Pada akhirnya Cherry mengikuti usulan Krit untuk bersembunyi selama Xylon berada di medan perang. Dia tidak ingin mengambil resiko jika Galord datang lagi. Jika itu benar terjadi, dia tidak tahu apa yang dilakukan pria itu. Cukup sudah saat itu Cherry dapat melihat sisi gelap dari seorang Galord yang pernah menjadi seorang malaikat di matanya.
Tapi dia tidak menyangka akan di bawa di tempat yang tidak jauh dari barak pasukan duke monish. Cherry memang tidak bisa mempercayai bawahan dari tuannya itu. Selalu saja ada hal yang mengejutkan. Apalagi dia melihat sosok pria itu yang sedang menunggunya.
Cherry bersama Gruni di bawa ke sebuah desa yang baru saja direbut oleh pasukan keluarga duke monish beberapa bulan lalu. Desa yang sudah ditinggali sejak kerajaan Helmunt menyatakan perang dengan kerajaan Octavain. Walaupun desa ini berada di dekat meda perang. Desa ini tidak pernah disentuh karena aturan yang dibuat oleh para kerajaan.
Dimana jika terjadi peperangan antara dua kerajaan. Mereka tidak boleh menghancurkan desa terdekat tempat medan perang. Tidak hanya itu saja tempat dilangsungkan perang antara dua kerajaan haruslah tempat yang tidak ada penduduk. Bisa dikatakan peraturan itu dibuat untuk menghindari korban dari pihak rakyat biasa.
"Aku tidak menyangka pada akhirnya sama saja dengan ikut ke medan perang bukan?" ucap Cherry pada Gruni yang berada di samping. Dia tidak berniat untuk menemui Tuan duke monish. Walaupun mereka sedang saling menatap.
"Tuan duke monish hanya ingin Cherry aman saja." ucap Gruni yang dianggukkan oleh Cherry. Dia juga mengerti dengan hal itu. Tapi tetap saja rasanya konyol. Baru juga kemarin dia melepas pria itu dengan sedih. Masa sekarang mereka akan bersama secara tidak langsung. Meskipun Xylon akan kembali ke perkemah lagi.
"Kamu tidak merindukanku?" tanya Xylon yang entah sejak kapan sudah berdiri di depan Cherry. Entah kemana pergi sahabatnya itu. cherry juga tidak ingin memikirkannya. Karena dia tahu penyebab Gruni memilih meninggalkannya dengan pria di depannya.
"Kita baru berpisah satu hari." ucap Cherry yang memilih untuk meninggalkan Xylon. Sebenarnya dia bingung harus bereaksi apa setelah bertemu dengan pria itu di sini. Jadi dia memilih untuk terlihat tidak peduli.
Entah itu keberuntungan atau apa. Tanpa Cherry harus memikir tindakan selanjutnya. Pria lebih dulu beraksi yang membuat dirinya hanya perlu mengikuti arusnya saja. Ya Xylon menarik badannya kedalam pelukan pria itu.
Sejujurnya dia juga merindukan pria ini. Tapi Cherry terlalu gengsi saja untuk mengakuinya. KArena dia belum yakin dengan perasaan yang mulai tumbuh. Hanya satu hal yang bisa dirinya simpulkannya. Kalau sudah ada rasa nyaman saat bersama dengan Xylon. Entah sejak kapan perasaan nyaman ini hadir.
"Aku bersyukur kamu baik-baik saja, apa saja yang sudah dilakukan oleh bereng*ek itu?" ucap Xylon sambil menatap wajah Cherry. Kedua tangannya membingkai wajah cantik wanitanya. Mata keduanya saling bertemu. Saat Cherry bisa melihat tatapan khawatir dari pria itu. Tanpa sadar sebuah desiran muncul di hatinya karena tatapan pria itu.
" Aku baik-baik saja, Dia tidak belum melakukan sesuatu. Beruntungnya saat itu Gruni dan Krit datang tepat waktu." ucap Cherry yang membuat Xylon merasa bersalah karena tidak membawa wanitanya di sampingnya. Setidaknya dia bisa memastikan kalau Galord tidak akan menemui wanitanya. Xylon kembali memeluk badan wanitanya dengan erat.
Cherry tidak berniat untuk melepaskan pelukannya. Karena dia memang sangat membutuhkan pelukan itu. Bohong kalau kejadian kemarin tidak membuatnya takut. Sikap Galord yang berubah dan seperti pria yang sangat terobsessi dengannya. Tentu saja membuat Cherry ketakutan hingga dia tidak bisa tidur semalaman. Karena terlalu takut jika pria itu tiba-tiba datang saat dirinya terlelap.
"Aku Takut Xylon, Galord berbeda dengan yang aku kenali. Dia berniat membawaku darimu." ucap Cherry lirih di dalam pelukan Xylon.
