Seven.

1.6K 233 10
                                    

"bener bener ya lo, suara lo kenceng banget kaya pantat ayam!"

"ya abisnya, gue gerem sama lo yang menyembunyikan diri dari Suna!" jengkel mila.

"ini juga demi kebaikan gue, ga kebayang kalo ketauan anjir."

"yang penting ga ketahuan kan?" sahut mila melas.

"gibahin saya?"

DEG.

Mila dan [Name] membalikkan badannya kebelakang dan melihat Suna dan beberapa anggota osis berdiri dibelakangnya.

"eh? halo sun, hehe apa kabar lo?" lembut mila mencoba mengalihkan pembicaraan.

tampak suna tersenyum lalu membuat wajahnya datar kembali, membuat kedua gadis didepannya merinding ngeri.

"iya.. halo sun.."

"kamu lagi? sebenarnya saya tau sih, tapi pura pura ga tau aja kalo kamu sebenarnya ada disini." sahut suna santai.

"ini diluar sekolah, jangan sangkut pautin sama sekolah!" tekan [Name] pada Suna membuat teman temannya terkikik dibelakangnya.

"s-siapa juga yang mau bahas sekolah? haduh, kalian beli makanan disini juga kan? gimna kalo kita makan bareng disatu meja ujung sana." ajak Suna pada [Name], mila langsung mengangguk setuju.

"apaansih lo!"

"gapapa kali, sekali kali anjir. ada miya kembar soalnya... sorry ya" bisik mila dan langsung mengikuti suna dan teman temannya.

[Name] mengusap dadanya, dan pasrah mengikuti mila dan teman teman suna yang sudah berjalan duluan.

dimeja besar itu hanya cuma suara handphone yang berbunyi sedaritadi, teman teman suna pada fokus sama handphone.

[Name] menyenggol lengan mila kemudian membisikkan sesuatu pada mila.

"ayo pulang.."

"baru duduk!" bisik mila balik.

[Name] mengembungkan pipinya lalu menunduk bosan sambil menggoyangkan kakinya dibawah meja sana.

Suna tampak melihat gadis didepannya sedang bosan sambil menggoyangkan kakinya dibawah meja dan wajah yang mengembung.

"bosen?" bisik Suna.

"hah?"

"l-o, b-o-s-e-n?" eja Suna pelan.

karena dapat dimengerti, [Name] menganggukkan kepalanya dan lesu kembali.

"mil, lo balik aja sama dia. dia kayanya ngantuk" elak Suna sambil tersenyum ramah.

gadis didepannya tampak terkejut melihat apa yang barusan Suna lakukan, kemudian berpamitan saat sudah benar benar pergi.











kelas.




"hari ini ada pemeriksaan alat elektronik dan benda benda yang tajam, silahkan buka tas kaliaj masing masing sampai para osis datang untuk mengeceknya." jelas Guru didepan.

"anjir razia?!" pekik mila panik dan langsung berlari keluar dengan [Name].

"mau kemana gila!?"

"kamar mandi, gue mau naro hp gue dicelana dalam!" jelas mila sambil berlari.

"yaampun 😭"

setelah itupun, keduanya kembali kekelas yang sudah hening dan sepi itu. ternyata para osis sedang mengecek seluruh tas yang sudah dibuka.

"darimana?" suara gagah itu menyaring seluruh tubuh dan kelas, dingin dan benar benar roasting.

para mata tertuju pada Suna yang baru saja mengeluarkan suaranya saat kedua gadis itu masuk kedalam kelas.

"maaf, tadi kita berdua ketoilet bentar."

Suna melipatkan tangannya didada dan sedikit melonggarkan dasinya supaya tidak ketat.

"pengecekan selesai, ada beberapa yang membawa handphone." lapor salah satu osis yang memakai almamater osis seperti Suna.

"periksa semua dasi, tali pinggang, dan kaos kaki, harus lengkap." suruh Suna.

4 orang yang ikut dengan Suna tadi mengangguk dan mulai mengecek kerapian dan melengkapan sekolah.

35 menit akhirnya selesai juga dengan pengecekan terhadap para siswa-siswi dikelas, Suna langsung keluar bersama dengan para osis lainnya.






kantin sekolah.



"jantung gue mau copot pas Suna manggil!"

"kan, suaranya tuh kaya orang roasing banget" eluh mila sambil menggelengkan kepalanya.

[Name] tertawa sekilas melihat wajah mila yang tertekan dengan apa yang ia hadapi tadi pagi, tapi untung saja semua berjalan dengan lancar.

"lo mau makan apa?" tanya mila.

"makan mie ayam aja, btw ga pake sayur ya"

mila mengangguk dan langsung pergi memesan makanan untuk makan siang meninggalkan [Name] dimeja untuk memesan.

sambil menunggu [Name] memakai headset yang sudah tersambung pada handphonenya, lalu menyalakan lagu favoritnya disana.

beberapa menit menunggu mila, akhirnya ia datang dengan makanan yang sudah tersedia dimapan yang ia bawa.

"lo dari dulu emang ga suka makan sayur ya? pantes badan lo gitu gitu aja. ga ada isinya" ejek mila kesal karena temannya seperti lidi.

"mulut lo! ckck, gue mau tetap jaga tubuh gue juga. lo inget waktu badan gue berisi? semua ngejek gue gabisa rawat diri sendiri."

"tapi apa? waktu gue kurus kenapa orang orang juga malah ngelunjak? maunya apasi buset"

mila yang mendengar itu tersenyum tipis, ia mengingat bahwa temannya itu pernah setengah mati untuk menurunkan berat badan dan memperbaiki tubuhnya sendiri.

"gue bangga sama lo, gue juga bangga bisa jadi teman yang pekerja keras kaya lo!" ucap mila riang.

"gue juga, gue juga bangga dan sayang sama lo. lo teman yang mau ikut gue susah dan seneng sama sama, gue harap kita sampe masa depan nanti bakal sama sama ya?"

"aamiin, gue juga berdoa kaya gitu." mila tampak menahan air matanya disana, sontak [Name] memeluk tubuh mila dengan erat.

mila langsung membalas pelukan itu erat juga dan menangis dibahu milik [Name] dengan tersendu sendu.






# # #

𝐊𝐄𝐓𝐔𝐀 𝐎𝐒𝐈𝐒 𝐆𝐀𝐋𝐀𝐊 ♪ SUNA RINTAROU X READERS!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang