Alhamdulillah akhirnya sampai juga di part ini, terimakasih banyak ya teman teman karena sudah menemani dan memberi semangat buat saya.
Oh ya, komen juga ya gimana perasaan teman teman dengan cerita ini, ini adalah part terakhirnya. Karena author ingin tau perasaan teman teman saat cerita ini selesai 🤭.
Sementara itu, Li Qian kembali mengingat Kejadian yang membuat sedih karena Antrisa telah menjadi zombie karena menolongnya.
Tanpa Li Qian sadari air matanya jatuh membasahi pipinya. Beiyoung yang mengetahui Li Qian menangis pun tersenyum lembut ke arah gadis itu.
"Lo masih takut ?" Tanya Beiyoung perduli.
Li Qian menggelengkan kepalanya.
"Antrisa kira kira sedang apa ya ?" Tanya Li Qian.
Beiyoung memeluk Li Qian dengan hangat.
"Mungkin tubuh mereka menjadi monster, tapi percayalah jiwa mereka pasti sudah tenang" hibur Beiyoung.
"Andai saja bencana ini tidak pernah terjadi, pasti kita masih berkumpul bersama teman teman kita" seru Afei sedih.
"Dan...gue juga pasti masih bisa melihat senyuman papa, mama, dan Nisyha" lanjutnya lagi.
"Gue rindu dengan tingkah Chunse yang selalu menimbulkan tawa" sambung Beiyoung.
"Gue juga rindu dengan kekompakan kita" balas Yan Xi.
Arman yang mendengar keluhan keluhan anak anak itu menjadi ikut sedih.
"Ini adalah takdir kita semua, inilah jalan kita, beruntung kita masih selamat" ujar Arman.
Tak ada yang mengangkat bicara lagi. Mereka kembali dengan pikiran mereka masing masing.
~~~**~~~
Tujuh jam kemudian akhirnya mereka sampai di sebuah kota. Mereka tidak tau dimana mereka berada saat ini karena perjalanan menuju kota itu sengat memakan waktu panjang.
"Ternyata ini sudah pagi, kita keluar negri kah ?" Tanya Li Qian.
"Saat ini kita akan di ungsikan di kota ini untuk sementara waktu sampai kota kita bersih dari serangan virus itu" jawab Arman.
"Pak, apakah kami bisa bertemu dengan keluarga kami ?" Tanya Yan Xi.
"Apakah kalian yakin keluarga kalian selamat ?" Tanya Arman pula.
"Keluarga saya sudah lama tiada, saya tinggal bersama adik saya, namun sekarang adik saya sudah terinfeksi" jawab Li Qian sedih.
"Saya tidak tau apa yang terjadi dengan keluarga saya, saya berharap bisa bertemu dengan mereka lagi" jawab Yan Xi menunduk.
Kini mereka menunggu jawaban dari Beiyoung.
"Kedua orang tua saya sedang bekerja di China" jawab Beiyoung dingin.
"Baiklah mari ikut saya, kalian akan di sidang satu persatu untuk memastikan bahwa kalian tidak terinfeksi karena banyak warga kota ini yang menolak kalian, mereka tidak percaya bahwa kalian bisa selamat dari kota mengerikan itu, apalagi kalian berada di dalam SMA Mega Sakti saat virus itu sudah menyebar" jelas Arman.
Keempat orang itu mengangguk mengerti, mereka pun mulai berjalan menuju sebuah gedung tinggi di depan mereka.
Gedung itu di jaga sangat ketat oleh pemerintah, bahkan di luar pagar saja puluhan tentara militer di tugaskan menjaga gedung, apalagi di dalam gedung. Tentara militer semakin banyak.
KAMU SEDANG MEMBACA
FROM SCHOOL TO CITY (END)
HorrorCERITA INI HANYA FIKTIF BELAKA! Bagaimana bisa sebuah virus yang diciptakan oleh seseorang yang genius mampu menghancurkan masa depan sekolah hingga ke kota. Bahkan sang pencipta virus juga terinfeksi. Bagaimana cara mereka untuk menghentikannya v...