PART 6

172 40 20
                                    

Happy reading 😘
 
      Matahari mulai menampakkan dirinya. Beiyoung, Yan Xi, Nisyha, Seok Jin, Lee Seok, Finctia, dan Xio terbangun dari tidurnya karena silaunya sinar matahari. Sedangkan yang lainnya masih terlelap. Beiyoung segera membangunkan teman temannya.

"HOAAMMM" Xio menguap dengan bebas.

Seok Jin mengipas hidungnya dengan tangannya.

"Bau amat nafas Lo, udah berapa abad Lo gak sikat gigi ?" Tanya Seok Jin.

"Ya elah, baru aja satu hari gue gak sikat gigi lu nanya malah berabad abad" balas Xio.

"Abis bau banget nafas Lo"

"Lo makan apaan sih ?" Tanya Lee Seok.

"Gue makan jengkol doang"

"Pantes"

Beiyoung berdiri dan memandang ke arah jendela ruang musik, ia menoleh ke kanan dan ke kiri.

"Lo liat apaan bang Bei ?" Tanya Sinwoo.

"Sepi, gak ada zombie" jawab Beiyoung.

Setelah mendengar perkataan Beiyoung, mereka semua ikut mengintip di jendela.

"Kita keluar sekarang ?" Tanya Afei.

"Gak tau nih, takutnya di luar lebih gawat dari pada disini" jawab Yan Xi.

"Kita keluar aja deh" usul Sinwoo.

"Gue setuju sama Sinwoo" timpal Finctia.

Mereka semua mengiyakan perkataan Sinwoo. Lagipula mereka tidak mungkin berada di dalam ruang musik itu. Mereka juga sangat lapar karena tidak makan sejak kemarin.

"Nis" panggil Roy.

Nisyha menatap sang suara dengan tak senang.

"Nis Nis Nis, Lo pikir gue kucing ?" Celetuk Nisyha.

"Terus gue harus panggil nama singkat Lo apa ?"

"Lebih baik Sa daripada NIS, CK CK CK nis nis, kayak manggil kucing"

"Ok, Sa Sasapi"

"Kurang ajar Lo ya"

Nisyha memukul pundak Roy. Sedangkan Roy mengelus punggungnya yang terasa panas.

"Galak amat sih Lo ?"  Bisik Ziaxin.

"Salah dia kenapa ngeselin" jawab Nisyha.

"Ngeselin tapi bikin klepek-klepek" sambung Afei.

Yan Xi memberikan dua jempolnya.

Begitulah suasana persahabatan mereka. Tidak perduli mereka berada dimana dan apa yang sedang mereka hadapi, mereka akan tetap saling bercanda ria dan selalu bersama.

CPRASS
(suara pecahan kaca)

Spontan semua yang ada di dalam ruang musik menoleh kearah jendela yang mengarahkan luar.

Tampak dua orang pria masuk dengan cepat dan memasang wajah ketakutan.

"KALIAN SIAPA TIBA TIBA MASUK DARI JENDELA KAYAK MALING GITU ?" teriak Seok Jin.

"M..maaf bang, kami dari lantai lima tidak sengaja masuk ke sini karena kami sedang di kejar kejar mayat hidup" jawab salah satu siswa itu gugup.

"Siapa nama kalian ?" Tanya Lee Seok dan Finctia hampir bersamaan.

Lee Seok dan Finctia saling berpandangan kemudian membuang muka satu dama lain.

"Nama saya Marvel dan ini ketua OSIS di sini, namanya bang Alex" jawab siswa itu yang bernama Marvel.

Sedangkan Alex hanya diam sejak tadi, sesekali ia merasa pusing dan meringis kesakitan.

"ketua OSIS kenapa diam aja ?" Tanya Roy.

Alex berusaha menyembunyikan rasa sakitnya namun tiba tiba darah merah pekat keluar dari hidungnya sangat deras.

"Dia terinfeksi ?" Tanya Beiyoung kepada Marvel.

"Sepertinya begitu bang" jawab Marvel.

Tidak ada yang mengeluarkan suara, mereka hanya diam menatap Alex yang mulai kejang kejang dan tak terkendalikan.

"CEPAT KELUARKAN  DIA DARI SINI!" Teriak Yan Xi.

Marvel yang mendengar teriakan Jungwok langsung mendorong tubuh Alex ke arah jendela dan menjatuhkannya.

"EH GILA" seru mereka tidak percaya.

Finctia merasa Marvel sudah keterlaluan.

"Seharusnya Lo jangan dorong Alex, itu sama aja Lo pembunuhan" tegur Finctia.

Marvel tersenyum miring.

"Tapi dia udah terinfeksi, gue gak mau kita semua celaka hanya gara gara kasihan sama dia" jawab Marvel enteng.

"Gak usah perdebatan mayat hidup kenapa sih" celetuk Chunse.

"Lagipula Alex sudah terinfeksi" sambung Finctia.

Cling
Ting
Dud
Drtt
( Suara notifikasi handphone mereka )

   Mereka langsung mengambil handphone mereka masing masing karena suara notifikasinya hidup.

"Wah jangan jangan mantan gue siaran langsung" tebak Roy.

"Ada cafe baru buka kah ?" Tanya Xio.

"Paling cuman orang mau pamer iPhone aja" tebak Starla.

Karena penasaran mereka membuka handphone mereka dan mereka sama sama terkejut.

"APA ?" sontak mereka hampir bersamaan.

Marvel yang tidak membawa handphone menjadi sangat heran dan ingin tau.

"Ada apaan ?" Tanya Marvel kepada Sinwoo.

"Ada berita, kalau sekolah Mega Sakti ada masalah serius, sekolah ini di tutup tadi malam supaya mahluk itu tidak menyebar ke kota" jawab Sinwoo yang tetap fokus melihat handphonenya.

"Pemerintah juga belum tau, itu artinya tidak akan ada bantuan yang datang menyelamatkan kita" sambung Afei.

"Mereka gak tau kalau masih ada orang yang selamat di sekolah ini" ujar Nisyha.

"Mereka juga belum mengerti tentang mahluk ini, tapi mereka bertekad untuk menutup sekolah dan menjauhi sekolah Mega Sakti agar mahluk itu tidak keluar" ucap Roy.

Yan Xi dan teman temannya hanya bisa pasrah dengan keadaan. Mereka berharap pemerintah akan segera tau dan mengirimkan bantuan untuk mereka.

Ok guys, gimana part ini ?, Seru gak.

Ada yang mau bertanya sama Yan Xi, Afei, dan yang lainnya. Kalau ada langsung aja komen ya.

Vote !!,

FROM SCHOOL TO CITY (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang