BAD 25

217 17 9
                                    


FLASHBACK ON

Di Amerika serikat tepatnya kota New York, menyambut kehadiran lahirnya sosok bayi yang kehadirannya sudah didamba-dambakan oleh keluarga besar mereka, Dimas baru saja sampai dirumah sakit mewah, dadanya bergemuruh menahan tangis. Bagaimana tidak usia kandungan istrinya baru menginjak 5 bulan.

Di mansion milik keluarga Alaska Dimas menyeret kopernya, disambut dengan hangat oleh para maid.

" Tuan nyonya berada di kamarnya." Ucap seorang maid.

Dimas mengangguk. Dimas segera menghampiri Ayu yang terlelap di kasur ditemani oleh kedua orang tuanya dan juga dokter yang sedang memeriksanya.

" Sayang." Panggil Dimas.

Ayu menoleh diikuti dengan keluarga besarnya." Mas hiks...hiksss." Tangis Ayu pecah.

Sebelum itu Papah Dimas mencegah anaknya untuk menghampiri Ayu." Siapa yang mengizinkan kamu untuk datang ka sini." Ucap Alaska selaku pria yang berkuasa diatas segalanya.

Langkah Dimas berhenti menatap sekitar." Tidak ada! Tapi ini sudah kewajibaan saya datang untuk menjenguk kondisi istri saya." Ucapnya dingin.

" Pergi!." Usir Alaska.

Ayu menggeleng menatap mertuanya itu." Pah, jangan biarin Mas Dimas disini." Ucap Ayu pelan.

" Diam kamu! Ingat saya belum merestui hubungan kalian."

" Alaska kamu tidak boleh seperti itu."

" Pah."

" Pergi Dimas! Saya sudah muak melihat kamu! Karena kamu nama keluarga kita jelek direkan bisnis."

Dimas menatap orang tuanya tajam." Dimas bisa bikin papah dapat kepercayaan itu lagi."

" TAPI ENGGAK UNTUK PAPAH PISAHKAN SAYA DENGAN ISTRI SAYA SENDIRI!!." Teriak Dimas.

PLAK

PLAK

Tamparan mengenai wajah Dimas membuatnya terhurung kesamping." Tampar terus tampar Dimas Pah."

" Sampai papah puas."

Disaat Alaska hendak menampar Dimas kembali suara ponsel memecahkan keheningan mereka semua.

" Tari meninggal dunia saat melahirkan anak kalian akibat pendarahan hebat, dan bayi  kalian berjenis kelamin laki laki."

Deg!

BUGH!

Tonjokan mengenai rahang Dimas, Dimas hanya terdiam dan termenung lalu menatap
keluarganya. Demi tuhan dia merasakan dada nya seperti terhimpit sesuatu membuatnya nyesek, Tari meninggal setelah melahirkan anak sialan itu, Lalu melepas tanggung jawabnya dan menyerahkan semuanya kepada Dimas. Sementara orang tuanya hanya dia dan menyiksanya seperti ini.

" Pulanglah mas, lakukan proses pemakaman istrimu itu." Ucap Ayu lirih.

Keluarga besar Alaska sudah mengetahui sebelum Dimas menginjakan kaki di Amerika, Itulah kenapa Alaska begitu membenci anaknya ini. Dunia semakin rumit dan itu semua membuat Dimas bertekat untuk membenci anaknya kelak. Dan dia berjanji akan membalas semua penderitaannya kepada anak Tari sendiri.

Flashback off.....

Dimas menatap Bryan yang termenung di sebuah kamar yang berada di rumah sakit, mengingat masa lalu membuat dia serasa ingin membunuh Bryan. Rumah sakit jiwa yang berada di kawasan jakarta entah motif apa Dimas membawa Bryan kesini, tapi dia punya satu alasan tertentu.

BRYAN ( THE ALASKA )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang