Bab 50 Berpisah

10.4K 1.5K 67
                                    

Hari ini Xylon, Maxton, dan pasukan ksatria milik keluarga duke monish akan berangkat ke medan perang. Perang ini Xylon tidak membawa Cherry. Walaupun dengan berat hati harus berpisah. Tapi pilihan terbaik untuknya dan wanitanya.

"Jaga dirimu jangan keluar dari kediaman duke monish tanpa pengawal atau krit. Kamu ingat." ucap Xylon pada Cherry yang dijawab dengan anggukkan. Dia juga berniat mengenang setiap sudut kediaman duke monish. Karena sebentar lagi dia akan pergi dari tempat ini. Mungkin nanti Cherry akan merindukan kediaman duke monish yang indah ini.

"kamu hati-hati di sana ya, kamu harus kembali lagi dengan selamat. Kalau tidak nanti aku akan menikah dengan krit." ucap Cherry yang membuat Xylon menatap tajam pada tangan kanannya yang berdiri di belakang wanitanya. 

"kenapa aku kena lagi sih." gumam Krit yang membuat maxton tertawa mengingat nasib buruk dari sahabatnya. Sepertinay Krit selalu mendapatkan hukuman dari tuannya itu. Bagaimanapun dia memang dekat dengan calon nyonya duke monish. 

"Kamu berpikir untuk berselingkuh di belakangku." ucap Xylon yang dijawab dengan gelengan kepala oleh Cherry.

"Akukan bilang kalau kamu tidak kembali. Aku akan menikah dengan krit." ucap cherry yang membuat Xylon ingin sekali menebas tangan kananya. Tidak akan dia biarkan ada pria lain yang menggantikan posisinya.

"Krit kamu sepertinya sudah siap untuk pergi bertemu dengan malaikat maut." ucap Xylon yang membuat Krit sangat sulit untuk menelan ludahnya. Bukankah orang yang berniat melakukannya itu nona cherry.

mana mungkin dirinya bisa melakukan hal yang akan membuat hidupnya berakhir. Ada keberanian untuk menggoda calon istri majikannya saja tidak ada. Tapi dia selalu menjadi cara nona cherry mengancam tuannya. Apakah wanita itu tidak sadar tindakannya membuat hidupnya dalam bahaya.

"Tidak tuan, saya tidak tertarik dengan nona cherry. Saya lebih tertarik dengan maxton." ucap Krit asal yang langsung mendapatkan tatapan tajam dari temannya.

"Enak ajah, aku masih waras dan suka dengan wanita. Gak minat lihat kamu mah Krit." ucap Maxton yang langsung meninggalkan sahabatnya. Bisa-bisanya Krit menggunakan dirinya untuk berlindung dari amukan majikannya itu.

"Kamu sepertinya memang tidak bisa dibiarkan. Kamu ternyata menyukai seorang pria. Sayangnya aku tidak suka orang yang seperti itu. Kamu harus tunggu hukuman dariku setelah aku kembali dari perang." ucap Xylon sebelum meninggalkan Krit dan Cherry. 

Sedangkan Krit hanya bisa pasrah dengan nasibnya. Kenapa dia selalu seperti ini. Tentu saja dia tidak tertarik dengan maxton si pria yang memiliki badan besar seperti preman pasar saja. Dia lebih suka wanita yang cantik seperti calon nyonya. Tapi kalau dia jujur bisa-bisa nyawanya juga akan berakhir hari ini. Sungguh menjadi tangan kanan seorang duke monish tidak pernah membuatnya merasa sangat aman. 

"Sabar Krit, aku tahu kamu tidak benar-benar menyukai maxton. Tapi tindakanmu itu terlalu menggelikan." ucap Cherry pada Krit yang sudah berwajah pucat. Karena melihat tuannya sedang menatap tajam.

"KRIT MENJAUH DARI CHERRY. KAMU HARUS BERJARAK 2 METER DARI WANITAKU." teriak Xylon sebelum dia pergi meninggalkan kediaman duke monish.  Hal itu membuat cherry maupun krit terkejut. Tanpa pikir panjang krit berjalan menjauh dari Cherry. Sedangkan wanita itu hanya bisa mengelus dada melihat sikap possesif dari Xylon. Tidak ada obat untuk menyembuhkan sikap menyebalkannya itu. Pada akhirnya Cherry lebih memilih untuk kembali ke dalam kamarnya.

Saat Cherry sedang berjalan menuju kamarnya. Sebuah tangan menariknya kesebuah ruangan yang membuat Cherry terkejut. Bagaimana bisa pria itu bisa ada di dalam kediaman duke monish. Tidak ada orang yang bisa masuk ke dalam kediaman ini begitu saja. Tidak hanya itu mereka dalam posisi yang tidak baik. 

"Bagaimana kamu bisa ada di sini?"tanya Cherry pada pria di depannya. 

"Tidak sulit untukku masuk ke dalam kediaman duke monish. Aku hanya tidak ingin bertemu dengan pria itu. Sekarang kamu harus ikut denganku." ucap pria itu yang masih memegang tangan Cherry.

Cherry mencoba melepaskan tangan pria itu yang memegang tangannya dengan kencang. Dia tidak ingin terjadi kesalah pahaman. Jika ada seorang pelayan melihat mereka. 

"Lepaskan aku Galord, kamu tidak semestinya ada di kediaman duke monish." ucap Cherry pada pria di depannya. Dia tidak ingin lagi berhubungan dengan Galord. Apalagi dia ingat hubungan kedua pria itu tidak baik-baik saja.

"Aku tidak akan membiarkan kamu lepas dariku lagi. Sekarang kesempatan untuk kamu kabur dari pria itu." ucap Galord pada Cherry. 

Akhirnya Cherry bisa melepaskan pegangan Galord di tangannya. Dia berjalan menjauh dari pria itu. Bagaimanapun dia tidak tahu apa yang akan dilakukan pria itu padanya. Apalagi mereka sedang berada di ruangan yang gelap tanpa ada cahaya. 

"Galord sejak awal kita hanya seorang teman saja. Jadi kembalilah kediamanmu." ucap Cherry pada Galord. 

"Aku tidak akan membiarkan kamu bersama dengan pria lain cherry. Sejak pertemuan pertama kita, kamu memang berniat kabur dari duke monish bukan. Sekarang adalah kesempatan yang baik untuk melakukan hal itu." ucap Galord yang mencoba menggapai tangan Cherry. Tapi Dia tidak akan membiarkan pria itu memegang tangannya lagi. 

"Tidak Galord, aku tidak akan meninggalkan Xylon lagi." ucap Cherry yang membuat Galord tertawa. 

Cherry tidak tahu alasan pria itu tertawa keras padanya. Tapi dia merasa sekarang dirinya dalam bahaya. Pria di depannya memang sangat baik saat pertemuan pertamanya. Semua itu sudah tidak seperti itu lagi saat melihat ekspresi marah dari Galord setelah tertawa.

"Kenapa kamu ingin bersama dengan pria itu. Dia hanya orang kejam yang membunuh para rakyat tak bersalah untuk memperluas kerajaan ini. Pria itu hanya orang yang penuh dengan dosa. Jadi kemarilah kita Cherry, aku orang yang tepat untuk bersamamu." ucap Galord dengan senyum tipisnya.

"Tidak Galord, kamu lebih buruk dari Xylon." ucap Cherry yang membuat Galord tertawa semakin keras.

"kamu sepertinya sudah tahu kalau aku memang tidak sebaik itu. Tapi aku akan selalu berbuat baik untuk kamu Cherry. Jadi kamu tidak perlu khawatir Cherry." ucap Galord yang membuat cherry menatap tajam pria itu. 

"Kamu tahu peperang ini termasuk dalam rencanaku untuk menghancurkan pria itu. Bukankah kamu sangat membenci pria itu Cherry. Jadi kita sama bukan." ucap Galord yang membuat Cherry terdiam. 

Kalian pasti bingung kenapa Cherry tahu kalau Galord orang jahat. Dia tahu dari cerita Xylon. Awalnya dia tidak ingin percaya ucapan pria itu. Tapi saat raja mengatakan kejahatan dari Galord. Dia sadar kalau pria yang selama ini dianggap sebagai malaikat perlindungnya. Ternyata hanya seorang bangsawan yang ingin terlalu tenggelam dengan dendam sepihaknya saja. Bahkan Galord tidak memperdulikan ribuan orang yang telah menjadi korban akibat rencana yang dibuatnya selama ini.

guys cerita Quella sudah terbit. Ayo baca juga cerita tentang Quella dalam kehidupan barunya di sekolah elite. Bagaimana dia bisa menakhlukan cowok dingin seperti jico? Apakah dia berhasil dalam rencananya itu?

Jangan lupa ya vote, comment dan follow juga akun author. Selamat menikmati guys.

The maid of Villain Tyrant  ( Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang