Jules tersenyum lebar saat Galord sudah keluar dari ruang kerja raja. Tidak lama setelah dia memindahkan Cherry, Xylon dan Gruni kediaman duke monish. Galord sepertinya menyadari menghilangnya Cherry dari ruang sihirnya. Karena itu dia langsung meminta izin untuk pamit dengan alasan tubuhnya tiba-tiba merasa tidak nyaman.
"Aku akan pergi kediaman Victor." ucap Jules bersamaan dengan badannya menghilang. Raja menatap kepergian wanitanya dengan kesal. Sepertilah nasibnya kalau memiliki tunangan yang tidak peka. Bukannya mengajak dirinya untuk ikut wanita itu malah meninggalkannya begitu saja. Tapi dia juga tidak bisa bolos dari pekerjaan yang sudah menumpuk.
"Saat kamu sudah menjadi ratu, aku pastikan akan mengurungmu agar tidak pergi tanpaku." gumam raja.
Jules menatap sebal kepada sahabatnya yang sedang berpelukan dengan Cherry. Dia langsung berjalan mendekati mereka dan memishkannya begitu saja. Tentu saja Xylon tidak terima. Sayangnya tarikan Jules lebih cepat darinya.
"aku merindukanmu." ucap jules pada sahabat barunya. Cherry membalas pelukan wanita cantik di hadapannya. Sedangkan Xylon memilih untuk duduk di sofa saja. Berusaha merebut wanitanya akan berakhir dengan penolakan juga. Jadi lebih baik dia membiarkan saja mereka.
"Apakah kamu baik-baik saja? kamu terlihat lebih kurus dari sebelumnya. " ucap Jules yang membuat Xylon langsung menatap wanitannya. Kenapa dia baru sadar kalau tunangannya terlihat lebih kurus dan lemah.
"Gruni minta pekerja di dapur untuk membuatkan makanan kesukaan Cherry."
"Baik tuan." ucap Gruni yang langsung meninggalkan ruang tuannya.
"apakah si obrecth itu tidak memberikan kamu makan sama sekali?"tanya Jules yang membuat Cherry tertawa kecil saja. Tentu saja Galord memberikan makan padanya. Tapi dia tidak ingin memakannya.
Sedangkan wajah Xylon langsung pucat. Dia ingat isi pikiran musuhnya yang sudah memberikan obat sihir ke dalama makanan wanitanya. Harusnya Cherry tidak mengingatnya. Tapi wanitanya terlihat tidak ada yang mencurigakan.
"Aku tidak memakan yang dibawakan oleh Galord. Aku tidak percaya semua itu aman untukku." jelas Cherry yang membuat Xylon bisa bernafas lega.
Xylon tidak bisa membiarkan Galord berkeliaran terus menerus. Dia bisa membahayakan hubungannya dengan wanitanya. Dia harus segera menjeratnya ke dalam penjara. Agar Galord tidak lagi berkeliaran bebas.
"Jules kita harus melaksanakan rencana untuk membuktikan kesalahan marquess Obrecth."
"Aku baru saja berniat membicarakan ini semua."
"Apa yang akan kalian lakukan pada Galord?"tanya Cherry yang sekarang sudah duduk di samping Xylon.
"Tentu saja memberikan hukuman pada marquess Obrecth. Kita tidak bisa terus membiarkannya membuat masalah. Kita tidak tahu rencana apa lagi untuk memecah belah kerajaan Helmunt dan Octavain. Jadi kita tidak bisa membiarkan Galord bebas begitu saja." ucap Jules.
Galord melempar semua barang yang ada di kamarnya. Dia tidak menduga panggilan ke istana adalah cara mereka untuk membawa Cherry darinya. Semestinya tidak ada satu orang yang bisa masuk ke dalam ruang sihir itu. Bagaimana mereka bisa dengan muda membawa wanitanya itu.
"aakhhh sial, padahal aku hanya perlu menunggu sedikit lagi hingga Cherry benar-benar menjadi milikku."
"Butuh bantuanku?"tanya seorang wanita yang sedang duduk di jendela ruang kerja Galord.
"Kamu."
"Hai, sepertinya rencanamu itu gagal. Kamu terlalu meremehkan mereka." ucap wanita itu.
"Bukankah kepalamu itu hampir saja terlepas dari badanmu. hahahhahah. Bukankah kamu harus lebih berhati-hati lagi atau kepalamu benar-benar akan terlepas." ucap Galord yang sekarang sudah bisa sedikit lebih tenang.
"Ya kamu benar, semua ini karena si jules."
"Ternyata wanita itu menjadi penghalangmu juga."
"Tentu saja sihirku dan jules bertentangan. Dia bisa memperlihat sedikit tentang masa depan. Sepertinya dia sedang merubah takdirnya." jelas wanita itu.
"Bukankah kamu juga mengatakan bisa melihat masa depan. Tapi semuannya tidak ada yang berjalan sesuai dengan yang kamu katakan."
"Semua itu karena ada orang lain juga yang bisa membaca masa depan." ucap wanita dengan jubah hitam menutupi seluruh badannya. Dia duduk dihadapan Galord dengan kedua salah satu kakinya di atas kaki lain. Kedua tangannya dilipat di dadanya.
"Kalau begitu kamu hanya perlu melenyapkan sang pengganggu itu."
"Andai aku bisa melakukann pasti akan lakukan."
"Ternyata kamu memang sangat lemah." ejek Galord pada wanita di depannya.
"Kamu tidak sadar kalau sudah kalah dari seseorang. Ada orang lain bisa masuk ke dalam ruang sihirmu itu. Bukankah orang itu menjadi kelemahanmu."
"sial, berhenti mengatakan hal itu. Penyihir itu memang bisa masuk ke dalam ruang sihir. Tapi dia belum tentu bisa menghancurkanku."
"Ya kamu benar, dalam masa depan yang aku baca. WAnita itu akan menikah dengan duke monish dalam waktu dekat. Apakah kamu berniat untuk merebut sang pengantin Galord?"
"Tentu saja akan aku rebut wanitaku itu. Selain itu akan aku pastikan duke monish dan raja mata di hari itu juga."
"Kalau begitu jules yang akan menjadi mangsaku."
'dan wanita yang kamu cintai itu akan berakhir teragis juga. aku akan merebut kekuasaan darimu Galord. Tentu saja aku akan menjadi ratu kerajaan ini dan menghancurkannya.' ucap wanita itu dalam hati.
"Ambil saja wanita itu. Dia sudah terlalu banyak ikut campur selama ini. " ucap Galord yang memilih meninggalkan wanita bertudung hitam. Siapa lagi kalau bukan Prisa.
"Ketika seluruh dunia ini hancur aku bisa kembali ke duniaku lagi. Maaf Cherry kamu harus mati untuk kesekian kalinya." ucap Prisa sebelum badannya kembali berubah menjadi sebuah burung dan terbang meninggalkan kediaman marquess Obrecth.
Semua pesta yang penuh kemeriahan. Hari pernikahan dirinya dengan Xylon. Seluruh orang terdekatnya menghadirinya. Dia tidak tahu cara calon suaminya mengajak orang-orang yang pernah menjadi temannya saat menjadi budak dan saat di kota Octavain.
Sekarang Cherry sedang berjalan menuju tempat pengucapan janji. Dia menggunakna gaun putih cantik dengan hiasan renda dan ekor gaun yang sangat panjang. Rambutnya digulung sangat lapih dan wajahnya hanya diberikan sedikit polesan untuk membuat wajah Cherry semakin cantik saja.
Dia terus berjalan sambil menatap pria yang sedang menunggunya menggunakan seragam kebesarannya. Seperti hari-hari sebelumnya Xylon terlihat sangat tampan dan menawan. Sungguh ciptaan yang sangat sempurna. Keduannya saling melemparkan senyuman meskipun wajah cherry harus di tutupi kain.
"Aku harap kamu bahagia." ucap Jules yang berada di sampingnya. Wanita itu sudah menikah dengan raja. Mereka menikah tepat sehari sebelum pernikahan duke monish. Hal ini membuat berita paling penomenal di tahun ini. Kedua adik kakak di kerajan Helmunt melakukan pernikahan dengan jarak satu hari.
Biasanya raja memiliki pesta berhari-hari. Sayangnya hal itu terjadi pada pasanga raja dan ratu sekarang. Lebih tepatnya Jules yang menolak acara itu berlangsung terlalu lama. Bagaimanapun jules memang tidak suka berbincang dengan para bangsawan yang hanya suka menjilatnya. apa lagi sekarang dirinya sudah berubah menjadi ratu tentu saja penjilat di sekitarnya semakin bertambah.
Namun senyuman Cherry menghilang bersamaan dengan lubuhnya badan Xylon. Dia terkejut melihat kejadian di depan itu. Sebuah pedang yang menembus jatung tunangannya. Orang yang melakukan hal itu adalah Galord, malaikat penolongnya di masa lalu. Dia merasa dunia hancur dalam waktu beberapa detik saja.
Setelah itu terikan mulai mengalung bersamaan dengan suara dentingan antara dua pedang. Hari pernikahan Cherry berubah menjadi lautan darah. Seluruh orang disekitarnya tewas. Bahkan raja kerajaan helmunt berakhir sama dengan tunangannya. Jules marah dan tidak terima hal itu. Dia menggunakan sihirnya untuk memindahkan Cherry ke suatu tempat bersamaan sebuah kuku panjang menembus hatinya.
"Aku harap kamu tetap bahagia Cherry." ucap jules sebelum Cherry menghilang karena portal yang digunakan Jules.
![](https://img.wattpad.com/cover/306081214-288-k360382.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The maid of Villain Tyrant ( Tamat)
Fantasia# 1 Edisi Novel Transmigrasi #Season 1 [Follow dulu ya sebelum baca] Bagaimana ceritanya kalau Dena harus masuk ke dalam tubuh seorang gadis yang hidup sebatang kara. Walaupun nasib kehidupan keduanya tidak beda jauh dengan kehidupan sebelumnya. Saa...