Cherry memasuki ruangan yang digunakan untuk mengucapkan janji pernikahannya. Dia berjalan dengan wajah senyuman yang tidak pernah hilang. Walaupun semua ini hanya sebuah rekayasan. Tapi keduanya terlihat melakukannya seakan pernikan itu akan dia adakan hari ini. Bahkan Xylon sempat hilang fokus karena penampilan Cherry. Beruntungnya hanya bertahan beberapa sesaat saja hingga dia merasakan ada lemparan batu di punggungnya. Tentu saja pelakunnya adalah Jules yang sedang menatap tajam padanya.
"Lihatlah duke monish itu terpesona padamu. bahkan dia seperti orang bodoh." bisik Jules pada wanita di sampingnya yang sedang menahan rona merah dan tawannya itu. Sahabatnya tidak sadar kalau Cherry saja sempat terpesona dengan penampilan pria di depannya. Rasanya dia ingin mengadakan pernikahannya hari ini saja.
"Sepertinya yang mulia ratu harus melihat wajah pengantin wanita sekarang." bisik Gruni dari sisi lain Cherry. Jules tersenyum melihat wajah sahabatnya sedang merona.
"sayangnya kalian harus menundannya. Jadi bersabarlah." ucap Jules yang mencoba menenangkan pengantin wanita. Bukannya membuat Cherry tenang tapi dia terlihat kesal dengan perkataan ratu-nya sekarang.
"Berhenti menggodaku yang mulia ratu." ucap Cherry dengan suara pelan yang membuat kedua wanita pendampingnya harus menahan tawannya. Orang -orang akan curiga dengan interaksi mereka. Lebih tepatnya musuh yang menyamar menjadi tamu di pernikahan Cherry dan duke monish.
"Bukankah sudah waktunya? Aku tidak melihat kehadiran marquess Obrecth." ucap Cherry pada jules. Wajah wanita itu sudah berubah menjadi serius saat melihat sebuah burung yang berada di luar jendela.
Senyuman Jules perlahan muncul lebih tepannya senyuman dingin. Dia tidak menduga rencana mereka sama seperti yang berada di mimpinya. Beberapa saat lagi Galord akan muncul dari belakang badan xylon. Bersamaan burung hitam itu menghancurkan kaca yang membuat seluruh perhatian di dalam ruangan itu menujunya. Saat itu digunakna oleh Galord untuk menikam duke monish. Hanya Cherry yang melihat saat pedang milik Galord menusuk dada kiri Xylon. Bersamaan dengan perhatian kembali. Galord menghilang dari tempat itu membuat orang-orang tidak ada yang tahu siapa pelaku penyerangan itu.
Walaupun setelah itu pasukan dari Galord dan prisa yang menggunakan penutup wajahnya itu menyerang seluruh orang di pesta itu. Raja berakhir sama dengan sang adik. Dia mendapatkan tikaman yang tidak di sadari oleh orang-orang.
Mungkin mereka tidak akan menduga seorang marquess Obrecth menjadi pelaku penyerangan itu. Karena sihir yang digunakannya bisa membantunya tidak meninggalkan keberadaannya pada waktu yang tepat.
"tring."
"prang."
Burung hitam berhasil menghancurkan kaca dari ruangan ini. Bersamaan dengan suara dua pedang yang berada. Suara itu berasal dari xylon yang menangkis serangan dari Galord. Tidak sulit untuk dirinya membalikkan keadaan. Sayangnya Xylon terlalu gegabah hingga pedang Galord menggores tangan kanannya.
"Kamu menggunakan rencana seperti yang ada di dalam mimpimu itu, tuan marquess Obrecth." ucap Xylon dengan senyum yang merendahkan lawannya. Galord terkejut mendengar perkataan sepupunya itu. Bagaimana bisa dia tahu kalau rencananya ini mengikuti mimpi yang dilihatnya beberapa hari lalu.
Seharusnya Xylon tidak bisa menghindari pedangnya yang menembus jantungnya. Sayangnya dia tidak memperkirakan kalau musuhnya juga mendapatkan penglihatan yang sama. Mimpi yang di dapatkan oleh mereka seperti sebuah peringatan akan kejadian buruk. Tentu hanya buruk untuk pihak duke monish tidak untuk marquess Obrecth. Sayangnya sepupu Xylon itu tidak tahu kalau dirinya akan berakhir sama menyedihkan dengannya.
Prisa akan menjadi bumerang yang menyerangnya saat seluruh kekuasaan berada padanya. Wanita itu hanya sebuah singa yang sedang menanti mangsanya menurunkan kewaspadaanya. Saat seluruh orang yang menghalangi Galord hilang. Ternyata dia tidak sadar sudah memelihara seorang singa yang akan menerkamnya.
"Marquess Obrecth kamu telah gagal. Seluruh rencana ini akan berakhir dengan kekalahan. Sebaiknya kamu menyerah saja dengan keinginan untuk mendapatkan wanitaku. Sejak awal Cherry sudah menjadi milikku. Kamu hanya diberikan kesempatan untuk menyicipi kebahagiannya tapi tidak untuk memilikinya." ucap Xylon dengan senyuman mengejek pada musuh di hadapannya. Tidak ada lagi rasa kasihan pada Galord yang merupakan sepupunya itu.
"Benarkah?Cherry tidak pernah benar-benar menjadi milikmu duke monish. Sejak awal dia memilih untuk kabur dari sisimu. Hal itu sudah menunjukkan kalau dia tidak ingin di sampingmu. Jangan terlalu berbesar kepala. " ucap Galord bersamaan serangan pada Xylon. Namun bagi Xylon yang sudah terbiasa berperang. Serangan pria di depannya tidak begitu kuat. Dia hanya ingin sedikit bermain saja. Bukankah lebih menarik membuat musuh kita bahagia dan berbangga hati sebelum di jatuhkan hingga dasar tak berujung.
"hahahhaha, kamu benar-benar tidak bisa menerima kenyataan yang sedang terjadi. Seperti kasus hukuman tuan marquess sebelumnya. Kamu masih suka menyalahkan kedua pamanmu hingga saat ini bukan? Padahal kamu sudah tahu duke monish dan raja terdahulu tidak bisa melakukan apapun saat itu karena ayahmu memang pernah melakukan kesalahan pada kerajaan ini. Selain itu marquess Obrecth juga yang meminta pada kedua saudaranya untuk membiarkannya mendapatkan hukuman itu. Jadi berlajarlah menerima takdirmu Galord." ucap Xylon yang sekarang memberikan serangan pada Galord dengan sedikit tenaga. Tapi bisa membuat Galord kewalahan. Meskipun usia Xylon lebih muda dari Galord. Pengalaman yang di dapatkan oleh Xylon lebih banyak dalam hal bertahan diri.
"diam, kamu tidak tahu yang aku rasakan karena kepergian ayahku saat itu." ucap Galord yang sekarang memberikan serangan secara bertubi-tubi tapi tidak membuat Xylon kewalahan dalam menangkisnya.
"Benarkah? apa aku harus mengingatkan kejahatanmu di masa lalu yang membunuh ayahku. Galord? " ucap Xylon dengan serangan yang sangat kuat. Hingga Galord tidak bisa menahannya dan terjatuh. Pedang Xylon di arahkan pada leher sepupunya. Terlihat di wajahnya amarah yang selama ini dia pendam.
Dia kira sepupunya akan berubah. Sayangnya Galord masih tetap sama. Dia tidak pernah sadar kesalahan yang telah diperbuatannya. Selain itu dia masih menyalahkan kematian ayahnya pada keluarga duke monish dan raja Helmunt. Padahal saat itu kedua keluarga itu sudah berjuang untuk menyelamatkan ayahnya. Meskipun berakhir tidak sesuai dengan kedua orang itu harapkan.
Suara detingan yang tadinya terdengar di seluruh sudut ruangan . Akibat adu pedang antara pasukan duke monish dan marquess Obrecth. Tapi semua itu terhenti saat mereka melihat kedua pria yang menjadi pemimpin mereka telah jatuh. Siapa lagi kalau bukan Galord yang sudah terduduk dengan pedang Xylon di lehernya. Siap kapan saja menebas lehernya itu.
Sedangkan Cherry tadi bisa membantu jules untuk menghadapi Prisa. Sekarang mereka tidak ada di ruang pernikahan itu. Jules memang sengaja membawa musuhnya itu dan sahabatnya ke tempat lain. Alasannya dia tidak ingin Prisa menggunakan sihirnya pada orang -orang di dalam ruangan itu.
"Cherry, atau aku harus memanggilmu Dena? bukankah harusnya kamu sudah pergi ke akhirat. Sayangnya keberuntungan untuk kedua kalinya berpihak kepada kamu. Sekarang kamu mengambil hal aku inginkan untuk kesekian kalinya. Aku pastikan kamu akan mati dan tidak akan mengganggu hidupku lagi Dena sahabatku. " ucap Prisa. Cherry terkejut mendengar namanya dulu di panggil oleh Prisa. Tidak sampai di situ saja dia hanya memiliki sahabat saat menjadi Dena.
"Krisa." panggil cherry yang membuat prisa tersenyum lebar mendengar namanya dipanggil oleh mantan sahabatnya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
The maid of Villain Tyrant ( Tamat)
Fantasi# 1 Edisi Novel Transmigrasi #Season 1 [Follow dulu ya sebelum baca] Bagaimana ceritanya kalau Dena harus masuk ke dalam tubuh seorang gadis yang hidup sebatang kara. Walaupun nasib kehidupan keduanya tidak beda jauh dengan kehidupan sebelumnya. Saa...