Bab 68: Malam bersama Xylon

10.5K 1.2K 4
                                    

Cherry terbangun  tidurnya dengan keringat membasahi seluruh badannya. Dia merasa semua yang dialaminya seperti nyata. Pernikahannya dan Xylon hanya tinggal hitungan hari saja. Tentu saja dia merasa menjadi takut untuk melanjutkan pernikahannya. Bukan takut dia akan mati kembali. Tapi melihat Xylon penuh dengan darah membuatnya takut.

"Apa maksud dari mimpi ini? apakah masa depan akan seperti ini? " gumam Cherry dalam hati. Dia tidak berani lagi untuk tidur padahal hari masih gelap. 

Cherry takut mimpi buruk kembali menghampirinya. Dia berdiri di balkon yang terhubung dengan kamarnya. Melihat langit malam yang ternyata penuh taburan bintang. Sangat indah tapi angin malam membuat badannya bergetar. Tubuh Cherry memang sangat lemah meskipun sudah dirinya latih. 

"Kamu tahu badanmu kedingin tapi masih diam saja." ucap seorang pria yang meletakkan selimut ke bahu Cherry. 

Cherry melihat pria yang sedang berdiri di sampingnya. Kenapa pria ini bisa ada di kamarnya. Dia sangat ingat kamarnya sudah di kunci. Jangan bilang dia membukannya tanpa izinnya. 

"Kenapa kamu melihatku seperti itu?"tanya Xylon pada wanitanya. 

Sebenarnya dia juga terbangun dari tidur akibat mimpi buruk. Pada mimpinya dia melihat Cherry meninggal karena melindunginya dari tusukan pedang sepupunya. Padahal hari itu adalah hari pernikahan mereka. Tapi dia harus melihat lautan darah seperti di medan perang. Saat itu juga dia kehilangan kekasih, sahabat dan kakak tercintanya. Meskipun dia bisa membunuh pelaku penyerangan itu. 

Namun dia tidak ingin hidup tanpa orang terkasih. Suduh cukup dia harus tumbuh besar tanpa kedua orang tuannya. Semua penyebab orang yang dicintainya menghilang adalah sepupunya sendiri. Dia tidak tahu sebesar apa kesalahan kedua orang tuannya pada Galord. Tapi semua yang dilakukan oleh sepupunya sudah tidak benar. 

"Masa depan yang tidak pernah aku harapkan." gumam Xylon yang terdengar tidak begitu jelas di pendengaran Cherry.

"Apa yang kamu katakan tadi?"tanya Cherry yang dijawab dengan gelengan kepala oleh Xylon.

"Bukan sesuatu yang penting, kenapa kamu tidak tidur? hari masih gelap kamu harus banyak istirahat. Kamu baru sembuh setelah demam beberapa hari." ucap  Xylon sambil mengelus kepala wanitanya dengan lembut. Cherry hanya menatap pria di sampingnya. Tanpa sadar air mata berjatuhan begitu saja. Tentu saja hal itu membuat Xylon terkejut dan khawatir. Dia pikir wanitanya masih sakit.

"Apakah ada yang sakit? kenapa kamu menangis? ayo katakan padaku." ucap Xylon pada wanita di hadapannya. Tapi Cherry hanya menggelengkan kepala, dia mendekati pria itu dan memeluknya dengan erat. 

Saat itu Xylon terdiam sesaat. Dia tidak menyangka kalau wanitanya akan memeluknya terlebih dahulu. Biasanya dia yang harus memeluk Cherry lebih dulu. Meskipun sekarang setiap dirinya memeluk tidak ada penolakan lagi. 

Xylon membalas pelukan wanitanya. Cherry menghirup aroma yang menenangkan dari badan tunangannya. Dia sangat bersyukur semua itu hanya mimpi. Dia tidak bisa membayangkan harus hidup sendirian di dunia yang tidak dikenalinya lagi. Tidak ada benda-benda yang dulu ada dikehidupan pertamanya. Benda canggih yang bisa menghiburnya saat kesepian. 

Sekarang dia harus hidup tanpa semua itu dan Xylon yang suka mengikutinya seperti anak bebek. Tentu saja dia pasti akan merasa ada yang kurang saat pria ini menghilang. Dia tidak ingin hal itu terjadi. Apa bedannya dia tetap hidup tapi dirinya tidak memiliki tujuan lagi. Dunia ini bukan tempatnya jadi jangan biarkan dirinya sendirian lagi. 

"Jangan pernah tinggalkan aku sendirian Xylon." ucap Cherry yang membuat Xylon menarik wajah wanitanya. Sekarang mereka saling bertatapan. Kedua tangan xylon di menyentuh pipi Cherry. 

"Aku tidak akan meninggalkamu sendirian Cherry.Kamu juga jangan pernah mencoba mengorbankan dirimu sendiri demi aku." ucap Xylon yang mempertemukan kedua dahi mereka. Cherry masih mencoba mencerna perkataan pria ini. Apa maksud dari kata-katanya. 

"Xylon kenapa kamu belum tidur?" ucap Cherry yang sekarang sudah melepaskan pelukannya. Dia mengajak Xylon untuk duduk di sofa yang ada di balkonnya. Rasanya sangat lelah kalau harus menatap Xylon dengan tinggi yang berbeda jauh. 

"Aku mimpi buruk." ucap Xylon yang membuat Cherry terdiam.  Jangan bilang kalau mimpinya terhubung dengan Xylon.  Tapi dia mencoba mengenyahkan hal itu untuk kali ini. Mungkin mimpi buruknya berbeda dengan yang di dapatkannya. 

"Kalau kamu kenapa belum tidur? badan kamu masih belum sehat sepenuhnya." ucap Xylon yang menarik badan Cherry untuk mendekat agar badannya tidak dingin. Setidaknya berdekatan seperti membuat suasana lebih hangat. 

"Aku sudah baik-baik saja Xylon, kamu mau tanding marathon denganku agar kamu percaya." ucap Cherry yang membaut pria itu menatap tajam.

"Kamu jangan aneh-aneh, badan kamu ini baru sembuh. Bisa-bisa kamu sakit lagi. Ingat sebentar lagi kita akan menikah. Jangan bilang kamu berniat untuk menggagalklkan rencana pernikahan kita." ucap Xylon dengan tatapan tajam pada wanitanya. Sedangkan Cherry hanya membalas dengan tawa kecil. Mana iya dia ingin menggalkan acara pernikahan mereka. 

"hehehe siapa yang juga yang berniat menggagalkan rencana pernikahan kita. Kamu jangan suka fitnah dong." ucap Cherry pada pria di sampingnya sambil mengelus tangan xylon agar emosinya reda. 

"Baguslah, awas kamu melakukan hal itu. AKu pastikan pelayan pribadimu itu akan berakhir dengan teragis." ucap Xylon yang membuat Cherry menelan ludah dengan kasar. Begini amat punya calon suami yang sukanya ngancam. 

"Ya ya ya perasaan kamu suka banget mengancam aku mulu. Kita sudah mau nikah." ucap Cherry yang sekarang membuang muka ke samping. Perasaan krit dan Gruni selalu menjadi korbannya kalau tunangannya ini marah.

'maaf temanku aku tidak bersalah. jika kalian ingin marah sebaiknya katakan pada tuan kalian saja langsung." ucap Cherry dalam hati. 

"Kenapa kamu menghindariku, selain itu katakan alasanmu itu. Kamu selalu mencoba untuk mengalihkan pembicaraan kita." 

"Ah tidak kok." ucap Cherry yang sekarang menatap wajah Xylon yang masih model anjing galak. Aduh kalau kaya begini sih bisa berbahaya. Salah dikit hukuman akan keluar dari bibir sexy tunangannya ini. Kenapa dia jadi salah fokus dengan wajah tampan Xylon.

"Terpesona? sebaiknya kamu katakan alasan tidak tidur juga."

"Gak ih percaya diri banget kamu. Aku tidak terpesona sama kamu." ucap Cherry yang sekarang sudah memerah pipinya. Tentu saja hal itu membuat Xylon tidak bisa menahan tawa gemasnnya pada Cherry.

"Gak usah bohong pipi kamu sudah jujur padaku. Lihat keduannya memerah seperti tomat." ucap Xylon dengan kedua tangannya mengelus pipi merah milik Cherry. Sungguh Cherry ingin bersembunyi saja di dalam lubang tikus. Apakah rumah besar milik kediaman duke monish memiliki lubang tikus. 

"Jadi katakan Cherry? aku bukan orang yang sabar."

"Aku bermimpi buruk kalau di acara pernikahan kita seluruh orang mati dan kamu juga." ucap Cherry dengan wajah sedihnya. Tidak ada lagi rona merah di wajahnya. Air mata yang sempat berhenti kembali mengalir.  


The maid of Villain Tyrant  ( Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang