Pagi ini di SMA Hyosan digemparkan dengan penemuan mayat korban tersebut tidak diketahui identitasnya, sementara mayat yang berada di koridor sekolah ini membuat seluruh siswa bertanya siapa yang terbunuh? Siapa pelakunya. Sampai sekarang sekolah belum mengumumkan dan siapa dalang dari semuanya.
Karena para guru sibuk menyelidiki kasus tersebut, membuat semua kelas berakhir tidak ada pembelajar dari jam pertama hingga akhir.
" Gila, Siapa yang nemuin mayat pertama kalinya." Tanya Sasa.
Karina, Sasa, Qila, Jinju dan Alena berada dikantin. Penemuan mayat misterius menjadi topik hangat dikalangan semua siswa termasuk genk FiveEvil.
" Mungkin aja dia korban mutilasi." Ujar Qila.
Karina hanya terdiam dan menatap salah satu meja yang biasa Genk FiveEvil gunakan. Kemana mereka? Terutama sang ketua yang dari tadi tak memperlihatkan batang hidungnya.
" Gak mungkin mereka pelakunya." Batin Karina.
Alena yang mengiku arah pandangan Karina pun merasakan keganjalan." Cari siapa Kar." Tanya Alena.
Karina mengerjapkan matanya." Ah enggak, Lagi mikir aja siapa pelakunya."
" Kamu bukan lagi mikir kalo pelakuannya Bryan kan." Ucap Alena tiba tiba.
Membuat Karina, Qila, Sasa dan Jinju menoleh kepadanya.
Karina mengkerutkan keningnya" Maksud lo?."
" Len, kamu jangan asal ngomong ah gak baik." Ucap Jinju mengelus pelan lengan Alena.
" Tapi gue jujur curiga, liat mereka dari pagi gak keliatan batang.... h..idun..gnya." Ucap Karina terpotong karena melihat kehadiran Genk FiveEvil dengan wajah dingin dan tatapan tajam menghiasi wajah tampan ke 5 remaja tersebut.
" I see mereka datang."
" Bagus kenapa?." Tanya Qila. Memang pas pertama gosip masuk rumah sakit Qila tidak masuk sekolah.
" Dia baru sembuh tuh kayanya."
Alena hanya fokus menatap Bryan yang menunduk menggunakan hoodie berwarna hitam tak lupa masker menghiasi wajah tampannya.
" Aneh." Pungkir Alena namun masih di dengar oleh Karina.
Notif dari ponsel Karina berbunyi, Karina segera melihatnya. Ternyata dari Oji yang menyuruh mereka untuk menatap genk nya terus menerus.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
