BAD 12

169 16 1
                                    

Happy Reading!!!!

Masih di Apartemen Bryan, Alena menjelajahi setiap sudut ruangannya. Terdapat foto di pojok ruangan yang menggambarkan sosok bocah lelaki dan seorang perempuan yang memakai pakaian cukup simpel.

" Siapa dia? Apa ini ibu nya Bryan." Ucap Alena. Alena mengelus foto tersebut, Alena menatap Bryan kecil yang tidak tersenyum sama sekali dibalik foto tersebut.

Sebenarnya banyak pertanyaan yang keluar dan ingin Alena tanyakan kepada Bryan, Namun Alena melihat respon Bryan yang terkadang ketus dan juga dingin itu membuat Alena mengurungkan niatnya.

" Dia sama Dion ada hubungan gak ya?."

" Terus kalo Bryan tinggal di Apartemen, kenapa ada di rumah Dion? Apa Ibu yang Bryan maksud wanita ini." Pungkir Alena.

Alena yang sedang bergumam dan melamun itu dikejutkan dengan suara di belakangnya.

" Ngapain kamu."

Tunggu kamu? Bukankah itu suara Bryan yang lebih tepatnya seperti berbisik di telingannya.

Benar Bryan sedang berdiri persis di belakang Alena, Jika ada yang melihat mereka dari belakang maka posisi nya tersebut layaknya seseorang yang sedang berpelukan.

" Aku nanya kok diam aja sih."

Alena membalikkan badannya." Ehm bisa munduran gak?." Ucap Alena gugup.

Bryan tersenyum tipis sangat tipis." Itu ibu aku yang kerja di rumah Dion." Ucapnya sambil menatap foto yang Alena pegang.

" Ibu." Cicit Alena.

"Iya. Ibu yang selama ini membesarkan aku, Rawat aku ketika aku sakit." Alena terdiam mendengarkan penjelasan Bryan.

" Beliau sangat sangat mulia sekali hati, Masa pas aku kecil, aku selalu di antar kesekolah. Selalu di suapin ketika aku lapar,Aku di ajarin naik sepeda."

" Ya wajar atuh Bry, Itu kan tugas setiap Ibu. Pasti kamu sayang banget sama ibu mu ya? Kapan ajak aku ketemu ibu ya." Ucap Alena antusias.

Bryan terdiam." Iya aku sayang banget sama dia, tapi sayangnya dia bukan ibu kandungku." Aura Bryan kembali seperti semula.

Alena terkejut." Maksud kamu." Bryan berjalan menuju sofa.

Bryan melambaikan tangan ke Alena." Sini." Perintahnya.

Bryan menatap tajam Alena, Alena merasakan aura intimidasi terhadap dirinya dari tatapan Bryan. Alena duduk tepat disebalah Bryan.

" Lu tau kan siapa gue? Yang mereka katakan benar semuanya." Ucap Bryan. Toh tidak masalah bukan mengatakan itu terhadap sang kekasih, agar mereka saling memahami. Semoga saja. Batin Bryan.

" Terus ibu kamu?." Tanya Alena.

" Kalo dia bukan gue panggil ibu, Tapi mamah. Dia udah mati." Jahat tidak Bryan mengucap sang mamah mati.

Tanpa Bryan sadari sebenarnya ucapannya adalah sebuah fakta yang belum terungkap.

" Len..."

" Gue sakit, Jika suatu saat gue pergi apa lu mau jadi alasan gue supaya kembali." Ucap Bryan tiba tiba.

Alena menangkup kedua pipi Bryan." Heii, walaupun hubungan kita baru seumur jagung. Aku bakalan berusaha untuk menjadi tempat kamu pulang, mulai sekarang coba untuk terbuka sama aku, aku gak tau kamu sakit, selagi kamu belum bilang kalo kamu itu sakit apa Bry."

" Gue gak bisa ceritain itu sekarang Len."

" Biar semesta yang ngungkap kebenarannya." Sambungnya.

***

Sementara Dion yang sedang mencari keberadaan Alena. Menanyakan kepada jinju dan juga Putra.

" Alena pergi kemana?." Tanyanya. Dion turun sendiri tidak bersama kedua orangtuanya.

" pamit pulang duluan."

" Gimana sih kata mau kerja kelompok."

" Dia ada hubungan apaan sama Bryan." Tanya putra tiba tiba.

" Mereka pacaran."

" HAH. Demi apa?." Jinju terkejut.

Dion mengangguk." Iya Alena nerima tawaran Bryan pas di kantin."

" Gila dong."

" Ju, lu sayangkan sama Alena? Kalo sayang sebagai sahabat yang baik. Lu mau gak bantuin gue jauhin Alena dari Bryan." Ucap Dion.

Jinju terdiam sejenak." Oke gue setuju."

*******

HAHAAH UDAH SEPI YAAA WKWKWKW

SELAMAT MENJALANKAN IBADAH PUASA......
Tips tips ajalah romance nya wkwkw

BRYAN ( THE ALASKA )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang