Thirteen.

1.4K 215 15
                                    

pukul 07.30 gadis itu baru membuka matanya dari tidurnya yang nyenyak, ia melihat jam dinding tepat disamping pintu kamarnya.

sangking kagetnya ia meloncat dan langsung masuk kekamar mandi untuk bersiap siap untuk sekolah, ia lupa menyalakan alarm saat tidur tadi.

"demi apa gue telat.."

tangan yang bergerak sama kemari menggosok semua sisi tubuhnya dengan sabun, kemudian menyiramkan dengan air dengan gusar.
setelah itu ia keluar dari kamar mandi langsung mencari baju sekolahnya yang akan ia pakai pagi hari ini.

setelah siap dengan semuanya, ia mengambil tasnya dan langsung memakai sepatu dengan rapih kemudian berlalu dari rumahnya setelah mengunci rumah.



tepat didepan pagar terpampang jelas tulisan dengan cat merah tebal "TELAT PULANG AJA" kemudian terdengar suara lelaki dibelakangnya.

"telat?" simpangnya santai.

ia menoleh.

"maaf banget, bener bener kesiangan.."

"tumben sopan?" tanyanya sambil menaikkan alisnya dan tangannya terlipat didada bidangnya.

"..."

"ikut saya keruangan osis." tekan Suna kemudian berjalan mendahului gadis yang masih menunduk itu.

tanpa berkata apapun, ia mengikuti Suna menuju ruangan osis dengan jantung yang berdetak kencang dan perut yang mulai mules.

"duduk." suruhnya dingin.

langsung ia menduduki kursi yang tersedia disana.

"kenapa bisa telat?" tanyanya sambil membuka buku note miliknya.

"engg.. kesiangan"

"ya apa alasannya? saya tau kamu kesiangan."

"bangun telat.."

"bukan alasan itu namanya, tapi pemalas."

...

hening beberapa saat, hanya ada suara pena milik Suna yang sedang bergerak diatas buku note miliknya disana.

"kasih ini ke wali kelas kamu, lalu masuk kelas. jangan dibuka kertasnya atau saya hukum kamu." tekan Suna kemudian berjalan keluar ruangan osis mendahului gadis yang masih duduk disana.

[Name] melangkahkan kakinya menuju kelasnya, kemudian menghampiri guru yang sedang duduk dimejanya.

"maaf pak, saya telat.. ini kertas dari ketua osis."

"oh iya, astaga [Name].."

wali kelas mengambil kertas pemberian dari ketua osis, kemudian menyuruh [Name] untuk duduk dikursinya.

"lho? saya ga dihukum pak?"

"y-yang penting kamu udah dieksekusi sama ketua osis." jawabnya dengan senyuman kikuk.

"oh.."

[Name] menduduki kursinya dan langsung membuka buku mata pelajarannya sekarang, sekilas ia melirik Mila yang nyengir tanpa dosa.

"apa lo nyengir nyengir!"

"dih kenapa emang, suka suka gue dong!"

"takut gue liatnya."

"ga usah diliat makanya!"

"ngegas mulu lo, diem ga?!"

"wleee!" mila menjulurkan lidahnya mengejek temannya yang baru saja datang telat.

seperti biasa kedua gadis keluar dari kelasnya menuju kantin, karena keduanya sama sekali belum sarapan dari rumah.

"lo mau makan apa?" tanya mila pada [Name] yang sedari tadi hanya melihat menu makanan.

𝐊𝐄𝐓𝐔𝐀 𝐎𝐒𝐈𝐒 𝐆𝐀𝐋𝐀𝐊 ♪ SUNA RINTAROU X READERS!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang