Sixteen.

1.1K 170 4
                                    

dirumah sakit [Name] menunggu dokternya yang kini sedang memeriksa pasien lainnya diruangan samping.

Ceklek..

dokternya pun langsung memeriksa kondisi tubuh gadis tersebut yang tengah berbaring diranjang dengan tangan yang diinfus.

setelah 15 menit memeriksa kondisi tubuh dan yang lainnya, dokter tersenyum hangat namun hanya beberapa detik.

"kondisimu semakin membaik, namun juga makin memburuk." Ucap dokter sambil menatap kearah gadis yang berbaring itu.

"gimana maksudnya, dok?" Tanyanya kurang mengerti maksud dari dokter didepannya.

lagi lagi dokter kembali tersenyum, kemudian ia memanggil suster wanita supaya bisa menjelaskan lebih detail lagi karna sesama perempuan.

"kondisimu akan dijelaskan oleh suster, saya permisi dulu. permisi" Pamit dokter lalu keluar.

suster hanya tersenyum kemudian mengambil kursi dan mendudukkan disamping ranjang milik [Name] supaya enak menjelaskannya.

"jadi, bagaimana sus?"

"untuk kondisi tubuh dan suhu sangat membaik, namun bagian dalam sama sekali tidak ada perubahan." Jelas suster tersebut.

"kamu sudah mengabari orang tua dirumah? atau saudara terdekat untuk mengetahui kondisi kamu saat ini." Tanya suster sedikit santai.

"belum sus, belum berani."

"..."

suster yang melihat gadis itu melemas diranjang membuatnya khawatir, yang hanya tau soal ini hanyalah dirinya tanpa salah satu keluarganya tau.

"bagaimanapun kamu harus memberitahu pada mereka, mereka juga pasti khawatir karna kamu mengalami yang lumayan buruk."

"sampaikan pada mereka secara pelan pelan, mereka juga pasti paham dengan apa yang kamu rasakan sekarang. walau kamu belum siap namun mereka memang harus tau."

Jelas suster tersebut, ia tersenyum kemudian mengusap kepala milik [Name] dan terkekeh kecil melihat reaksi gadis tersebut.

"kamu pasti bisa melawan ini semua, kamu harus sembuh. janji ya?"

suster mengangkat kelingkingnya kemudian mengaitkan kelingking milik [Name].

"semangat!" Ujar suster tersebut sebelum keluar dari ruangan, ia memberi semangat dengan senyuman manis diwajahnya.

"terimakasih sus.."

tak sanggup berkata kata, air mata mengalir begitu saja melihat ada orang yang menginginkan ia sembuh dari ini semua.

"mila.. gue butuh lo.."

[Name] mengambil tas yang berada dinakas samping ranjangnya kemudian mengambil handphone dan menelpon mila sahabatnya.





mila yang baru datang dengan nafas yang tersengal-sengal dan khawatir diwajahnya, ia melihat temannya kini berbaring diranjang rumah sakit dengan tangan yang diinfus.

"lo kenapa ga bilang sih sama gue? selama ini lo sembunyiin semuanya dari gue? bahkan orang tua lo juga?" dramatis mila, ia tak menyangka jika temannya ini menahan semuanya sendirian.

"maaf mil, tapi-"

"gue berperan jadi teman lo, kenapa lo bisa kaya gini? gue fungsinya apa selain main sama lo? kok lo tega sih sama gue.. gue khawatir kalo kaya gini sekarang.." ujar mila memelan, air matanya mengalir begitu saja.

"maafin gue mil.. gue takut bilangnya, gue takut kalo lo ngejauh dari gue setelah tau semuanya."

mila yang mendengar itu terkejut bukan main, ia menatap [Name] dalam sangat dalam dan bermakna didalamnya.

𝐊𝐄𝐓𝐔𝐀 𝐎𝐒𝐈𝐒 𝐆𝐀𝐋𝐀𝐊 ♪ SUNA RINTAROU X READERS!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang