PART 18

118 29 32
                                    


Happy reading guys 😘
Di baca ya guys, biar nambah pembaca, siapa tau lama lama suka sama cerita ini.

.
.
   
      Mereka kini bersembunyi lagi dari monster gila itu. Mereka masih bernafas ngos-ngosan.

"Gila,... orang tu sengaja... banget mau jebak kita...hhh" celetuk Finctia sambil menahan nafas.

"Ia, itu orang kayaknya gak asing bagi kita" balas Afei.

Saat mereka membicarakan tentang siswa misterius itu, ekspresi Marvel berubah ketakutan.

"Dia pasti mau balas dendam sama gue, tapi kenapa mereka juga terlibat?" Ujarnya dalam hati sambil menatap para sahabat itu dengan tidak suka bercampur heran.

"Apa mereka kenal sama dia, atau jangan jangan mereka punya masalah pribadi?" Lanjutnya lagi.

Yan Xi tidak sengaja melihat ekspresi wajah Marvel yang sepertinya otak Marvel kebanyakan pikiran atau sudah busuk.

"WOY, ngapain Lo melamun gitu ?" Tegur Xio mewakili Yan Xi.

"Bukan urusan Lo" jawabnya ketus.

Xio menganggukkan kepalanya pasrah.

"Anak jaman sekarang gak ada sopan santunnya ya bang" bisik  Lee Seok ke telinga Seok Jin.

"Ia Lee, rasanya pengen gue timpuk tu anak" balas Seok Jin sambil berbisik pula.

Roy yang mengetahui Lee Seok dan Seok Jin sedang berbisik merasa di kucilkan.

"Apa perlu gue keluarkan hadits di larang berbisik dua orang jika ia sedang bertiga ?" Sindir Roy.

"Emang Lo tau ?" Sambar Sinwo.

"Tau dong"

"Coba !"

"Jika kalian sedang bertiga, maka janganlah kalian dua orang bersisik..." Ia terdiam sejenak.

"Artinya aja Lo udah lupa, gimana arabnya" ejek Sinwoo.

Beiyoung tertawa kecil.

Roy menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Kalau Roy mah modal gaya doang" timpal Nisyha.

"Tega bener Lo"

Mereka semua tertawa kecuali Marvel, namun kedua sudut bibirnya sedikit naik.

"Kok lama lama gue suka sih sama persahabatan mereka, unik dikit" heran Marvel dalam hatinya.

Apakah Marvel akan benar benar masuk ke dalam persahabatan Beiyoung?. Apakah mereka akan menerima Marvel ?.

                        ~~**~~

    Berlahan lahan mereka menelusuri lorong sekolah. Mereka kini sudah dekat dengan pintu utama sekolah. Sialnya pintu itu telah di kunci dari luar oleh warga. Meskipun banyak warga yang menolak sekolah itu di tutup dan di kunci karena anak anak mereka masih berada di dalam sekolah itu.

"Sial di kunci dari luar" umpat Chunse.

"Terus kita harus apa?, Malah itu zombie makin dekat lagi" seru Ziaxin panik.

"Biar gue dobrak" tawar Beiyoung.

"Kita bareng aja" balas Starla.

"Lebih baik yang cewek mundur dulu, biar para Abang Abang tamvan aja yang dobrak. Kalian siap siap untuk keluar" usul Yan Xi.

Mereka setuju dengan usulan Yan Xi.

Grrr
Garrrhh
Grrr.

Lama kelamaan zombie semakin banyak dan mendekati mereka. Kepanikan sangat jelas di wajah mereka masing masing kecuali Beiyoung. Walaupun ia berkeringat dingin tapi ia berusaha mengontrol ekspresi wajahnya.

"SATU...DUA...TIGA.."

"HIAAA..."

"BRAAK"

Pintu tetap tidak bisa di buka, padahal zombie semakin dekat.

"Please, gue mohon jangan sampai kita mati sia sia di sini" lirih Ziaxin sambil menangis.

Ketika Ween tengah sibuk mendobrak pintu, ia melihat siswa misterius yang sedari tadi mengikuti mereka yang tidak menyadari bahwa salah satu zombie telah berdiri di belakangnya dan siap memangsanya.

"WOY AWAS !" Teriak Ween.

Chunse dan yang lainnya melihat ke arah siswa itu. Sedangkan siswa itu sangat terkejut dan tidak bisa berbuat apa-apa.

Dengan cepat Beiyoung berlari mendekati siswa itu dan menendang zombie itu hingga terbentur dinding.

"Apa apaan ini ?" Tanya siswa itu terkejut.

Siswa itu merasa tidak suka di bantu oleh mereka.

"LUCKY ?"  Seru mereka kompak kecuali Marvel.

"WOY, ntar aja kaget kagetan nya, sekarang kita harus cari jalan supaya kita bisa keluar" tegur Starla.

Mereka semua kembali fokus untuk mendobrak pintu itu dan menghalangi zombie zombie yang mendekat.

"KALAU BEGINI TERUS GUE GAK KUAT JUNG" teriak Sinwoo kepada Jungwoo.

"SAMA, INI PINTU GAK BISA DI AJAK DAMAI" balas Jungwoo.

Dengan sekuat tenaga mereka akhirnya pintu itu terbuka dan rusak. Di saat saat yang sangat genting semua bakat pasti akan keluar dari diri mereka. Bahkan pintu yang sudah di kunci ketat dan kuat dari luar pun mereka bisa membukanya hingga rusak.

"LARI SEMUA, KELUAR !" Teriak Roy.

Maaf ya guys kalau ada typo. Makasih juga udah mau baca cerita aku.

 Makasih juga udah mau baca cerita aku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Vote!
Follow!
Komen minimal 3!!🤭

FROM SCHOOL TO CITY (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang