BAD 17

122 9 0
                                        

Happy reading!!
Aku gak janji bakalan rajin up ya guyss 💗💗 tapi bakal aku usahain 😭🙏🏻.

💔💔💔

Dimas menatap gedung pencakar langit di hadapannya, dirinya sedang berada diruangan khususnya dan sedikit menyandarkan tubuhnya dikursi kebesarannya. Dimas memikirkan perkataan Dion jika dirinya berhasil menuruti permintaan Dion maka perusahaan Alaska akan semakin besar nama nya bahkan bisa mengalahkan Alexander.

Perjodohan ya perjodohan Alena dengan Dion yang mengusik pikiran Dimas, sebenarnya dirinya tidak keberatan namun sekarang. Alena sedang menjalin kasih dengan Anak nya yang lain. Bryan apa dirinya rela harus dipisahkan lagi dengan orang ia sayangi.

Dimas bingung entah apa yang membuat dirinya bingung. Apakah dirinya sudah mulai simpati dengan anaknya itu.

" Bagaimana dengan perjodohan kedua anak kita Dim." Ucap seseorang. Dimas sudah tidak terkejut lagi dengan kehadirannya.

Alexander Socler adalah orang tua Alena, dan juga sahabat Dimas.

" Maaf aku masuk dengan lancang Dim."

" Tidak masalah duduklah, Bukankah kau sedang ada perjalanan bisnis Lex ?." Tanyanya.

Alex hanya menatap sahabatnya tersenyum." Sudah selesai dan aku sedang mengambil masa cuti."

" Jadi bagaimana ? Aku dan istriku setuju dengan perjodohan itu."

Dimas terdiam. Membuat Alex menatapnya aneh.

" Dim."

" Dimas." Panggilnya. Dimas tersadar dari lamunannya.

" Maaf. Ekhmm kau tidak tau kalau anak kau." Ucapannya terputus oleh Alex.

Alex paham kenapa Dimas gelisah seperti ini. Karena putri nya sudah menjalin kasih dengan Bryan anaknya itu.

" Aku tau, lagian mereka baru beberapa bulan pacaran bukan."

" Lagian aku tidak setuju jika anakku pacaran dengan anakmu yang itu. Dia nanti akan menyusahkan anakku dengan penyakitnya."

" Tapi Lex." Cicit Dimas.

Alex beranjak dari duduk dan menuju jendela." Kenapa kamu ragu Dimas, Bukankah itu bagus untuk kedua belah pihak."

" Alena dan Dion cukup dekat bukankah." Alex menoleh kearah Dimas.

" Bukan seperti itu maksud ku."

" Aku hanya takut nanti..." lagi lagi belum selesai Dimas ngomong namun ucapannya dipotong dengan kehadiran Ayu.

" Kamu takut bikin kecewa anakmu itu ? Kamu udah ada rasa iba terhadap dia mas ?." Ucapnya menghampiri Dimas dan menyalimi tangannya.

" Tidak! Cuman aku hanya risau entah aku sendiri juga tidak paham apa itu."

" Itu tandanya kamu sudah mulai ada rasa simpati mas."

" Bukan seperti itu sayang maksud aku."

" Lalu apa ?." Sentak Ayu.

Dirinya hanya takut jika suami akan berubah sikap kepada Bryan. " Apa kamu gak ingat, Dulu kehadiran dia membuat kita menderita, Kamu rela pisah jauh sama anakmu."

" Sekarang udah saat nya kamu membuat Dion bahagia mas."

Alex hanya diam mendengar ucapan kedua sahabatnya ini, Dirinya tau betul lika liku perjalanan hidup Dimas dan Ayu untuk mencapai kesuksesan dan mendapatkan restu kedua orang tuanya. Namun disaat kebahagian dan restu itu datang mereka dihantam badai yang begitu dahsyat sekali sebingga membuatnya keduanya goyah.

Hadirnya Bryan dan Tari ditengah tengah keduanya, dan membuat Dimas depresi berat, Jika dirinya bisa memutar waktu maka akan Dimas lakukan.

💔💔💔

Deru musik memecah keheningan malam Bryan yang ditemani oleh sebotol wine dan juga sebungkus rokok. Club ya dirinya berada di Club milik salah satu anak gang FiveEvil.

" Minum terus sampe besok lu tinggal nama." Cetus Oji.

Tak

Jitakan mendarat tepat di pala Oji." Sialan sakit anjing." Serunya. Ternyata pelakunya adalah Bryan sendiri.

" Kenapa ? Marah sini depan muka gue." Ucap Bryan dengan seringai sinisnya.

Jujur saja Bryan auranya sangat menyeramkan, Namun sebelum perperangan terjadi Oji lebih dulu mengalah setidaknya candaanya sudah diterima oleh Bryan.

" Peacee!! Bercanda gue." Ucap Oji.

Ohiya anggota Gang FiveEvil hadir lengkap di club ini, Cuman mereka semua berpencar mencari kesenangannya.

" Ardi mana ?." Tanya Bryan diiri dengan tegukan wine ini yang terakhir kali.

" Ardi disini bos." Pekik Ardi digelendotin oleh 2 perempuan berpakaian sexy.

Oji dan Bryan hanya menggeleng kepala." Goblok." Gumam Bryan.

" Panggil yang lain suruh masuk ke ruangan yang udah gue pesan."

" Gue tunggu disana!! Gak pake lama lu semua."

Bryan beranjak menuju lantai 2 Club tersebut. Bisa di sebut Ruangan Vvip dan bukan sembarang orang dapat menyewa ruangan tersebut, Namun Bryan beruntung bisa memiliki ruangan disalah satu Club termewah yang berada di jakarta ini.

Clekk!!

" Tuan." Panggil pelayan tersebut menyerahkan 5 botol Wine dan juga kartu serta cemilan yang lainnya.

" Taro didalam saya ingin ke toilet dulu." Ucap Bryan.

" Baik tuan."

" BOS BRYAN IM COOMING!! YUHUUUU." seru Ardi. Diikuti oleh Wildan, Oji dan juga bagus yang menatapnya heran.

" Kayanya si Ardi lagi kerasukan deh, Gak biasanya dia kaya gitu sama Bryan." Ucap Bagus.

Saat mereka masuk hanya terdapat pelayan yang sedang menata makanan di meja yang telah disediakan.

" Bryan mana ?." Tanya Wildan.

" Tuan sedang ke toilet den." Jawabnya.

" Saya permisi keluar Den." Pamit pelayan tersebut.

Wildan hanya mengangguk pelan, Dirinya meneliti ruangan yang Bryan beli sekitar 2 tahun lalu.

" Masih sama." Gumamnya sambil merebahkan tubuhnya di kasur yang sangat harum ini.

Dan Wildan tau wangi siapa ini, dan itu tak lepas dari pengamatan ke 3 sahabatnya. " Masih sama ya." Gumam mereka semua saling menatap satu sama lain.

" Gue takut dia kembali."

" Gue takut menganggu kesembuhannya."

" Gue takut dia makin kecewa sama dirinya sendiri."

" Gue takut dia gak bisa kontrol."

" Gue takut dia nyesel untuk kesekian kalinya."

" Guee.." Ucapannya terputus dan menampilkan sosok Bryan yang lebih fresh dan juga sedikit pucat.

" Ardi mana ganja gue. Awas aja lu gak main bersih."

Wildan menghela nafas pelan." Dia benaran kembali."

" Aska." Gumam Oji.

" Welcome back Ka."

" Ardi goblok.

⛓⛓⛓⛓

Vote + comen jangan lupa💔💔💗

BRYAN ( THE ALASKA )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang