BAD 1

465 30 2
                                    

" Matanya tidak begitu asing didalam diriku, Siapa dirinya."

******

Bryan Alaska D. Memiliki nama belakang yang begitu singkat sehingga membuat siapa saja bertanya? Apakah makna huruf D  tersebut. Namun Bryan hanya menjawab." Kepo." dengan aura dinginnya. Bryan Alaska D adalah ketua genk terbesar yang berada di daerah jakarta, sikapnya begitu disegani oleh para anggota. Namun siapa sangka dibalik itu semua dirinya menyimpan sejuta pahitnya hidup seorang diri, ditengah lengkapnya orangtua, serta harta yang melimpah. Sering diperlakukan tidak adil oleh kedua orangtuanya, membuat dirinya berontak meranah kearah yang negatif.

Bryan dari kecil di urus oleh seorang pembantu yang sudah mengabdi lama di keluarga orangtuanya. Bryan bilang dirinya memiliki saudara kembar, yang sampai saat ini dirinya tidak tau keberadaannya.

Seiring berjalannya waktu Bryan tumbuh menjadi sosok pria yang sangat tampan, darah bule melekat dalam diri Bryan. Bryan menjadi sosok yang sangat misterius, tertutup, serta digosipkan memilki kepribadian ganda bahkan lebih parah gangguan mental.

***
Pagi ini suasana rumah mewah ramai dengan dentingan sendok, sang pemilik kedatangan anak mereka yang selama ini tinggal di amerika serikat. Siapalagi kalau bukan Dion Alaska M. Ya Dion adalah adik Bryan yang selama ini terpisah jauh, sikapnya cukup berbanding terbalik dengan Bryan. Wajah mereka berdua bisa dikatakan tidak mirip sekali untuk kata kembar tersebut.

Sebelumnya keluarga Alaska adalah keluarga pembisnis yang terpandang di beberapa negara, salah satunya indonesia, serta punya tahta tersendiri di dunia pembisnis tersebut.

" Aden tidak sarapan." Panggil saja Bi inah pembantu serta pengasuh yang selama ini mengurus Bryan dari bayi hingga remaja ini.

Bryan yang sedang menuruni anak tangga, langsung menghampiri Bi inah. " langsung berangkat bi." Ucapnya.

Kedekatan kedua memang layaknya anak dan orangtua, disitu pula Ayu ibu kandung Bryan merasakan api cemburu.

" Sarapan!! Kalo penyakit kamu kambuh nyusahin saya."Ucap laki laki yang tak lagi muda namun terlihat gagah dengan jas hitam melekat didirinya, Siapa lagi kalau bukan Dimas Alaska, tak lain papahnya Bryan.

" Dia penyakitan Pah?." Ucap seorang pria yang umur tak jauh beda dengan Bryan.

Sontak saja membuat Bryan menoleh menatap tajam pria tersebut.

" Kenapa? Gak terima?." Pria tersebut adalah kembarannya yang bernama Dion Alaska D.

Dion berdiri menghampiri Bryan. " Ternyata ini orang nya, yang selalu ini nyusahin orangtua gue." Mendorong pundak Bryan.

" Mah Pah, Dion berangkat." Pamitnya. Tanpa menghiraukan tatapan tajam dari Bryan.

Tak selang beberapa menit Bryan menarik paksa pundak Dion.

BUGH!!
BUGH!!
BUGH!!

" DION ASTAGA." Teriak Dimas dan Ayu secara bersamaan berusaha melerai keduanya.

" GUE GAK MINTA BUAT DI URUS SAMA KELUARGA ANJING, HIDUP GUE UDAH MANDIRI DARI LAHIR." Bentak Bryan.

Kini kedua nya sedang adu tojos serta tidak ada satupun yang melerai keduanya.

" Emang kenyataannya, seperti itu." Ucap Dion mengelap luka di bibir akibat pukulan Bryan.

" gue selama ini gak minta tuntutan dari orangtua lu."

" Orangtua gue. Orangtua lu juga bangsat."

" Cih gak sudi gue, Biarin kalo orangtua lu nganggap gue anak durhaka sekalipun gak bakalan peduli gue."

Dimas dan Ayu yang mendengar perdebat ini merasa jengah." STOP!! KALIAN BER2 TUH BARU KETEMU SETELAH 5 TAHUN BERPISAH, Kok malah berantem, Kalian bukan anak kecil lagi."

" Kamu juga Bryan, tahan emosi kamu! Kamu segitu doang sudah kepancing emosi, Mamah Papah disini punya kalian berdua." Ucap Ayu.

" Saya gak punya orang tua sorry ." Setelah mengatakan Bryan pergi.

Dimas, Ayu, serta Dion menatap kepergian Bryan.

" Liat anak kamu, setiap dikasih tau selalu pergi pergi aja. Padahal saya belum selesai ngomongnya." Ucap Ayu kepada Dimas.

" Sudah lah capek saya, obatin luka mu." Sahut Dimas beranjak dari kursi makan. " Kamu satu kelas dengan Bryan Di." Sambungnya.

" Papah berangkat mah." Pamitnya kepada sang istri.

****

Sementara itu Bryan pergi menuju sekolah menggunakan Motor ninja nya, membela jalan dengan kecepatan diatas rata, Sumpah serapa dia terima dari pengendara lain karena bawa motor terlalu ugal ugalan. Kurang dari 30 menit diri nya sampai di sekolah kawasan elit, Banyak pekikan histeris dari siswi yang berada di parkiran.

Bryan menghiraukan itu semua, aura dingin serta tatapan tajam menghiasi wajah tampannya. Bryan turun dari motornya.

" astaga gila.. damage nya gak kuat."  Pekik siswi.

Bryan membenarkan rambutnya." Sialan." Batinnya setelah melihat sudut bibirnya berdarah di kaca spion motornya. Bryan segera bergegas menuju kelas 11 B ya Dirinya baru berada di bangku kelas 11

Sesampainya dikelas Bryan menjatuhkan kepala di meja, Teman teman sudah biasa dengan tingkah laku Bryan dan tidak ada yang berani mengusiknya.

" Eh Eh guys katanya kita kedatengan murid baru." Ucap siswa yang tak lain adalah ketua kelas 11.

" Siapa? Cewek atau Cowok."

" 22 nya."

" HAH? 22 nya maksudnya ada 2 orang gitu."

" Iya."

Tiba tiba sekitar 4 orang pria memasuki kelas 11 B Suara kelas menjadi hening. Mereka adalah sahabat Bryan.

"Bryan." Panggil salah satu mereka.

Bryan mengangkat kepala dan menatap ke 4 pria tersebut, seolah mengatakan kenapa.

" Are you okey?." Tanyanya.

" No." Singkat sangat sangat singkat jawaban Bryan.

" Bibir lu memar biru."

" Hm."

Tiba tiba suara bel berbunyi dan mereka semua
pergi ketempat duduknya masing masing.

********
Maaf kalo typo dan gak nyambung
Semoga suka
Bolehlah minta vote+coment buat seru seruan doang kok hehrhrh
Next jangan?

BRYAN ( THE ALASKA )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang