Nineteen.

1.1K 153 5
                                    

setelah beberapa bulan yang dilalui oleh [name] dan juga suna, suna yang selalu menjenguk bahkan sampai menginap juga dirumah sakit untuk menjaga gadis tersebut.

suna selalu menemani gadis itu, dan selalu membantunya untuk menyelesaikan tugas yang ketinggalan. suna selalu ada saat penyembuhan [name] dan juga mila juga selalu disampingnya.

pada akhirnya, dimana hari ini [name] akan menjalankan operasi terakhirnya. sebelum menjalani operasi tersebut, suna dan mila selalu menyemangatinya dan juga memberi dukungan kalau dirinya akan sembuh jika bertahan.

"pada akhirnya, hari ini lo bisa ngejalanin operasi." ujar mila senang, ia sangat bahagia mendengar temannya akan menjalani operasi terakhirnya.

"gue berharap.. setelah operasi ini lancar dengan baik, gue bakal ga ngerasain sakit lagi"

suna dan mila serentak mengatakan aamiin dengan lantang, mereka percaya pada gadis tersebut jika dirinya bisa melewati ini semuanya.

suna memeluk tubuh mungil milik [name] dengan erat, begitupun kecupan manis dikening begitupun dikedua pipinya. gadis itu merona malu dilihat oleh mila teman kecilnya.

"hahaha, lucu banget sih kalian. gantian dong gue pengen peluk temen gue dulu" ujar mila, kemudian ia langsung memeluk [name] dengan erat. mila memeluk temannya itu sangat lama, ia berharap dan berdoa agar [name] bisa menatap semua rasa sakit itu demi penyembuhannya.

"hihihi, jangan nangis dong mil.."

yang benar saja, mila menangis dipelukan [name].

"gue janji bakal selamat, gue janji selesai ini gue bakal sembuh total!"

mila melepaskan pelukannya perlahan, ia menatap [name] dengan tatapan halus dan lembut dan juga sangat berharap.

"lo udah janji, lo ga boleh ninggalin gue sama suna disini. selesai operasi juga lo harus setuju kalo gue harus ngasih tau orang tua lo" oceh mila, [name] terkekeh gemas melihat temannya makin bawel jika membahas beginian.

"iya iya, gue janji!"

"semangat, sayang" ucap suna lembut.

"gua sampai kapanpun bakal stay didepan pintu operasi. kalo lo udah bisa ngejalanin operasi dengan baik, gua bakal ajak lo jalan jalan kemanapun yang lo mau" lanjut suna panjang lebar, [name] tersenyum lalu mengangguk.

"doain gue ya, gue berharap juga kalo gue bisa."

"lo harus bisa, dan harus yakin!" tegas mila.

[name] tersenyum kemudian mengangguk semangat, ia benar benar bersyukur mempunyai mila dan juga suna. mereka adalah penguat untuk menjalani ini semuanya.




suna dan mila sudah didepan pintu operasi, mereka berdua duduk dikursi tunggu sambil berdoa dan berharap pada [name] yang sedang ditangani oleh para dokter didalam sana. ia juga sedang berjuang untuk menyelesaikan ini semua.

mila menangis, ia benar benar menangis sekarang. mila takut jika kehilangan temannya itu, suna melihat mila yang menangis pun merasa sakit juga. dirinya sendiri juga tak ingin jika gadis tersebut meninggalkannya.

"gua yakin dia bisa, dia kuat mil. gua yakin dia bisa ngelewatin ini semua demi orang orang sekitarnya" ucap suna lembut, mila menoleh pada suna.

"gue takut... kalo gue kehilangan dia... gue ga bisa..." jawab mila disela sela isakan tangisnya, ia menangis sesenggukan membuat suna takut salah omong.

"yang penting lo selalu berdoa buat dia, gua yakin gua juga ngirim doa. dengan dukungan doa dan juga keyakinan pasti dia bakal rasain, dia kuat mil. jangan raguin sahabat lo please?" ujar suna yang kini melemah, sejujurnya ialah yang paling khawatir tentang [name]. suna juga ingin menangis cuma ia enggan menangis didepan mila.

𝐊𝐄𝐓𝐔𝐀 𝐎𝐒𝐈𝐒 𝐆𝐀𝐋𝐀𝐊 ♪ SUNA RINTAROU X READERS!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang