Please !, Pengen banget salah satu cerita aku itu terbit, apalagi dijadikan series 🤧. Tolong kasih sarannya ya untuk memperbaiki cerita atau tulisan nya supaya cerita ini lebih bagus.
Setelah mendengar cerita Li Qian, mereka semua mengangguk mengerti. Ternyata Beiyoung diam diam memiliki mantan. Sebegitu dinginnya Beiyoung hingga masalah seperti itu, ia tak berminat untuk cerita kepada teman temannya.
"Karena bagi gue ini adalah masalah pribadi, gue gak mau kalian ikutan sulit karena gue" jelas Beiyoung.
"Ya elah bang Bei, kita kan udah kayak saudara jadi santai aja" balas Xio.
Mereka semua mengangguk menyetujui Xio.
Beiyoung merasa beruntung karena memiliki teman yang perduli padanya.
~~**~~
Hari sudah sangat gelap. Malam ini adalah kesempatan mereka untuk keluar dari hotel ini. Para zombie itu tak berkutik di malam hari karena mata mereka memutih sehingga tak bisa melihat apa apa di kegelapan. Mereka juga tidak menyukai air.
Berlahan lahan Ziaxin membuka pintu kamar hotel. Ia melihat sekeliling untuk memastikan apakah di luar sana aman. Ziaxin keluar dari kamar dengan di ikut teman temannya.
Yan Xi menggenggam tangan Afei erat. Nisyha memegang bahu Roy karena ia sangat takut. Finctia, Starla, dan Ziaxin berada di tengah. Yang lainnya berjalan di depan. Ruangan itu sangat gelap hingga sulit bagi mereka untuk menemukan jalan keluar. Untungnya Li Qian sudah hafal dengan jalan hotel itu. Mereka turun menggunakan tangga darurat karena lift tak bisa di gunakan.
Setengah jam lamanya akhirnya mereka tiba di lantai empat. Mereka berjalan sangat hati hati supaya tidak ada zombie yang mengetahui keberadaan mereka.
BRUK !
Rawhk...
Ween yang berjalan paling depan tiba tiba menabrak sesuatu. Sepertinya ia telah menabrak salah satu zombie. Tak butuh satu menit, semua zombie segera berlari menuju mereka karena zombie yang Ween tabrak mengeluarkan suara ganas.
"LARI SEMUA !" teriak Ween.
"Sialan lo Ween, bikin kita susah aja" gerutu Marvel.
Mereka segera berlari mengikuti arahan dari Li Qian.
"KE KANAN !" teriak Li Qian.
Mereka terus berlari menuruni tangga. Hotel itu sangat gelap, para zombie hanya mengejar sesuai suara mereka.
Akhirnya mereka tiba di lantai pertama. Ternyata di sana zombie lebih banyak. Mereka kini terkepung.
Tiba tiba zombie berlari menuju kiri dan tak menghiraukan mereka. Para zombie itu berkumpul bagaikan berebut makanan.
"AAA.... TOLONG GUE !"
Mereka tak tau itu suara siapa karena suara zombie itu lebih keras.
"AYO SADAR SEMUA, KITA HARUS LARI !" teriak Marvel.
Mereka kembali berlari. Beiyoung menarik tangan Li Qian. Li Qian hanya pasrah.
"Kita bersembunyi di cafe itu !" Perintah Beiyoung.
Cafe itu sepertinya aman untuk mereka. Mereka tak ada pilihan lain karena ribuan zombie mengejar mereka.
"ARGH... CEPAT BANGET VIRUSNYA MENYEBAR" celetuk Chunse.
BRAK
Seok Jin menutup pintu cafe dengan cepat.
Kini mereka bisa bernafas lega. Suara ngos-ngosan dari nafas mereka terdengar begitu kencang. Keringat juga membasahi tubuh mereka.
Finctia merasa ada yang kurang. Mereka juga merasa ada yang salah.
"Ziaxin mana ?" Tanya Starla.
Mereka segera menyadari hal itu. Salah satu teman mereka sudah berpisah dari mereka.
"Jangan jangan..." Lee Seok mengingat sesuatu.
"Jangan jangan apa Lee ?" tanya Ween.
"Jangan jangan, zombie zombie tadi mengerumuni sesuatu... Itu adalah Ziaxin" lanjut Lee Seok.
"Pantes saja ada suara minta tolong tadi, para zombie itu ternyata berhasil memangsa teman kita" sela Xio.
"Ah... Tidak mungkin, Ziaxin..." Lirih Nisyha.
Mereka semua sangat menyesal karena tak dapat menolong teman mereka. Itu juga karena suara zombie zombie itu dan suasana yang gelap.
"Sekarang kita kehilangan Ziaxin" lirih Xio.
"Semoga tidak ada korban lagi nantinya" harap Yan Xi.
.
.Tak terasa hari telah siang. Kelelahan membuat tidur mereka sangat nyenyak walaupun suasana sedang tidak baik baik saja. Di tambah lagi dengan perut mereka yang mulai meronta ronta minta di isi.
Afei berjalan menelusuri dapur cafe berharap ada sesuatu yang bisa mereka makan karena kini tas mereka tertinggal di hotel. Semua makanan mereka tertinggal di sana.
"Guys, di sini ada makanan !" Ujar Afei.
Mereka semua berlari menuju dapur bagaikan mahluk yang kelaparan. Di sana berbagai roti dan minuman masih layak di makan berserakan di lantai. Dengan lahap mereka makan dan minum sepuasnya.
"Ah gue jadi pengen ke toilet deh" ujar Lucky.
Ia segera mencari toilet di dalam cafe itu. Namun betapa terkejutnya ia saat membuka pintu toilet tersebut.
"AAA.... SIALAN MEREKA ADA DI SINI" teriak lucky histeris.
Mereka berlari mendekati lucky. Benar saja, dua zombie ternyata di kurung di dalam toilet. Mungkin dia kedua zombie itu di kurung oleh orang orang cafe tersebut.
Ok guys, jangan lupa sarannya ya !.
Follow dan vote. Kabari dong kalau ada yang mau terbitkan cerita aku hehe😁.
Gue terlalu berharap gak sih🤭.
KAMU SEDANG MEMBACA
FROM SCHOOL TO CITY (END)
TerrorCERITA INI HANYA FIKTIF BELAKA! Bagaimana bisa sebuah virus yang diciptakan oleh seseorang yang genius mampu menghancurkan masa depan sekolah hingga ke kota. Bahkan sang pencipta virus juga terinfeksi. Bagaimana cara mereka untuk menghentikannya v...