PART 8

166 67 190
                                    

Happy reading guys 😊
Vote !!
Komen!!
Wajib Banget.

     
       Roy duduk dan masih bernafas tidak teratur.

"Heran gue, sekolah mewah tapi kok gak ada lift nya sih"

Yan Xi menepuk bahu sahabatnya itu, Roy.

"Lo pikir ini mall, ini sekolah Roy, ntar kalau ada lift mereka sekolah nya keenakan, gak adil sama sekolah kita dulu yang sekolahnya jadul" jawab Yan Xi.

Mereka semua tertawa mendengar jawaban Yan Xi. Sedangkan Yan Xi berusaha mencerna perkataannya tadi.

"Emang gue salah bicara ?"

.
.
.
     Siang itu sangat terik, membuat Yan Xi dan teman temannya kepanasan karena berada di rooftop.

Marvel berjalan mendekati Vero.

"Heh, gara gara Lo kita semua kepanasan disini tau gak" bentak Marvel.

"T..tapi saya juga gak tau kalau kalian ada di sana bang" balas Vero gugup.

Beiyoung menjauhi Marvel dari Vero.

"Lo gak boleh gitu" tegur Beiyoung.

Marvel mendecak kesal dan menjauhi Beiyoung.

"Kita harus keluar dari sekolah ini" tekad Lee Seok.

"Gue setuju, gue udah lapar banget" sambung Seok Jin

Beiyoung merogoh tasnya seperti mencari sesuatu.

"Ini buat Lo, bagi bagi, gue cuman punya dua" ujar Beiyoung sambil menyerahkan sebungkus roti kepada Seok Jin.

"Roti satu biji mau di bagi bagi, satu aja si Ween udah kurang tu, apalagi bagi bagi" ujar Seok Jin.

Ween merasa namanya di bawa bawa tidak terima.

"Enak aja lu cupang, Lo ngatain gue rakus ?" Tanya Ween.

"Berjanda bang"

"BERCANDA"

Kedua roti itu mulai keliling dan berpindah tangan. Mereka makan dengan sangat hemat, namun Beiyoung tidak sedikitpun makan rotinya itu. Teman teman Yan Xi tidak heran dengan sikap Beiyoung. Selain jarang bicara, rupanya Beiyoung juga jarang makan.

"Gue jadi haus" keluh Nisyha.

"Kita juga sama nih" sambung Finctia.

Sinwoo sepertinya mengigat sesuatu, ia tersenyum dan mendekati Nisyha.

"Sa, tadi gue nitipin Lo mineral kan, mana tu mineral ?" Tanya Sinwoo.

Nisyha segera mencari mineral di dalam tasnya namun ia tidak menemukannya. Ia teringat akan kejadian kemarin. Ia sudah melemparkan mineral itu kepada zombie zombie itu.

"Gu...gue gak sengaja lempar ke arah z..zombie kemarin" jawab Nisyha gugup.

Sinwoo menarik rambutnya sendiri.

"Lo ceroboh banget sih"

"Ya maaf"

Ia dan teman temannya sekarang merasa kehausan. Beiyoung memeriksa tas ransel nya dan ternyata ia membawa sebotol air minum.

"Gue ada minum nih" tawar Beiyoung.

"Minumnya dikit dikit ya, biar yang lainnya juga kedapatan" ujar Yan Xi.

Kali ini Beiyoung ikut minum. Minum tanpa makan sudah biasa, namun makan tanpa minum sepertinya tidak bisa.

"Makasih banget bang Bei, Lo selalu jadi pahlawan buat kita" ucap Xio.

Beiyoung menunduk malu dan tersenyum.

"Kalau kita udah keluar dari sekolah ini, bang Bei mau gak traktir kita belanja di mall ?" Tanya Chunse.

"Boleh" jawab Beiyoung santai.

.
.
.
       Tak ada yang bisa mereka lakukan selain bergerak melawan para zombie itu.

"Kok bisa ada sih mahluk zombie gini ?" Tanya Chunse.

"Ia, gue juga heran,. sebenarnya apa yang terjadi sama sekolah ini" sambung Lee Seok.

Mereka memang selalu bertanya tanya tentang asal virus itu, namun tidak ada yang tau latar virus itu.

"Gimana kalau kita lanjutin perjalanan" usul Afei yang mulai bosan.

Teman temannya juga setuju dengan usulan Afei. Mereka memulai perjalanan mereka.

    Mereka terus berjalan menuruni tangga dan menelusuri lorong sekolah yang sangat menyedihkan itu. Sesekali mereka bertemu dengan zombie itu, mereka dengan cepat menyerang mahluk itu.

Grrr
Rrrww
Grr

Kali ini suara raungan zombie itu sangat dekat dengan mereka, sepertinya zombie itu tidak sendirian.

Mereka berbalik ke belakang. Seketika kaki mereka kaku saat melihat puluhan zombie berlari ke arah mereka.

"LARI SEMUA !"  Teriak Beiyoung.

Setelah mendengar instruksi dari Beiyoung, mereka berlari sekuat tenaga.

Mereka kini berada di lantai tiga.

"MASUK SEMUANYA" teriak Sinwoo.

Mereka segera masuk ke dalam ruangan yang sangat gelap. Ween menutup pintu dengan keras.

Brakk

"Sialan Lo, gue hampir jantungan tau" celetuk Ziaxin.

Mereka kini bisa bernafas lega. Seok Jin menyalakan senter di handphonenya.

Sampai di sini ada yang mau bertanya dengan salah satu aktor ini ?

Jangan lupa follow aku ya.

Vote, komen !!

FROM SCHOOL TO CITY (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang