Bab 17 Malam terakhir

18.3K 2.8K 52
                                    

Pada akhirnya hukuman lagi datang kepadanya.  Tuannya itu sepertinya sangat suka menghukum orang yang remah seperti dirinya. Karena dia sudah kesekian kali mendapatkan hukuman dari Xylon. Anehnya setiap hukumannya terdengar aneh dan menyiksakan bagi Cherry. Sekarang dia harus menemani tuannya. 

Bukankah hal ini sangat aneh. Seorang pelayan rendahan sepertinya harus makan bersama dengan tuannya. Tentu saja ada sedikit kebahagian yang muncul di wajah wanita itu. Karena dia bisa makan enak. Tapi masalahnya dia sedang ditatap oleh para bawahan pria itu. Tidak ada yang bisa memperotes pria muda itu. Mereka semua menerima saja adalah para bangasawan yang ikut dalam perang kali ini. 

"Kamu tidak suka makananmu?"tanya Xylon yang membuat para bangsawan bergantian menjawab. Mereka sangat ingin dekat dengan tuan muda duke monish. Bagaimanapun kekuasaannya setara denagn raja negeri ini. 

"Tentu saja makanan ini sangat sesuai dengan selera saya." ucap seorang pria yang duduk di hadapan Cherry dan di samping lain Xylon. 

"Saya tidak bertanya padamu." ucap Xylon dengan wajah dingin dan tatapan tajam pada bangsawan itu. Hal itu membuat wajah para bangsawan berubah menjadi pucat. Mereka tidak ingin membuat xylon marah atau hidup mereka akan berakhir dalam hitungan menit saja. Mungkin pria itu akan menebas kepala mereka dan mengakhiri keluarga mereka.

"maaf tuan." ucap pria itu dengan wajah pucatnya. Cherry bisa melihat kalau badannya mulai bergetar dengan keringat yang mulai bermunculan. Tentu saja dia akan merasakan hal yang sama jika berada di posisi pria itu.

"Kenapa kamu menatapnya?"tanya Xylon pada Cherry tapi wanita itu tidak sadar kalau sedang ditanya. Dia malah masih fokus menatap pria di depannya.

"Apakah kamu senang menatap pria di depanmu itu nona Cherry?"tanya Xylon dengan suara yang pelan tapi masih terdengar oleh mereka seperti sebuah panggilan kematian. Bahkan pada bangsawan sudah meletakkan pelaratan makan mereka di atas piring. Tidak ada lagi orang yang berani mengangkat kepalanya. 

Sedangkan Cherry menolehkan kepalanya pada tuannya. Dia terkejut saat melihat tatapan tajam yang dilemparkan oleh tuannya. Sepertinya untuk kesekian kalinya Cherry melakukan kesalahan yang sama. Padahal tadi dia berpikir kalau tuannya sedang bertanya pada orang lain. Ternyata dia sedang bertanya pada dirinya.

"Tidak tuan monish. Saya hanya melihat ada sedikit makanan di wajah tuan baron grenlanson." ucap Cherry dengan wajah menunduk. Dia mengatakan yang sebenarnya. Kalau pria di depannya memiliki sisa makanan di wajahnya. Tapi hal itu malah membuat tuannya semakin marah. 

"Sepertinya aku lebih memperhatikan dia dibandingkan tuanmu yang harusnya kamu layani dan perhatikan sepunuh hati." ucap Xylon dengan wajah sinisnya pada pelayan pribadinya yang membuat Cherry sangat sulit menelan ludahnya sendiri. Sedangkan para bangsawan sudah ketakutan terutama pria yang berada di hadapannya. 

"Kalian semua tinggalkan ruang makan sekarang juga dan kamu jangan pernah muncul di hadapanku lagi." ucap Xylon sambil menunjuk baron Grenlanson yang sekarang bisa bernafas lega. Dia lebih memilih menjauh dari duke monish dibandingkan nyawanya terancam. Bukankah itu hukuman yang lebih ringan dari yang dirinya bayangkan. 

Semua bangsawan meninggalkan meja makan. Padahal mereka belum menghabiskan makan mereka. Sepertinya mereka baru saja makan beberapa huap saja sebelum sang duke marah karena pria di sampingnya dan pelayan pribadinya. 

"Hukumanmu adalah menyuapiku. Sekarang lakukan." perintah xylon yang langsung dilaksanakan oleh Cherry. Dia tidak ingin membantah lagi atau mendapatkan hukuman lain. Cukup sudah satu hari ini dia sudah mendapatkan 3 hukuman. 

Cherry tidak bisa membayangkan hukuman aneh lain yang akan datang. selain itu dia ingin tidur nyenyak sebelum kabur dari barak ini. Dia harus mengumpulkan banyak tenaga untuk bisa menghilang dari hadapan tuan menyebalkannya dan gila itu. Tidak akan lagi dia bertemu dengan pria itu lagi selama hidupnya dikehidupan keduanya. 

Setelah Cherry menyuapi xylon yang sangat lahap. Bahkan pria itu menambah beberapa kali yang membuat pelayannya harus menahan laparnya. Tentu saja dia tidak bisa menikmati makanan mewah malam ini juga. Ternyata tuannya hanya ingin dirinya melihat saja makanan mewah itu tanpa bisa Cherry nikmati. Mungkin dia baru saja mencoba menu pembuka saja. Itupun baru sendokan pertama. Seluruh kebahagiannya luntur  karena amarah tuannya yang tiba - tiba muncul. 

"Kamu bisa tidur di tenda samping milikku. Jangan lupa besok kamu harus membangunkan aku pagi buta. Siapkan pakaian, alat mandi, dan sarapanku juga. sekarang kamu bisa beristirahat. Jangan keluar dari tenda saat malam. Kamu tahu tempat ini penuh dengan seorang pria. Banyak bahaya yang menghampirimu jika berkeliaran saat malam hari." ucap pria itu sebelum masuk ke dalam tenda meninggalkan pelayan pribadinya yang menatap sebal. 

"Sabarlah Cherry, sebentar lagi kamu bisa bebas. Berikan dia pelayanan terbaik sebelum meninggalkan tuan gila itu." ucap Cherry pada dirinya saat menatap tenda tuannya yang sudah tidak lagi bercahaya. Mungkin pria itu sudah terlelap di alam mimpinya. 

Dia juga harus beristirahat karena besok akan menjadi hari yang melelahkan untuknya. Desa ini memang tidak jauh dari desa  Ructri. Tapi dia besok hanya bisa berjalan kaki menuju rumahnya dulu. Selain itu juga dia tidak bisa menggunakan jalan utama. Karena bisa saja dia temukan oleh bawahan pria itu yang sedang berjaga.

"Selamat tinggal malam melelahkanku." ucap Cherry sebelum dia terlelap ke dalam dunia mimpinya. Akhirnya dia bisa benar-benar tidur nyenyak setelah beberapa hari tuannya meminta Cherry berjaga di sampingnya. 

Sedangkan Xylon tidak benar-benar tidur. Dia sengaja membuat dirinya seakan tidur. Setelah melihat keadaan sekitarnya aman. Pria itu melangkah keluar dengan tudung hitam menutupi wajahnya. Dia harus melakukan sesuatu sebelum melakukan perang besok. 

Dia masuk ke dalam hutan rindang yang gelap. Pria itu tidak sulit untuk berjalan di hutan yang gelap. Seperti dia sudah terbiasa ke dalam tempat itu. ternyata di sana sudah ada dua orang bawahannya yang sangat dipercayainya. 

"Kalian sudah menangkapnya?"tanya Xylon yang dianggukan oleh krit. Maxton menarik seorang pria yang telah terikat dengan tali. Pria itu memberontak tapi usahanya tidak menghasilkan apapun. 

"Siapa yang mengirimmu?"tanya Xylon yang sekarang sudah sejajar dengan orang itu. Pria itu malah meludahi Xylon yang membuat kedua bawahan pria muda itu marah. Dia tidak terima tuannya diperlakukan seperti . Maxton dan Krit sangat menghormati tuannya. 

"Sepertinya kamu sudah siap  mati. Tapi aku tidak suka membunuh seseorang sebelum mendapatkan informasi yang aku inginkan." ucap Xylon sambil menatap wajah pria itu. Tiba-tiba warna mata pria muda itu berubah menjadi merah darah. Sangat menyeramkan bagi siapapun yang melihatnya. Bukan sampai di situ saja pria yang tadi menatap mata Xylon sekarang berteriak histeris.

"Bunuh dia dan pastikan badannya tidak di temukan oleh siapapun. Aku sudah mendapatkan semua ingatannya." ucap Xylon dengan senyum tipisnya. Dia tidak menyangka orang itu ada di sekitarnya selama ini.

Spesial buat para pembaca aku yang selalu menanti update cerita Cherry. Jangan lupa ya vote, comment dan follow akun author.  

Apakah Cerry bisa kabur dari tangan tuannya itu? Siapakah pria yang dibarik rencana penyerangan?

The maid of Villain Tyrant  ( Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang