"Chunse dan lainnya akan mencari kita" ujar Beiyoung."Wah serius ?" Sontak Starla.
"Gue harab adik gue dan yang lainnya gak kenapa napa" ucap Seok Jin.
"Gue juga khawatir banget sama Afei" lirih Yan Xi.
"Sebegitu besarnya cinta Lo sama Afei Bei ?" Tanya Roy iseng.
"Ia dong, Lo juga pasti cinta banget kan sama Nisyha ?" Balas Yan Xi.
"Kok Lo tau sih Bei, Lo mata matain gue ?"
"Gak, gue hidung hidungin Lo"
"CK, jadi malu gue"
~~**~~
Hari sudah mulai sore, Xio dan teman temannya masih diam di dalam ruang kepala sekolah. Tidak ada yang berani keluar dari ruang itu karena zombie semakin banyak dan berkeliaran di sana."Kita gak bisa pergi mencari Beiyoung dan yang lainnya sekarang" ujar Ween.
"Sebaiknya kita Istirahat aja di sini, nanti malam kita lanjutkan untuk menyusul rombongan Yan Xi, gue yakin kalau zombie itu gk bisa melihat mangsa di kegelapan" usul Sinwoo.
"Gue setuju, kita kumpulkan tenaga buat nanti malam" setuju Finctia.
Yang lainnya mengangguk setuju.
Tak ada yang bisa mereka lakukan selain beristirahat untuk menunggu malam dan mengumpulkan tenaga. Mereka segera mencari tempat yang nyaman bagi mereka, ada yang tidur di sofa, ada juga yang tidur sambil duduk bersandar di dinding, ada pula yang tidur di lantai sembarangan, bahkan ada yang tidur di kursi.~~**~~
Yan Xi sejak tadi berjalan ke depan dan ke belakang sambil menggigit jari telunjuk nya."Lo bisa diam gak Xi, dari tadi mondar mandir aja kayak cacing kepanasan" tegur Seok Jin.
"Kok mereka gak datang datang sih ?, Apa jangan jangan mereka udah terinfeksi sam..."
"SYUUT, gak boleh ngomong gitu, positif thinking aja ngapa sih"
"Bener tu, siapa tau mereka lagi istirahat" sambar Starla.
Yan Xi memilih duduk di kursi sambil memainkan handphone nya.
"Bang Bei, Lo ada paket gak, hospot dong"
"Bentar"
Starla mendekati Seok Jin sambil berbisik.
"Si Yan Xi gak modal" bisik Starla.
"Baru tau Lo ?"
"GUE DENGAR KAMBING" seru Yan Xi yang mendengar bisikan Starla dan Seok Jin.
"Maap" ucap mereka dengan wajah tanpa dosa.
.
.
.
.
Hari sudah mulai gelap, suara zombie di luar sudah semakin sedikit terdengar.Beiyoung menatap satu persatu sahabatnya yang sedang terlelap dalam mimpi masing masing.
"Kok mereka belum datang juga sih ?" Tanya Beiyoung pelan.
GARRHH
GRR
RARRWWBeiyoung terkejut saat mendengar suara raungan zombie yang sangat banyak, teman teman Beiyoung juga terbangun.
"Kenapa tiba tiba mereka mengganas lagi ?" Tanya Starla.
Sahabatnya hanya mengangkat bahu dan menggelengkan kepala.
DOR
DOR
DORStarla dan yang lainnya terkejut hingga menjauh dari pintu karena pintu di gedor secara paksa.
"WOY, BUKA PINTUNYA !" teriak seseorang dari luar.
"CEPET SIALAN !" Teriak orang itu.
Seok Jin mengintip di jendela dengan hati hati. Seketika matanya terbelalak saat mengetahui siapa yang menggedor pintu.
"ITU MEREKA" teriak Seok Jin heboh.
"Ya udah di buka goblok !" Pinta Starla.
Seok Jin membuka pintu dengan cepat.
"CEPAT MASUK !" teriak Yan Xi.
Afei dan yang lainnya masuk ke dalam ruang musik dan menutup pintu dengan cepat dan keras.
BRAK
"Hhhh..."
Mereka semua kini bernafas lega.
Yan Xi berlari mendekati Afei dan memeluknya erat.
"Gue khawatir sama Lo Fei" ujar Yan Xi.
"Gue juga takut gak bisa ketemu Lo lagi" balas Afei menahan air mata.
Teman temannya menatap kedua sahabat mereka yang sepertinya lupa jika mereka masih berada di dalam satu ruangan. Afei dan Yan Xi merasa seakan dunia milik berdua.
"EKHM !"
Sontak mereka menatap ke arah suara deheman itu. Sang pemilik suara itu adalah Ween.
"Lu gak ada model lain untuk menyindir lagi gitu selain berdehem ?" Bisik Sinwoo.
"Biar lebih estetika gitu"
"Estetik !"
Afei melepaskan pelukannya.
"Yang jomlo mending nyimak" sindir Ween lagi.
"Apaan sih Lo Ween, iri bilang bos" ujar Yan Xi.
"Papale papale" sambung Afei.
"Jomblo adalah hobi ku" ujar Ween.
Mereka tidak menyadari kalau Seok Jin dan Lee Seok juga berpelukan. Seok Jin dan Lee Seok bersyukur karena tidak ada yang menyindir mereka.
Lanjut baca ya part selanjutnya !!
Segini aja ya, gak tau mau bikin gimana lagi.
Vote!!
Komen!!Sorry banget kalau typo bertebaran 🙏🏻🙏🏻.
KAMU SEDANG MEMBACA
FROM SCHOOL TO CITY (END)
TerrorCERITA INI HANYA FIKTIF BELAKA! Bagaimana bisa sebuah virus yang diciptakan oleh seseorang yang genius mampu menghancurkan masa depan sekolah hingga ke kota. Bahkan sang pencipta virus juga terinfeksi. Bagaimana cara mereka untuk menghentikannya v...