"kamu bakal aman jika bersama saya." gumam Suna yang masih dapat didengar oleh [Name].
Deg.
kata kata itu pernah didengar dari teman semasa ia masih tk, tapi entah mengapa rasanya bahwa memang sama. tapi tak mungkin juga jika itu adalah Suna?
"udah segini aja, tangan kamu ga keram apa?" pinta Suna karena sudah tak tega melihat gadis itu menulis sebanyak itu.
"udah segini doang?"
"iya segini aja, yang ada osis lainnya malah malas bacanya." prustasi Suna, memang ya jadi ketua osis harus memahami sudut sudut acara dan kegiatan sekolah.
"oke, sini gue bantu beresin."
[Name] mengambil beberapa buku yang berada dimeja rapat dan mulai menyusunnya dirak buku, setelah itu menyusun beberapa kertas dimeja ketos.
Suna melihat itu hanya diam, rasanya ia Dejavu melihat gadis membantunya dalam mengerjakan sesuatu.
setelah 20 menit terlewatkan, akhirnya buku buku dan kertas itu menjadi rapi karena sudah diletakkan pada tempatnya.
sekarang menunjukkan pukul 17.50 sore dan keduanya masih didalam ruangan sedang meminum segelas air minum.
"udah mau gelap."
"hm iya, jadi kerumah saya?" tanya Suna.
"jadi."
"yaudah ayo, saya beresin barang barang saya dulu ya. kamu tunggu diluar, mau ganti baju." ucap Suna sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal sama sekali.
"oh iya, gue tunggu diluar."
[Name] keluar ruangannya dan menunggu Suna didepan ruangan rapat osis dengan handphonenya.
setelah menunggu Suna didalam, akhirnya orangnya keluar dengan tasnya dibahunya sambil memegang kunci motor ditangannya.
"ayo berangkat." celetuk Suna setelah mengunci pintu ruangan osis.
[Name] menganggukkan kepalanya, kemudian berjalan menuju parkiran sekolah dengan Suna disampingnya.
saat sudah diparkiran, Suna mengambil motornya dan langsung menjalankan mendekat kearah [Name].
"ini motornya gede banget sun.."
"ga bisa naik ya?" nada yang mengejek itu membuat [Name] menahan emosinya.
"sini pegang tangan saya." Suna mengasih tangannya yang sehat pada gadis itu untuk membantunya menaiki motornya.
"maaf ya.."
[Name] menerima tangan Suna dan mulai menaiki motornya dengan perlahan, dan Suna langsung menjalankan motornya usai gadis itu mendudukkan bokongnya pada motornya.
dijalan hanya keheningan, hanya suara motor Suna yang kedengaran nyaring sepanjang jalan.
"oiya, mau ngapain kerumah saya?" suara Suna yang tak jelas memasuki pendengaran [Name].
"hah?"
"mau ngapain kerumah saya?" ulang Suna sekali lagi dengan sedikit teriak.
"mau mampir? kemana emangnya?"
"bukan hei." kekeh Suna dibalik helmnya.
"hah? makan?"
Suna menahan tawanya didalam helmnya, dan memutuskan untuk tidak bilang apa apa sebelum sampai.
"ngomong apasih?" gumam kesal [Name] masih dapat didengar oleh Suna, namun ia hanya senyum dibalik helm.
• • •
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐊𝐄𝐓𝐔𝐀 𝐎𝐒𝐈𝐒 𝐆𝐀𝐋𝐀𝐊 ♪ SUNA RINTAROU X READERS!
Teen Fictionberawal dengan seragam sekolah yang tidak lengkap nan tidak rapi akibat tidak disiapkan gadis itu semalaman, terjadilah masalah dengan sang ketua osis yang terkenal galaknya nan sangat peduli terhadap lingkungannya. ketua osis tersebut sering disebu...