Happy reading guys 😊
Maaf ya kalau typo di mana mana.~~**~~
Ini adalah malam kedua yang tidak menguntungkan bagi mereka, malam yang sangat menegangkan.
"Kita harus keluar dari sini" tekat Marvel.
Dari kemarin mereka selalu bertekad untuk keluar, namun tidak ada yang berani bertindak di antara mereka. Hanya Beiyoung yang selalu tampak tenang.
Beiyoung sebenarnya juga takut dan ingin keluar dari sekolah itu, namun ia berusaha menyembunyikan rasa takutnya itu.
"ANAK ANAK, KITA MEMANG HARUS KELUAR DARI SINI SEBELUM KITA AKAN MENJADI SEPERTI MEREKA" ujar pak Aris mantap.
Yan Xi dan teman temannya menyetujui pak Aris.
"Ini sudah malam, mereka tidak bisa melihat mangsanya di kegelapan, mereka hanya bisa mendeteksi kita dari penciumannya dan pendengarannya, jadi kita harus hati hati" saran pak Aris lagi.
"BAIK PAK" setuju mereka bersamaan.
Mereka mulai menarik kembali rak buku dan membuka pintu dengan pelan pelan agar zombie itu tidak mendengar mereka.
Clek
(Suara pintu terbuka)Chunse melihat ke kanan dan ke kiri untuk melihat apakah ada zombie di luar sana.
"Kita aman" bisik Chunse.
Satu persatu mereka keluar dari perpustakaan. Tampak raut yang tegang dan takut di wajah mereka masih masing.
Mereka berjalan berlahan menuruni tangga. Mereka tidak berani menghidupkan senter handphone mereka karena takut zombie itu mengetahui keberadaan mereka.
Grrr
Raarrr"AA... TOLONG"
Mereka semua terkejut mendengar teriakan Paka Aris. Xio menyalakan senter handphonenya.
Mereka tidak percaya apa yang mereka lihat di depan mereka. Ternyata zombie itu berhasil memangsa pak Aris. Kini leher pak Aris harus tergigit oleh zombie itu.
"LARI ANAK ANAK, LARI SEMUA !" Teriak pak Aris.
"Tapi pak, kami tidak mungkin meninggalkan bapak" ujar Vero.
"TINGGALKAN SAYA SEBELUM SAYA AKAN MENYERANG KALIAN"
Mereka terpaksa harus meninggalkan pak Aris.
Mereka terus berlari hingga mereka memutuskan untuk masuk ke ruangan yang ternyata adalah kantin sekolah yang luas.
Mereka tidak teliti dan kurang waspada sehingga mereka tidak menyadari kalau puluhan zombie menanti mereka di ruangan itu.
"SIAL, MEREKA BANYAK BANGET DI SINI" umpat Ween.
Piring, gelas yang pecah kini berserakan di kantin.
Grrr
RrrrrrhhZombie zombie itu kini berdatangan dari segala arah.
"ROY AWAS" teriak Sinwoo.
Roy menoleh ke samping kirinya dan ia sangat terkejut karena zombie itu berada tepat di sampingnya.
Sinwoo berlari ke arah Roy dan memukul kepala zombie itu pakai mangkuk yang ia ambil dari meja kantin.
Prang
Mangkuk itu pecah dan membuat kepala zombie itu berlumuran darah. Namun zombie itu tidak merasa sakit sedikit pun.
Sedangkan teman temannya masih terus berusaha menghindari zombie yang sangat banyak.
Sinwoo mengambil pecahan gelas dan memasukkan pecahan gelas itu ke dalam mulut zombie itu karena mahluk itu menganga siap menerkam Roy.
Mulut zombie itu sobek dan darah dan lendir keluar dari mulutnya. Zombie itu kini menyerang Sinwoo.
Sinwoo menahan zombie itu agar tidak menggigitnya. Roy menarik kerah baju zombie itu dari belakang dan memutar kepala zombie itu hingga suara patah leher zombie itu terdengar.
Krek
Kali ini zombie itu tidak lagi bergerak.
"Thanks bro" ucap Sinwoo kepada Roy.
"Sama sama Woo"
Zombie berseragam itu masih mengganas, namun beberapa zombie sudah tidak berdaya.
Nah gimana part ini GUYS ?
Kalau cerita ini garing atau gak nyambung saya minta maaf ya
Vote!!
Follow!!
KAMU SEDANG MEMBACA
FROM SCHOOL TO CITY (END)
HorrorCERITA INI HANYA FIKTIF BELAKA! Bagaimana bisa sebuah virus yang diciptakan oleh seseorang yang genius mampu menghancurkan masa depan sekolah hingga ke kota. Bahkan sang pencipta virus juga terinfeksi. Bagaimana cara mereka untuk menghentikannya v...