BAD 20

132 13 0
                                    

Maaf kalo typo
**

Di rumah sakit swasta yang tak jauh dari Apartemen Bryan, Oji terdiam lesu. Capek sedih dan emosi nya berada dititik terendah dirinya bingung. Sahabatnya Bagus hampir saja merenggang nyawa, Walau tidak terlalu parah tapi akibat dari tusukan tersebut membuat Bagus harus banyak kekurangan darah dan belum sadarkan diri hingga sekarang.

" Sial!!!." Ucap Oji.

Sekarang sudah pukul 2 pagi. " Wildan wildan.. Gue harus kasih tau kondisi Bryan dan juga Bagus."

Oji ketika ingin menelpon Wildan, ternyata Ponsel sudah berdering." Pas banget anak monyet." Gumamnya.

Panggilan 📞📞📞tersambung....

" Halo Ji." Sapanya dari sebrang sana.

" Ji kenapa ? Hp Bagus kok gak aktif."

" Besok ke Rumah Sakit Margahayu." Ucap Oji langsung ke intinya.

" Siapa yang sakit ? Bryan ?." Tanyanya.

Oji menggeleng walau Wildan tidak melihatnya." Bukan Bryan. Tapi Bagus."

Wildan terkejut." Bagus kenapa?. Gue kesana sekarang."

Oji mencegah Wildan yang hendak ke rumah sakit." Gak usah, Mending lu istirahat sekarang udah malam. Satu lagi Dan. Urus teman lu tuh dia yang udah bikin sahabat gue kaya gini." Ucapnya lalu memutuskan panggilan secara sepihak.

Wildan yang heran akhirnya menghubungin Bryan, Namun nomernya tidak aktif. Bukannya Wildan tidak mau ke Apartemen Bryan untuk mengecek keadaan Bryan ini sudah sangat larut dan dirinya juga sudah mengantuk. Biarlah masalah besok dia selesai dan meminta penjelasan kepada Bryan.

Sementara itu Bryan yang termenung, kedua telapak tangannya berdarah, isakan pilu kecil lolos dari mulutnya.

" Alena..... padahal gue besok mau ngasih kejutan lo. Buat anniv kita tapi kenapa? Lo jahat sama gue, disaat gue butuh pundak yang selalu ada saat gue rapih nyatanya apa? Lo sama aja kaya cewek diluaran sana, BANGSAT!!! ARGHH!! ANJING ALENA SIALAN." Bryan menghancurkan seisi kamarnya.

Sungguh sangat menyedihkan sekali hidupnya, sudah penyakitan ditambah kedua orang tuanya tidak peduli kepadanya, sahabat sahabatnya yang sudah mulai lelah dengan dirinya. Sekarang disaat dirinya ingin menata kembali bersama wanita yang sudah meluluhkan hatinya, tapi apa? Dia juga pergi meninggalkan Bryan seorang diri dengan alasan Bryan penyakitan.

***
SMA HYOSAN dikejutkan dengan berita Bagus tertusuk, Entah siapa yang menyabarkan berita tersebut. Bryan hanya berjalan lesu tanpa gairah. Dengan tampang urak urakan dan juga pakaian yang lecak dan wajah pucatnya, kaki nya melangkah menuju kelas. Di sepanjang jalan koridor dirinya mendengarkan bisik bisik siswa yang membicarakan dirinya dan juga Bagus.

" Padahal kalo anak Five Evil gak jadi Gang berandalan gini, citra sekolah kita bakalan bagus."

" Jujur dia ke benar benar orang gila gak sih."

" sebenarnya yang lain waras, tapi enggak sama dia."

Bryan mati matian menahan emosinya. Namun tiba tiba ada yang memanggilnya." Eh Bryan." Panggil Putra.

Bryan menoleh tanpa bersuara dengan wajah dinginnya, sorot mata yang tajam siap menusuk siapapun.

" Lo di panggil sama Staf administrasi."

" Belum bayar bulanan lo ya ?." Ejek Putra terkekeh. Lalu meninggalkan Bryan yang mematung.

" Sampah." Umpat Putra pelan. Namun masih didengar Bryan. Kepala tangannya semakin kencang, nafas Bryan memburu.

BRYAN ( THE ALASKA )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang