Twelve.

1.5K 223 5
                                    

selesainya pada mengambilnya anggota osis baru dan rapat yang telah diselenggarakan, semuanya sudah keluar pada ruangan sampai tersisa Suna dan [Name].

"banyak juga ya yang daftar osis."

"sebagian ada yang cuma mau cari muka aja, biar bisa deket sama anak osis yang cowo cowonya." jawab Suna sekilas tanpa menoleh.

"loh bukannya ga boleh kaya gitu? jadi osis susah, banyak tanggung jawabnya disekolah."

"makanya, itu tadi jawaban peserta calon osis ada yang ngasal ga sesuai topik pertanyaan." sahut Suna kemudian tertawa pelan.

"seharusnya kalo pengen begitu tuh yang niat dikit, sama masuk akal juga. kalo asal asalan ya ga bakal diterima lah."

"ga mikir kali." ucap Suna.

Suna meletakkan pulpennya dimeja dan merenggangkan jari jarinya yang terasa pegal itu, kemudian menghembuskan nafas dalam.

"tapi yang berhasil masuk juga lumayan banyak, semoga aja bisa di andelin." lanjut Suna.

"harus lah, kalo ga bisa kerja ngapain mereka daftar?"

"hahaha iya juga ya" celetuk Suna sambil tertawa kecil mendengar itu.

Suna yang baru saja tertawa itu langsung handphonenya bergetar tanda ada yang menelponnya sekarang, Suna pun langsung mengangkat telponnya disana.

"halo?"

"-"

"oh iya astaga maaf lupa, sebentar ya. tapi kakak udah bawain orangnya kok"

"-"

"iya yum, nanti mau nitip apa?"

"-"

"oke, nanti kakak beliin sama kak [Name]."

Suna mematikan panggilan itu dan meletakkan ponselnya dimeja, kemudian ia menatap gadis disebelahnya yang sedang membaca ulang jawaban jawaban lainnya.

"pulang yuk? udah sore, yumi pengen ketemu banget katanya sama lo." sahut Suna sambil memangku dagunya.

"oh iya? ayo aja, ini gue susun dimana?"

"dimeja itu aja, deket komputer." ucap Suna.

"sip."

[Name] membawa jawaban kertas itu yang sudah dipilih menjadi anggota baru, dan menyusunnya dimeja yang telah disuruh oleh Suna.

"udah."

"gua juga udah." sahut Suna kemudian memakai jaketnya dan helmnya yang tergantung diruangan itu.

"okey, let's go!"

• • •

Suna memberhentikan motornya didepan jualan martabak yang terkenal dengan enaknya dan gurihnya.

Suna membuka helmnya dan mulai memesan martabak telur dan martabak manis.

"nanti lo makan yang manis aja ya? yumi sukanya martabak telur, ga bakal bisa dibagi." ucap Suna sesudah memesan martabak itu.

"oh iya ga apa apa, seharusnya juga ga usah dibeli buat gue.. lagi diet soalnya ga bisa makan yang manis manis."

"diet?" alis Suna mengerut.

[Name] mengangguk.

"kok diet? badan lo bagus bagus aja gua liat." ucap Suna sambil melirik tubuh gadis yang dibelakangnya dengan cara menoleh.

𝐊𝐄𝐓𝐔𝐀 𝐎𝐒𝐈𝐒 𝐆𝐀𝐋𝐀𝐊 ♪ SUNA RINTAROU X READERS!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang