BAD 10

175 15 2
                                    

Happy Reading

Dimas merenungkan apa yang selama ini dia perbuat kepada Bryan. Setelah dipikir pikir Bryan salah apa kepada keluarganya, Bryan tidak pernah menutup apapun darinya kecuali satu. kasih sayang, Apakah selama ini Bryan tidak merasakan fasilitas yang diberikan setiap bulannya.

Dimas menggeleng untuk apa dirinya jadi memikirkan anak..... ah dimas menarik rambutnya pelan.

" Sial anak itu selalu berkeliaran di kepala ku."

Bayang bayang Bryan yang menangis ditengah malam, Yang memanggil manggil Ayu yang dia anggap itu adalah ibu kandungnya nyatanya bukan.

Clekk. Pintu kamar terbuka oleh Ayu yang membawa segelas kopi untuk sang suami.

" Pah kopinya." Ayu yang meletakkan kopi di samping nakas yang tak jauh dari Dimas.

Ayu heran kenapa suami terlihat sangat tertekan. " Pah." Panggilnya. Merasa tidak ada sautan dirinya segera memanggilnya kembali.

" Pah.. Papah." Panggilnya lagi.

" Ah iya taruh saja diatas nakas." Saut Dimas.

" Kamu kenapa ?." Tanya Ayu.

Dimas menatap Ayu sendu." Aku merasa bersalah sama Bryan."

Ayu menghela nafas." Kamu masih kepikiran sama Bryan mas."

" Mas Bryan udah dewasa, Udah saatnya kamu beri tau dia yang sebenarnya." Ucap Ayu mengusap punggung Dimas.

" Aku gak berani memperlakukan dia layaknya, Aku memperlakukan Dion darah daging aku sendiri. Setiap Aku menatap wajahnya, aku selalu kebayang wajah Tari. Bayang bayang tentang penghianatan serta betapa hancurnya aku pada saat itu."

" Makannya setelah mendapatkan kabar kalau kamu hamil anak aku. Darah daging aku sendiri, Aku sangat senang sekali karena penantian aku selama ini adalah memiliki keturunan."

" Setelah Dion lahir ternyata, Tari menitipkan anaknya kepadaku, yang mana saat itu Bryan baru berusia 1 tahun dan bertepatan dengan Lahirnya Dion."

" Aku bingung pada saat itu, Aku bingung harus berbuat apa. Dan puncaknya aku mengasingkan kamu dan Dion ke Amerika, semua rahasia ku tutup rapat rapat dari kedua orang tuaku."

" Mereka mengira saat itu Bryan adalah anak kandungku. Karena kamu tau sendiri pada saat itu kita menikah tanpa restu kedua orang tuaku."

Ayu sudah tidak kuat dengan cerita Dimas, kenapa setiap dirinya gusar selalu bercerita tentang masa lalunya.

" Cukup mas!."

" Aku gak mau dengar lagi. Aku sempat kecewa sama kamu. Kamu lebih memilih mantan istrimu itu tanpa memikirkan perasaan aku yang mana adalah istri sah kamu."

" Aku minta maaf soal itu, Tapikan aku setahun langsung menebus semuanya. Membawamu kembali ke indonesia dan menjalankan hidup bahagia bersama anak kita Dion."

" Tapi kenapa Bryan tidak ingat, dan menganggap aku adalah ibu kandungnya." Tanya Ayu.

" Karena Bryan sempat menjadi korban tabrak lari, dan mengalahi benturan yang cukup keras dibagian kepalanya. Sehingga dirinya kehilangan memori memori masa kecilkan dan kebersamaannya bersama ibu kandungnya."

" Jujur aku kasian sama anak itu. Tapi mau gimana lagi, Ego aku tinggi."

" Gapapa, aku sudah memperlakukan dia dengan baik fasilitas yang kuberikan kepadanya."

Tapi itu semua tidak cukup bagi Bryan. Dion menatap kedua orangtuanya yang sedang berbincang. Berarti dugaannya benar selama ini, Jika.

" Mah Pah." Tok tok tok.. ketukan pintu memecahkan keduanya.

Dimas dan Ayu menoleh. " Ada apa Di." Tanya Ayu.

" Ada teman Dion dibawah, Mamah Papah sibuk? Kalo enggak bisa tolong kebawah sebentar."

" Nanti sama Mamah sama Papah kebawah, Kamu duluan aja." Ujar Dimas.

Dion bertanya kenapa Bryan ada di rumahnya." Bryan ngapain kesini Pah."

" Kamu ketemu sama dia ?."

" Ketemu tadi di pintu depan, Dia nangis Pah."

Dimas mengangguk." Sudah tidak perlu dibahas."

" Oke. Dion kebawah dulu ya."

****

Dibawah Alena gusar memikirkan Bryan, Ponsel nya dari tadi terus berbunyi terus tiada henti. Tertera nama Bryan.

" Len Bryan dari tadi nelpon kamu mulu itu." Jinju ternyata melihat screen ponsel Alena.

Alena terkejut." Hehe biarin aja, Paling juga mau nyuruh nyuruh."

" Lu emangnya sering di jadiin babu sama dia. Lawan apa len jangan diem aja." Ucap Putra yang tak lain teman Dion.

" Gue sebenarnya sama Bryan pacaran, cuman kita backstreet."

" Apa." Jinju dan putra terkejut bukan main.

" shutt jangan kencang kencang ngomongnya." Alena tak mau Dion mendengar pernyataan tersebut. Namun telat Dion sudah mendengar itu semua.

" Gue ijin balik duluan." Pamit Alena

Alena melihat Dion yang turun

" jadi mereka pacaran." Batin Dion semakin mudah untuk dirinya mempermainka Bryan.

" Tapi len." Cegah Jinju.

" Udah gapapa, Titip salam sama Dion." Alena berlari keluar. Alena menelepon kembali Bryan. Namun tidak diangkat olehnya.

****

Sementara Bryan yang sedang berada di danau merenungkan nasibnya, serta sakit hatinya kepada orangtuanya. Alena satu satu nya tempat berpulang untuk saat ini. Namun gadis itu tidak bisa dihubungi.

" Lantas siapa lagi yang gue jadi rumah."

" Gue udah terlalu ngecewain sahabat sahabat gue. Gue gak mau mereka tambah susah dengan kehadiran gue." Ucap Bryan.

*****

HAPPY READING!!!
Voment+ Follow jgn lupa agar mendapatkan kelanjutannya heheheh
Terimakasih yang udah baca!🖤🖤🖤❤️❤️❤️❤️💙💙💙💙💙💕🔥

BRYAN ( THE ALASKA )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang