BAD 15

118 7 2
                                    

Ketika Alena berperang dengan pikiran, Bryan datang membawa sekotak p3k lalu menatap Alena yang sedang memegang sampah plastik yang berisi obat obatannya.

" Mampus gua, harus jawab apaan ini." Batin Bryan.

Alena menyadari yang kehadiran Bryan." Ini punya siapa? Kenapa banyak banget dan siapa yang minum obat sebanyak ini." Tanya Alena.

" Ini punya kamu?." Sambung Alena.

Bryan terdiam membisu." Iya itu punya aku len, punya aku!! itu obat yang aku konsumsi selama aku masih hidup didunia." Namun itu hanya pengakuan batin Bryan saja belum saatnya dia memberitahu yang sebenarnya.

" Gak tau , Udah lama mungkin tapi lupa di buang sama ibuuu."

Tunggu Bryan baru saja mengatakan ibu dan astaga Alena kenapa baru sadar, Jika pembantu dirumah Dion adalah Ibu Bryan tapi kenapa Bryan memiliki kamar di rumah Dion.

Bahkan kamarnya bisa dikatakan besar ukurannya seperti kamar utama di rumahnya. Pikir Alena.

" Ibu?." Tanya Alena bingung.

Lagi lagi Bryan berdecak sebal." Banyak Tanya lu, sini tangannya." Ucap Bryan singkat.

" Gak usah tangan aku udah gapapa, ehm aku pulang dulu ya." Alena sebenarnya tau Bryan kesal dengan dirinya.

Bryan menunduk menghela nafas pelan.
" Oke, silahkan keluar." Ucap dingin Bryan beranjak menaruh P3k dan mengambil bungkus obat yang tadi sempat dipegang oleh Alena.

" Cepetan keluar, katanya pengen pulang." Suruh Bryan yang masih melihat Alena mematung.

Alena menatap Bryan merasa bersalah." Bry..." Panggil Alena.

Bryan menoleh dan berdiri tepat didepan Alena.
" Kenapa lagi? Gua gak bisa anter lu."

" Gue sibuk." Sambungnya singkat.

Alena meraih kedua tangan Bryan."Aku minta maaf soal di Mall tadi." Dan menyatukan kedua tangan mereka berdua dengan erat.

Bryan mengangguk." Its okey no problem, itu udah biasa buat hidup gue." Ucap Bryan dan pergi mengambil kunci motor.

" Pulang sendiri gak usah nyusahin." Sambungnya.

Akhirnya Alena hanya mengangguk pelan, dirinya bingung mau menanyakan sesuatu ke Bryan, Namun sepertinya mood Bryan sedang tidak bagus.

" Kamu mau kemana?." Tanya Alena. Bryan yang sedang berada disampingnya hanya menoleh sejanak lalu pergi meninggal Alena ditangga terakhir.

Alena ingin mengejar Bryan namun langkah terhenti lantaran panggilan dari seseorang di belakangnya.

" Alena." Ternyata Dion yang memanggilnya.

" Kamu belum pulang." Tanya Dion yang mata mencari cari keberadaan Bryan.

Ternyata Bryan berada di dapur dan menatapnya tajam." Bangsat." Umpat Bryan.

" Ehmmm belum ini baru mau pulang." Jawabnya.

" kamu abis dari kamar Bryan ya?." Tanyanya.

Alena mengangguk." Aku pamit pulang dulu ya Dion."

Dion mengangguk." Mau aku anter?." Dion sengaja mengatakan agak sedikit keras agar di dengar oleh Bryan. Dan benar dugaannya ternyata Bryan mendengar buktinya dia sedang melihat interaksi kekasihnya dengan adiknya itu.

" Gak usah aku naik taxi aja." Tolak halus Alena.

" Aku duluan ya Dion."

Dion hanya mengangguk dan menatap kembali
Bryan yang ternyata sudah pergi.

" Hati hati."

***
Happy readingg!!!
Maaf kalo masih suka typo dan gak nyambung

BRYAN ( THE ALASKA )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang