Note : Aska = BryanBryan sudah mengalami itu sejak dirinya beranjak dewasa, trauma dan penyiksaan terhadap dirinya semasa kecil membuat Bryan memiliki Kepribadian Ganda. Kepribadian ini juga yang membuat hidupnya kacau, gangguan mental yang sudah ia idap sejak 10 tahun terakhir dan tidak ada yang tau bahkan Gang FiveEvil pun baru mengetahuinya saat Bryan kambuh total.
Jiwa Bryan jiwa anak kecil, Namun jiwa itu terkadang bisa berubah ubah menjadi sosok pria tang dewasa. Yang mampu membuat siapapun terteguk melihatnya. Aneh bukan.
Aska panggilan anak kecil yang hidup ditubuh Bryan, Aska adalah Bryan kecil, Bryan kecil yang tidak hari selalu di siksa oleh Dimas dan Ayu. Yang di rusak mentalnya, di asingkan oleh keluarga Alaska.
FLASHBACK.....
" mamah mamah." Panggil anak kecil yang sangat tampan sekali.
" Mamah... Kok banyak darah mah" Suara itu semakin kencang.
" Aska kamu pembunuh, Kamu sudah membunuh!!!PEMBUNUH!!!." Teriak pria yang menyaksikan sang anak berlumur darah dan terdapat wanita terkapar yang tak sadarkan diri.
Hiks hikss " Aska bukan pembunuh, Aska mau main sama mamah, tapi mamah udah berdarah pah."
" Ayu.. Bangun yukk." Tangis Dimas pecah setelah melihat istrinya terbujur kaku.
" Papah mamah kenapa pah?." Ucap Aska menghampiri Dimas dan ayu.
" DIAM!! JANGAN MENDEKAT!! INI SEMUA KARENA KAMU!! KAMU!! APAKAH ISTRI SAYA!! DASAR ANAK GAK TAU DIRI, ANAK PEMBAWA SIAL." Bentak Dimas.
Membuat Aska termenung." Aska gak ngelakuin itu pah.." Aska masih membela dirinya.
" LALU SIAPA JIKA BUKAN KAMU?!! JELAS JELAS KAMU YANG MEMEGANG PISAU ITU!! ANAK KURANG AJAR KAMU!! SEMENJAK KAMU DATANG DI KEHIDUPAN SAYA SEMAKIN HANCUR!! KAMU SAMA IBU MU SAMA SAJA!!! SAYA GAK BAKAL SUDI NGAKUIN KAMU ANAK SAYA!! SAMPAI KAPANPUN." Amarah Dimas meluap hingga tidak sadar dirinya mendorong Aska ke pinggir tangan, Sehingga Aska kehilangan keseimbangannya dan membuat tubuhnya tergelincir menuruni anak tangga.
Brug!! Tubuh Bryan kecil menghantam lemari kaca sehigga membuatnya tertiban guci keramik yang pecah, serta menancap ditubuh Bryan.
" Mamah....." Lirihnya sebelum pingsan di tempat.
Dimas yang melihat itu hanya mematung, Kini didepan matanya kedua orang berlumuran darah. Bi inah yang sempat mendengar teriakan Bryan hanya terkejut atas peristiwa yang menimpa anak majikannya.
" Den Aska.."
" Adenn bangun nak, hiksss...."
" Bi inah bawa Aska ke rumah sakit, PAK AGUS CEPAT SIAPKAN MOBIL UNTUK ISTRI SAYA!!!."
" BIMOO!!!."
" Iya tuan."
Dimas yang sudah membopong Ayu secara bersamaaan dengan itu dirinya menghampiri Bimo." Kamu liat cctv ruang tengah, amankan dulu."
Bimo mengangguk." Baik tuan."
" Kamu bantu Bi inah buat urus anak sialan itu, Kasih tau saya jika bagaimana keadaaannya."
" Baik tuan."
Dimaspun pergi menggunakan mobil yang telah di sediakan oleh Pak Agus.
" Bimoo bantu bibi cepat, tolongin Den Aska."
" Astaga Bi, Den Aden dengar suara Saya?."
" isshhh sakit..." lirih Bryan.
" Aden bertahan ya nak." Ucapnya sambil membawa Bryan kedalam mobil.
Skipp...
Rumah sakit mereka semua berada, Dimas mengusap wajahnya pelan. Kenapa kejadiaan ini terjadi, entah apa dari semua bukan sekali 2 kali kejadiin ini sering kali terjadi. Sebenarnya apa yang terjadi dengan anaknya itu.
Klekk. Suara pintu terbuka menampilkan wajah Rajasa yang menatap Dimas lelah.
" Ja gimana? Apakah ada luka serius ?." Tanya Rajasa kalian ingat Orang tua nya Wildan.
Rajasa menggeleng." Tidak ada untung kamu membawanya cepat, Jika tidak saya tidak bisa memprediksi kondisi istri kamu Dim."
" Sialan anak haram itu,Anak pembawa sial!!!." Geram Dimas.
Rajasa menepuk pelan pundak Dimas." Setelah ini ikut keruanganku. Kita bicarakan soal anak itu."
flashback end....
" Sialan." Umpat Bryan memecahkan lamunannya. Dirinya teringat sangat usianya menginjak 8 Tahun, Dirinya dituduh mencelakai Mamahnya. Sehingga membuat dirinya terjatuh dari lantai 2 Akibat dorongan dari Dimas.
" Dimas anjing!!!." ucapnya pelan namun masih di dengar oleh yang lain.
" Bry..." panggil Oji.
" Panggil gue aska!!!." Ucap Bryan dingin. Kepalan tangan dan emosinya membara.
" Nama mu Bryan bukan Aska." Gumam Ardi yang sudah mabok itu.
Bryan menatap tajam Oji." Lu!! sekali lagi lu panggil gue Bryan, Mati lu ditangan gue." Gertaknya.
Oji hanya terdiam membisu dan menatapnya jengah." Wildan lu urus teman lu, gue malas kalo mode orang gila."
" Wildan gue mau Alena, Alena mirip sama dia."
" Alena! Aska disini."
" Kak lena."
Oji geram mendengar lanturan Bryan." Lu udah mabok berat, mending pulang." Oji menarik Bryan untuk beranjak pergi dari club.
Bryan menarik tubuhnya." Jangan sentuh gue anjing!."
" Gue belum selesai minum, Nanti mamah marah. Mubazir kalo gak di habisin."
Wildan menghela nafas menatap jengah semua temannya." Bagus karena kita yang waras berarti kita harus tanganin nih 3 makhluk."
Bagus berdiri menghampiri Bryan." Aska ikut om yuk sayang, kita pulang udah malam ini. Nanti kamu dicariin Mamah."
" Mamah..." cicit Bryan.
" Om mau antar aku pulang ?." Sambungnya.
Oji menatap nanar Bryan yang sedang dipengaruhi Alter Egonya." dimas lu paling brengsek didunia ini!!."
" Mau, Om Bagus antar ya." Bagus memang paling ampus jika menanganin Alter ego Bryan yang bersikap kekanak kanakan.
Bryan mengangguk dan beranjak namun sebelum itu dirinya menatap tajam Oji dan Ardi." Aku gak mau om jelek itu ikut sama aku."
Breppp Bagus hampir saja tersedak akan ucapan Bryan. Oji yang merasa dikatai itu hanya menatap tajam Bryan." Dasar orang gila." Gumamnya.
" HAHAHAHAHAHA om jelek." Tawa Wildan pecah.
Sementara Ardi yang sudah teler tidak memperdulikan ucapan ketuanya itu.
Vote + coment
Happy reading guysss!!!