Bab 31:Kabur

14.8K 2.1K 16
                                    

Cherry mengurungkan niatnya untuk kembali ke toko Ermania. Walaupun ada rasa bersalah karena mengingkari janjinya pada wanita tua itu yang sudah dianggapnya sebagai orang tua. Tapi dia tidak bisa mengambil resiko dengan kembali ke toko Ermania. Dia bisa-bisa dalam bahaya karena telah kabur dari pria itu. 

Dia segera menjauh dari ketiga pria yang sangat membahayakan kebebasannya. Sayangnya salah satu dari ketiga pria itu melihat Cherry. Orang itu maxton yang terkejut melihat Cherry. Wanita itu berjalan menjauh dari toko. Maxton langsung memanggil tuannya dan krit. Hal itu membuat Xylon kesal.

"Apa mau kamu maxton? aku sudah katakan untuk tidak menggangguku dan tidak menghabatku. aku sudah ingin memberikan hukuman pada pelayan pribadi nakalku itu." ucap Xylon pada bawahannya. Tapi dia terdiam saat mendengar penjelasan maxton.

"nona Cherry beberapa saat pergi menjauh dari tempat ini. Sepertinya dia menyadari keberadaan kita." ucap Maxton yang membuat wajah xylon semakin marah.  Kenapa wanitanya itu sangat suka bermain petak umpat dengannya. Padahal dia sudah tidak bisa lagi menahan rasa rindunya. 

"Kalau begitu tuntun aku bertemu dengan wanita itu." ucap Xylon pada Maxton dengan tatapan tajam yang bersiap akan membunuhnya. 

"Saya tidak tahu pasti pergi kemana nona Cherry. Tapi aku sudah memerintahkan seseorang mengikuti nona. Jadi kita hanya perlu menunggu bawahan saya saja." ucap Maxton pada tuannya. 

Secara tiba-tiba, Xylon menarik kerah baju pria itu dengan kencang. Hal itu membuat maxton sedikit sulit bernafas. Karena bajunya sepeti mencekik lehernya. Tapi dia tidak melakukan apapun. Hanya pasrah dengan tindakan yang akan dilakukan tuannya selanjutnya.

"Kamu tahu aku tidak suka menunggu. Apalagi tidak ada kepastian kalau bawahanmu tidak mengalihkan pandangannya dari wanitaku. Jadi sekarang bawa aku ke tempat wanita itu sekarang." ucap Xylon pada maxton. Sedangkan Krit merasakan kalau nyawanya sebentar lagi dalam bahaya. Tuannya tidak akan mudah diredakan kalau sudah penuh amarah seperti saat ini.

Benar saja, tuannya menatapnya sekarang. Dia mengerti tatapan dari xylon. Dia segera meninggalkan kedua orang itu menuju ke dalam toko kue. Sekarang dia harus mendapatkan tempat nona Cherry tinggal di kota ini. Karena hanya hal itu saja yang bisa menyelamatkan nyawanya. 

Dia masuk ke dalam cafe. Dia terdiam saat melihat wanita di depannya. Wanita tua yang selama ini dicari oleh tuannya karena menjadi saksi kejahatan dari musuhnya. Ternyata orang itu selama ini ada di kota Vierthan. Dia tidak ingin ada pertumpahan darah di tempat ini. Bagaimanapun keberadaan tuannya tidak boleh diketahui oleh siapapun dari kerajaan octavain atau masalah akan semakin besar. 

Krit berjalan mendekati wanita tua itu. Sedangkan Ermania tidak begitu mengenal pria muda yang berjalan mendekatinya. Tapi dia merasakan sesuatu buruk akan terjadi. Dia menjadi mengingat Cherry yang belum kembali dari mengantar kue. Biasanya paling telat,Cherry akan kembali menjelang malam tiba. Ermania sangat tahu hubungan kedua wanita muda yang berbeda status itu. 

"Ada yang bisa saya bantu tuan? toko saya sebentar lagi akan tutup. Jadi anda tidak bisa makan di sini tuan." ucap Ermania pada pria itu. Tapi dia terkejut saat mendengar namanya di sebutkan. Tidak ada yang tahu nama panjangnya kecuali Galord. Apakah dia sekarang dalam bahaya.

"anda Ermania Hiklon ibu asuh dari tuan marquess Obrecth sekarang bukan?" tanya Krit dengan wajah dinginnya. Saat Ermania harus menerima apapun yang akan dia dapatkan. Apalagi saat dia tahu pria muda di depannya adalah tangan kanan dari musuh tuan mudanya. Sekarang dia hanya berharap Cherry bisa melarikan diri secepat mungkin. Karena dia tidak bisa menahan pria muda di depannya terlalu lama. 

Sedangkan Cherry yang berjalan menuju rumahnya menyadari ada sedang diikuti. Dia terpaksa harus berjalan menjauhi dari rumahnya. Agar orang itu tidak bisa menemukan keberadaanya. Saat ini Cherry berada di pasar malam yang penuh dengan banyak orang. Tentu saja hal itu membuat orang yang mengikutinya akan kesulitan menemukannya di antara kerumunan orang. Beruntungnya dia mengetahui jalan kecil yang akan menuju rumahnya. 

Rumah cherry berada di jauh dari pusat kota sebenarnya. Dia sengaja mengambil tempat yang jauh dari keramaiannya. Alasannya agar dia merasakan kedamaian dan ketentraman saat malam. Pusat ibu kota Vierthan bisa dikatakan tidak pernah tidur. Tapi hal itu membuat Cherry sedikit  bersyukur sehingga dia bisa kabur dari kejaran pria yang disuruh dari tuannnya itu. 

Setelah memastikan tidak ada orang di belakangnya yang mengikuti. Cherry langsung berlari menuju rumahnya yang sedikit jauh kalau lewat jalan pinggir pusat kota. Karena merasa pakaiannya hanya menghambatnya. Cherry terpaksa menyobek kain bawahnya. Sehingga hanya tersisa gaun rusuh dengan panjang di atas lutut. Dia berlari dengan segara tenaga yang dimilikinya. Beruntungnya dia sudah membereskan semua barangnya. Setelah sampai dia harus meninggalkan kota ini. Tidak peduli kalau dia harus bersembunyi di huta dekat kediamannya beberapa waktu. 

Tidak mungkin Cherry berkeliaran di ibukota yang sudah berisi bawahan tuan duke monish. Dia tidak tahu alasan pria itu datang ke kerajaan musuhnya. Satu hal yang dirinya sadari kalau alasannya tuannya berhubungan dirinya. Mungkin dia sudah menyinggung pria itu atau tidak sengaja melihat rahasianya. sehingga Cherry diburu sampai kekerajaan musuhnya. Bahkan pria itu sampai menyamar agar tidak ada seorangpun menyadarinya. Tinggal beberapa rumah lagi dia bisa sampai di rumah yang disewanya. Hanya rumah berlantai satu yang ukurannya tidak begitu besar. tapi cukup nyaman untuk tempat berteduh. Setidaknya lebih baik dari rumah saat menjadi budak tuan count Erbest. 

Dia masuk ke dalam rumah, langsung mengunci pintu dari dalam. Dia tidak ingin sesuatu hal yang tidak diduga jika pintu tidak dikunci. Sekarang dia dalam bahaya. Karena itu Cherry harus meningkatkan kewaspadaanya. Benar saja dengan dugaanya, dia melihat beberapa pria berjalan menuju rumahnya. Sekarang dia bingung untuk pergi dari rumahnya. 

"sial kenapa aku harus kembali ke rumah dulu, aku harusnya langsung pergi saja dan kembali saat keadaan kondusif. Dasar kamu bodoh Cherry." umpat Cherry pada dirinya. 

Dia menatap kurumunan itu dari jendela rumahnya. Dia mencari cara untuk kabur. Hingga dia melihat ada jendela lain yang mengarah ke hutan di belakang rumahnya. Tidak ada cara lagi dia harus kabur lewat jendela itu. Dia memecahkan jendela itu dengan kayu bakar yang ada di dalam rumahnya. Setelah pecah dan memastikan tidak ada kaca yang bisa melukainya. Dia naik dan berniat untuk keluar dari jendela itu. Bersamaan dengan pintunya yang terbuka. Cherry melihat maxton yang menatapnnya tajam. 

"NONA CHERRY." teriak maxton pada wanita yang sedang mencoba keluar rumah dengan melewati jendela. Teriakan itu membuat orang-orang yang dibelakangnya menatap pria itu. Terutama Xylon yang langsung menggeser badan pria itu. Di bisa melihat wanitanya pergi melalui jendela yang dihancurkan olehnya.


The maid of Villain Tyrant  ( Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang