Five.

1.6K 234 1
                                    

didepan ruangan osis terdapat banyak para siswa/i sedang berkumpul disamping ruangan osis yang terdapat mading disana yang dikerumuni para siswa sekolahan.

"eh kenapa rame banget?" tanya mila pada [Name] temannya yang berada disampingnya, ia pun hanya diam dan melirik mantap dimading.

"semoga gue keterima sama kak suna!" sahut salah satu siswi yang berada dibelakang sana.

"hah? terima apanya?"

"ini tanggal berapa sih?" tanya mila.

"23 maret?"

"YAAMPUN PENDAFTARAN OSIS!" pekik mila kaget dan langsung menatap berkas yang dibawa oleh temannya disampingnya.

[Name] tampak terkejut melihat reaksi mila yang kaget dan langsung merampas berkas berkas yang telah ia kerjain tempo hari.

"KAN DUGAAN GUE BENER!" sorak mila saat meneliti berkas berkas itu.

"hah?.."

"LO DISURUH MASUK OSIS SAMA SUNA, MAKANYA PROPOSAL YANG GA SESUAI DISURUH DIA GANTI TERUS!" jelas mila dengan nafas yang hampir habis dan ngos ngosan.

beberapa menit kemudian..

"atas nama [Name Full] silahkan menuju ruangan osis, untuk peserta calon osis silahkan duduk dilapangan sampai ketua osis datang." suara mic dari ruang guru terdengar keras dan para murid yang berkumpul didepan mading langsung bubar menuju lapangan.

"semangat friends." ucap mila dan langsung pergi ketempat kelasnya yang berada diatas.

"..."

tanpa berlama-lama lagi ia langsung memasuki ruangan osis itu dengan beberapa berkas yang ada ditangannya karena tugas dikasih oleh Suna sang ketua osis.

"masuk."

BRAK!

Suna langsung menatap kearah gadis yang didepannya yang habis menggebrak mejanya.

"hei apaan apaan ini?" sahut Suna dan langsung berdiri untuk berhadapan dengan gadis itu.

"SAYA GA MAU MASUK OSIS IH SUNA NGESELIN KAYA TAI KUCING!"

"tapi sayang jika kamu tidak ingin masuk osis, apalagi jawaban kamu sesuai dengan apa yang bayangkan." tanya Suna.

"lah suka suka saya dong mau apa engga, lagian anda sama sekali ga bilang kalo itu teks pendaftaran osis! mana saya udah mikir setengah mati buat jawabnya."

"pfttt" Suna menahan tawanya melihat gadis didepannya ini mengomel padanya, kemudian ia mengambil berkas yang tergeletak dimeja.

Suna memeriksa semua isinya dan mengangguk anggukan kepalanya paham lalu kembali menatap gadis didepannya lagi.

ia menunjuk kearah baju bagian dada [Name] dan bermuka datar dengan tatapan tajam pada netra gadis itu.

"baju mu tidak pernah rapi, dasar gadis pemalas." sahut Suna dan langsung mendudukkan bokongnya dikursinya.

"MAKSUD!?"









mau tidak mau [Name] berbaris dengan para calon peserta osis lainnya yang berkumpul dilapangan.
terlihat Suna yang berdiri didepan sana dengan beberapa kertas dan menggunakan kartu nama osis.

"baiklah, ternyata banyak yang ingin ikut kedalam organisasi osis tahun ini. sebelumnya saya mau nanya, kalian semua sudah mengirimkan proposal yang diajukan dari email sekolah?" suara yang lantang membuat semuanya menjadi senyap dan para calon peserta osis menjawabnya dengan semangat.

"disini kita akan melakukan seleksi dan wawancara, jadi mohon untuk menjawab sesuai dengan tujuan dan isi hati kalian masing masing."

para anggota osis membagikan kertas yang berisikan seperti pertanyaan dan beberapa hal yang ingin diwawancarai yang kemarin yang berikan oleh Suna pada [Name].

terlihat Suna menahan tawanya melihat gadis yang ia perhatikan sedari tadi sedang membuat raut wajah bingung seperti anak hilang.

"yang mengerjakan tangannya, bukan mulutnya. jadi stop berbicara pada temannya." Suna membuka suaranya dan seluruhnya terdiam lalu mengerjakan tugas yang berikan pada anggota osis tadi.

"jika ada yang tidak paham bisa langsung ditanyakan pada ketua osis, Suna Rintarou." sahut seorang laki laki disebelah kanan Suna.

"hayo, jika salah satu dari kalian yang paling menarik jiwa kepemimpinan dan jiwa berwibawa akan diangkat menjadi wakil ketua osis!" semangat anggota osis yang perempuan disebelah kanan laki laki yang baru saja menyaut.

semuanya riuh dan langsung bersorak gembira saat mendengar itu, [Name] mengerutkan keningnya dan hanya duduk diam disana dengan beberapa siswa lainnya.

"permisi kak, saya ingin mengobrol dengan ketua osis kak suna." ucap salah satu gadis siswi yang berdiri dan menghampiri pada osis yang berkumpul didepan, sontak para siswa lainnya melihat kearah gadis itu yang berdiri didepan.

"ada urusan dengan saya?" tanya Suna padanya.

"ada kak, kita ngomongnya ditaman aja ya?" jawab gadis didepannya dan langsung menarik lengan Suna yang seolah-olah sudah mengenalnya.

"what, berani dia nyentuh suna?" geram laki laki yang disebelah suna tadi, dan melirik keduanya yang sudah pergi dari lapangan.

"permisi, saya ingin ketoilet sebentar ya."

para osis langsung menoleh kearah [Name] yang izin untuk ketoilet, setelah mendapat izin ia langsung berjalan menuju taman sekolah karena sejak tadi kepo dengan Suna dan gadis tadi.

sambil bersembunyi dibalik tembok, mata tajamnya melihat Suna dan gadis itu yang sedang mengobrol sesuatu yang mungkin penting. namun tiba tiba gadis itu langsung memegang tangan Suna dan menangis disana.

"kenapa menangis?"

"hiks, kumohon.."

"jangan gila, ini sekolah."

"tapi.."

"kembalilah, jika tak ingin masuk osis tidak usah dipaksakan. aku dan yang lainnya tak memaksamu."

"tapi aku ingin menjadi wakil ketua osis, yang selalu membantumu Suna!"

"hm? aku sud-"

BARK!

"ADUH SAKIT TAU!" pekik tak sengaja.

"lo ngapain ngintip ngintip!?" tanya heboh mila pada temannya yang terciduk mengintip mengintip.

langsung saja [Name] membekap mulut mila yang bersuara besar itu, dan menariknya untuk pergi dari tempat itu sambil berlari.

"ada orang disana?"

"uh sudahlah, kau kembali saja kekelasmu." putus Suna dan mulai berjalan meninggalkan gadis itu yang masih menahan tangisnya.




~ ~ √ √ √ ~ ~

𝐊𝐄𝐓𝐔𝐀 𝐎𝐒𝐈𝐒 𝐆𝐀𝐋𝐀𝐊 ♪ SUNA RINTAROU X READERS!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang