menendang zombie itu tapi...tapi zombie itu malah menggigit kaki gue, untungnya zombie itu cuman menggigit bagian jempol kaki gue, jadi virusnya menyebar secara lambat...jika gue mengatakan ini sejak tadi, gue yakin Lo gak akan ninggalin gue...maaf Fei...maaf semuanya" jelas Nisyha sedih.

"T-tapi kenapa  ?, Gue udah kehilangan keluarga gue, gue udah kehilangan sebagian teman teman gue, dan sekarang...gue harus kehilangan satu satunya sahabat terbaik gue" lirih Afei.

"Tidak Fei...Lo masih punya Yan Xi, Beiyoung dan Li Qian juga masih ada...gue yakin Lo pasti bisa melewati ini semua" balas Nisyha.

"Gue harus pergi" lanjutnya pelan.

FROM SCHOOL TO CITY (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang