Cherry berjalan mendekati pemuda yang terbaring dihadapannya tanpa menurunkan kewaspadaanya. Bagaimanapun dia tidak mengenal pemuda di depannya. Beberapa kali digerakkan badan pemuda itu dengan kakinya. Tapi dia tidak mendapatkan respon balik. Pada akhirnya Cherry memberanikan diri mengecek keadaan pemuda itu. Beruntungnya Pemuda tampan itu masih hidup. Mungkin luka yang diterimannya menyebakan pemuda itu pingsan.
"Huh, ditingalin tapi kasihan juga. Dia terlihat masih muda tapi mendapatkan luka separah ini." Ucap Cherry yang mencoba mengangkat badan pemuda itu. Tangan pemuda itu berada di bahunnya sedangkan tangan Cherry melingkar di pinggang pria itu.
Dia tidak menyangkat badan pemuda itu sangat berat. Padahal terlihat kecil dan hampang. Cherry mencoba membawa badan pemuda itu dengan memeluk badannya. Rasannya perjalan Cherry menuju rumah memakan waktu yang sangat lama. Bagaimanapun badan kecil Cherry membuatnya kesulitan membopong tubuh pemuda itu. Kalau Dena menggunakan tubuh aslinya pasti tidak akan kesulitan seperti saat ini.
"Kayanya aku harus banyak makan. Tubuh ini terlalu kurus. Badan laki-laki ini tidak besar tapi sudah membuatku lelah. Rasannya seperti habis maraton keliling satu kerajaan saja." Gumam Cherry yang baru tiba di depan rumahnya. Beruntungnya tidak ada orang yang berkeliaran di malam hari. Jadi tidak akan ada yang menyadari keberadaan pemuda yang dibawanya.
Rumah kecil yang terlihat seperti gubuk derita pikir Cherry. Kalau dipikir lagi nasib sang pemilik tubuhnya cukup menyedihkan. Hingga memiliki rumah yang tidak layak huni seperti ini. Beruntungnya keadaanya rumah ini cukup rapih dan bersih. Jadi sedikit lebih baik saja.
Cherry membawa badan pemuda itu ke tempat tidurnya. Malam ini Cherry harus mengalah pada pemuda yang tidak sadarkan diri itu. Bagaimanapun pemuda itu lebih membutuhkan tempat tidur. Meskipun Cherry merasa sangat lelah karena seharian ini bekerja di perkebunan Hugwolt. Cherry tetap harus mengalah untuk kali ini.
Cherry mengambil baskom yang sudah diisi air. Tidak lupa dia menyiapkan kain untuk mengelap badan pemuda di depannya.
"Huh,Aku seperti pedofil saja. Aku harap kamu tidak marah saat bangun. Selain itu aku hanya melakukan demi kebaikanmu juga." Kata Cherry yang sedang membuka pakaian pemuda di depannya. Bagaimanapun pria di depannya sepertinya lebih muda beberapa tahun dibandingkan dengan jiwa Dena. Tapi dia mencoba membuang pikiran buruk. Kedua matanya melebar saat melihat beberapa memar bersarang di badan pemuda itu. Selain luka tusukan di perutnya. Cherry menemukan beberapa luka akibat panah yang menancap dipunggungnya.
Cherry membuang nafas dengan kasar melihat kondisi pemuda di depannya yang sangar menyedihkan. Tapi Dia juga tidak mungkin membawa pemuda itu ke dokter. Karena dia tidak memiliki cukup uang untuk membayar biaya dokter. Selain itu dia tidak ingin keberadaan pemuda ini diketahui oleh orang -orang di desa ini. Dia bisa dalam bahaya jika dikira melakukan perzinahan. Selain itu juga dia tidak tahu identitas sebenarnya pemuda yang sedang terbaring.
Otaknnya mencari solusi untuk bisa menyelamatkan pemuda itu. Hingga dia ingat tentang bunga Hugwolt yang pernah dibacanya pada novel yang membuat nyawanya melayang. Bunga Hugwolt memiliki khasiat untuk menyembuhkan luka. Sayangnya saat ini Cherry tidak memiliki bunga itu.
Hanya ada satu cara gila untuk mendapatkan bunga itu. Bahkan tindakannya bisa membahayakannya. Tapi dia tidak memperdulikan bahaya yang menantinya jika rencananya gagal. Sekarang dia harus fokus menyelamatkan pemuda di hadapannya. Dia tidak mungkin membiarkan pemuda itu mati begitu saja.
"Tunggu aku, kamu harus tetap bertahan." Bisik Cherry pada anak laki-laki itu sebelum meninggalkannya.
Tanpa Cherry sadari kalau pemuda itu mendengarkan perkataan Cherry. Meskipun tidak begitu jelas. Tapi dia masih mengerti perkataan Cherry. Senyuman terbit di wajah pemuda itu bersamaan kepergian Cherry.
KAMU SEDANG MEMBACA
The maid of Villain Tyrant ( Tamat)
Fantasy# 1 Edisi Novel Transmigrasi #Season 1 [Follow dulu ya sebelum baca] Bagaimana ceritanya kalau Dena harus masuk ke dalam tubuh seorang gadis yang hidup sebatang kara. Walaupun nasib kehidupan keduanya tidak beda jauh dengan kehidupan sebelumnya. Saa...