Berbeda dengan Cherry mulai menunjukkan perasaan yang sempat dipendamnya. Karena tidak ingin terlihat lemah dan membuat Gruni maupun Krit khawatir. Dia tidak memperkeluh suasana dengan kondisinya yang terguncang. Biarkan saat ini dirinya mencurahkan seluruh rasa takut di dalam pelukan xylon.
"Aku tidak akan membiarkan siapapun merebutmu dariku Cherry." ucap Xylon dengan nada yang super dingin. Terlihat dari wajahnya yang menunjukkan amarah. Dia tidak menyangka musuhnya dengan berani memasukki wilayahnya. Sepertinya dia tidak perlu lagi menahan dirinya lagi pada marquess Obrecth meskipun mereka memiliki hubungan darah. Sejak lama Xylon selalu membiarkan sepupunya itu melakukan hal buruk padanya. Tapi dia tidak akan lagi membiarkan itu terjadi terutama setelah menyangku wanitanya. Tidak ada lagi beras kasih pada sepupunya itu.
"Xylon, Galord sepertinya orang dibalik peperangan ini." ucap Cherry yang sudah bisa menenangkan rasa takutnya. Dia ingat ucapan Galord padannya. Walaupun tidak secara langsung pria itu mengakui sebagai penyebab peperangan ini. Tapi kata-kata itu secara implisit mengatakan kalau dia sudah meracakan semua ini terjadi untuk menghancurkan posisi duke monish.
Tentu saja Galord berharap kalau duke monish mati di dalam peperangan. Jikapun hal itu tidak terjadi pasti ada rencana lain. Tapi dia belum tahu rencana lain yang sedang terjadi. Hanya satu yang mengganggu pikirannya tentang fakta Prisa yang akan bersama dengan Xylon setelah peperangan ini.
Kenapa Cherry menduga wanita yang akan dibawa oleh Xylon adalah prisa. Karena sesuai dengan tokoh utama cerita Love of Emperor, Prisalah wanita yang dibawa oleh Xylon dari medan perang. Wanita itu menyelamatkan Xylon saat sekarat. Setelah itu Xylon perlahan menaruh hati pada Prisa.
Sekarang Cherry sedikit mencurigai Prisa. Bagaimana bisa Galord tahu Xylon akan bertemu dengan seorang wanita. Sekarang Dia bisa memperkirakan kalau keberadaan Prisa kemungkinan juga termasuk dalam rencana Galord. Tapi kenapa pria itu mempertemukan prisa dengan Xylon.
"Aku sudah tahu kalau dibalik peperangan ini adalah Galord. Sejak awal pria itu memang membuat rencana untuk membunuhku di medan perang. Sayangnya segara usahannya tidak pernah berhasil."ucap Xylon pada wanitanya. Bodoh kalau dia tidak menyadari rencana murahan dari sepupunya itu.
"Lalu kenapa kamu masih ikut dalam peperangan ini. Jika kamu tahu Galord berencana untuk membunuhmu." ucap Cherry pada Xylon yang balas dengan senyuman. Pria itu mengelus rambut wanitanya dengan lembut. Dia tahu kalau rangkah yang dipilihnya saat ini sangat berbahaya. Tapi Xylon juga bukan orang yang mudah dibunuh dengan mudah.
Sejak kecil dia sudah di ajarkan untuk menjadi seorang ksatria yang baik. Bukan hanya handal dalam menggunakan pedang. Dia juga bisa menggunakan sihir yang menurun dari keluarga kerajaan. Ayahnya memang mempersiapkannya menjadi sosok yang sulit dikalahkan. Bahkan oleh seorang rajapun. Keluarga duke monish memang setiap pada kerajaan Helmunt. Tapi sejak awal ayahnya Xylon bukan orang yang suka ditekan oleh pihak lain. Karena itu dia tidak akan membiarkan anaknnya menjadi seorang penerus yang mudah ditekan oleh siapapun meskipun itu seorang raja sekalipun.
"Aku tidak akan mudah dikalahkan, sejak awal aku memang berniat mengikuti rencana Galord untuk membuat pria itu senang sebelum kematian menjemputnya." ucap Xylon dengan senyum dingin yang membuat Cherry sedikit takut dengan pria di hadapannya. Sia-sia dia mengkhawatirkan pria itu. Ternyata Xylon sengaja mengikuti permainan Galord selama ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
The maid of Villain Tyrant ( Tamat)
Fantasia# 1 Edisi Novel Transmigrasi #Season 1 [Follow dulu ya sebelum baca] Bagaimana ceritanya kalau Dena harus masuk ke dalam tubuh seorang gadis yang hidup sebatang kara. Walaupun nasib kehidupan keduanya tidak beda jauh dengan kehidupan sebelumnya. Saa...