BAB 27

112 31 83
                                    

.

Happy reading 😘

      Awalnya kedua zombie itu tak berkutik, namun setelah melihat mangsa, ia kembali mengganas.

Terpaksa mereka berlari keluar dari cafe itu. Sialnya lagi zombie di luar jumlahnya malah lebih banyak.

"Aaakh..., Tau gini lebih baik kita basmi saja zombie yang hanya dua dari pada di sini yang jumlahnya tak terhitung" keluh Roy.

Tak ada yang bisa mereka lakukan selain melawan para zombie itu.
Mereka bertarung dengan sekuat tenaga.

"KITA LARI KE KANAN, DI SANA ZOMBIE TIDAK TERLALU BANYAK !"  teriak lucky.

Mereka mengikuti arahan dari lucky. Mereka berlari dan tentu saja di kejar oleh para zombie.

Finctia tiba tiba tersandung batu, ia terjatuh.

"AUSHH... TOLONGIN GUE !" teriak Finctia.

Kakinya terasa sangat sakit sehingga sulit baginya untuk berdiri. Sementara itu zombie semakin dekat. Mereka segera mendekati Finctia namun di hadang oleh Marvel.

"STOP, KITA HARUS PERGI, KITA TIDAK BOLEH TERGIGIT OLEH MEREKA HANYA KARENA SATU GADIS ITI SAJA" bentak Marvel.

"MINGGIR LO, ITU SAHABAT KAMI" bantah Starla.

"NGGAK, KITA HARUS PERGI!" tolak Marvel.

Marvel mencegah Starla dan teman temannya yang berusaha menolong Finctia.

Sayangnya mereka sudah terlambat, zombie berlari dengan cepat sehingga Finctia harus menyusul Ziaxin. Karena sudah tergigit oleh zombie, Finctia tak lagi merasa kakinya sakit. Ia merasa lebih kuat dan kesadarannya juga mulai hilang.

"TIDAAAKKK... FINCTIA " teriak Afei.

"CEPAT KALIAN SEMUA LARI, BIAR GUE YANG MENGHADANG ZOMBIE INI !" teriak Finctia.

"TIDAK FINC, KITA HARUS PERGI BERSAMA" bantah Seok Jin.

"TAK ADA WAKTU LAGI, JANGAN PEDULIKAN GUE. GUE MULAI LELAH, PLISS TINGGALIN GUE" pinta Finctia.

Terpaksa mereka harus meninggalkan Finctia. Kini mereka kehilanganmu satu teman mereka lagi. Apakah semua ini karena Marvel ?.

.
.
.

    Akhirnya mereka tiba suatu wilayah yang sangat sepi. Tak ada orang ataupun zombie di sana. Jalan raya begitu sepi, gedung gedung tinggi banyak yang hancur. Bangunan bangunan lainnya juga ada yang terbakar. Salah satu kantor besar terlihat aman. Mereka bersembunyi di sana untuk sementara.

Untungnya listrik masih tersambung. Mereka menggunakan kesempatan itu untuk mengisi baterai handphone mereka. Kebetulan charger mereka sama seperti Li Qian. Mereka bergantian memakainya.

tiba tiba tatapan mereka tertuju pada Marvel. Marvel menaikkan alisnya. Starla dengan lantang mendekati Marvel.

"PALK!"

Starla menampar Marvel dengan penuh dendam.

"DASAR BAJINGAN !"

"apa  ?" Tanya Marvel sok polos.

Yang lainnya tersenyum miring.

"MASIH BERANI LO NANYA APA ?, GARA GARA LO FINCTIA TERINFEKSI VIRUS ITU " teriak Starla.

"Lo mau mati juga, hah ?"

"Lebih baik gue jadi zombie bersama teman teman gue daripada harus melihat wajah Lo"

"Kalau begitu silahkan saja, sana mati. Atau perlu gue lemparkan Lo ke tumpukan zombie ?"

BUKH !

Chunse sudah tidak dapat menahan emosinya, sebuah tinjuan ia hadiahkan kepada Marvel. Marvel menyentuh sudut kiri bibirnya yang berdarah akibat tinjuan Chunse.

Marvel tersenyum miring.

"Seribu tinjuan pun tidak akan bisa mengembalikan teman teman Lo" ketusnya.

Lucky menahan Chunse.

"Sabar bang, gue juga termasuk korbannya, dia juga sudah mengorbankan adik gue" ujar lucky.

"Benar Chunse, ada saatnya dendam kita terbalaskan" sambung Yan Xi.

Tiba tiba mereka merasa ada yang tidak beres dengan tempat itu. Suara yang sangat ribut berasal dari dalam bangunan gedung yang tinggi.

Mereka mendongakkan kepala mereka ke atas gedung. Kaca gedung pelan pelan mulai retak.

CPRAAANGG....

Kaca gedung itu pecah, banyak zombie zombie yang berjatuhan dari atas. Ratusan zombie tetap hidup walaupun tubuh mereka sudah remuk akibat jatuh dari atas gedung. Zombie zombie itu terus menyerang mereka.

Karena jumlah zombie itu lebih banyak, mereka tak sanggup melawan zombie sebanyak itu.

DOR !
DOR !
DOR !
DOR !

Tiba tiba suara tembakan muncul. Mereka langsung mencari orang yang memegang pistol itu.

Semua zombie zombie itu mati tak berkutik karena tembakan tepat mengenai kepala mereka.  Kini suasana menjadi sunyi. Tak ada yang mengeluarkan suara.

Darimana kah asal suara pistol itu. Apakah itu profesor Koz ?.
Atau polisi ?.
Dan bisa saja itu adalah tentara penyelamat.

Ayo baca kelanjutannya !

Seperti biasa jangan lupa vote dan komen. Follow juga ya , di bck kok

   

FROM SCHOOL TO CITY (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang