Galord berjalan mendekati Cherry yang mencoba menjauh dari pria itu. Hingga badannya tidak tanpa sadar sudah menabrak sebuah lemari buku. Dia mencoba mencari sesuatu benda yang bisa digunakannya untuk melindungi dirinya.
"Jangan mendekat Galord." ucap Cherry yang membuat pria itu tersenyum lebar. Bukannya dia mendengarkan permintaan wanita di hadapannya. Dia semakin mendekati wanita yang sudah mencuri hatinya sejak pertemuan pertamanya.
"Aku tidak pernah menjauh dari kamu lagi Cherry. Sudah cukup saat aku tahu memiliki hubungan pria breng*ek itu. Sekarang kesempatan untukku memilikimu sepenuhnya." ucap Galord dengan senyuman yang tidak luntur. Hal itu membuat Cherry ketakutan.
Dia tidak tahu cara untuk kabur dari tempat ini. Mungkin hanya sebuah jendela yang terbuka sedikit. Tapi tinggi ruangan ini berada di lantai dua. Tentu saja dia sama saja membunuh dirinya saja jika nekat meloncat.
Cherry hanya bisa berharap seseorang menyelamatkan. Entah itu Krit atau pelayan lain. Dia tidak mungkin berteriak karena dia takut terjadi salah paham. Semua sangat membingungkan untuknya saat ini. Sekarang dirinya merindukan Xylon yang baru saja pergi beberapa saat lalu.
"Cherry." panggil seseorang dari luar ruangan. Saat itu Cherry bisa bernafas lega karena hidupnya selamat. Bagaimanapun Galord tidak akan mengambil resiko jika keberadaanya diketahui di kediaman duke monish yang merupakan musuhnya.
"Sialan, tunggu aku Cherry. Aku hanya ingin memberi tahumu saja kalau sebaiknya kamu memilihku. Karena pria itu pasti akan membawa wanita lain setelah kembali. Saat itu kamu akan dibuang seperti sampah begitu saja. Jadi datang kepadaku saja Cherry-ku." ucap Galord yang tiba-tiba menghilang saja dari hadapan Cherry. Tentu saja hal itu membuat Cherry terkejut.
"Gruni. " panggil Cherry bersamaan sebuah dobrakan dari pintu itu. Dia bisa melihat wajah krit dan Gruni yang cemas padanya. Dia menatap senang dengan keberadaanya.
"Cherry, kamu baik-baik saja." ucap Gruni yang langsung membawa tubuh sahabatnya kedalam pelukannya. Tadi dia melihat sosok mencurigakan yang menarik Cherry ke sebuah ruangan. Awalnya dia tidak ingin ikut campur hingga dia mendengar sebuah suara benda jatuh di ruangan itu.
Tanpa pikir panjang Gruni berlari mencari Krit. Tangan kanan tuan yang paling bisa dipercaya. Dia tidak ingin sesuatu rumor buruk jika ternyata hal buruk terjadi di dalam ruangan itu. Setidaknya tuan krit tahu cara untuk menyelesaikannya. Tidak hanya itu saja tuan krit pasti menjaga hal itu agar tidak disebar. Bagaimanapun Cherry sebentar lagi akan menjadi istri tuannya.
"Nona apa yang telah terjadi?"tanya Krit saat dia melihat jendela yang terbuka lebar. Selain itu dia juga dapat merasakan sebuah energi sihir di dalam ruangan ini. Tidak banyak orang yang dapat menggunakan sihir hanya keluarga kerajaan dan beberapa orang seperti Krit dan maxton. Hal ini menunjukkan telah terjadi hal buruk jika tadi Gruni tidak segera memanggilnya.
"Marquess Obrecth mendatangiku." ucap Cherry yang membuat Krit dan Gruni terdiam saat mendengarnya. Bagaimana bisa orang lain bisa melewati sihir perlindung yang dibuat oleh tuan mereka. Bukankah hal ini sangat mencurigakan jika hal itu bisa terjadi. Meskipun Krit tahu kalau marques Obrecth salah satu dari beberapa bangsawan yang bisa menggunakan sihir seperti tuannya.
Tapi seharusnya tidak ada yang bisa melewati sihir pelindungi buatan duke monish. Jika tidak ada bantuan dari orang dalam. Krit menduga ada orang yang berada di bawah tangan musuh tuannya. Sekarang keberaan calon nyonya dalam bahaya.
"Nona anda kembali ke ruang anda. Gruni temani nona Cherry jangan biarkan orang lain mendekatinya. Kita tidak tahu siapa musuh kita saat ini. aku akan mengurus beberapa hal." ucap Krit yang langsung dianggukkan oleh Gruni. dia juga berpikir sama dengan pria itu. Sekarang kondisi sangat berbahaya karena tidak ada tuan duke monish dan beberapa ksatria kepercayaan keluarga duke monish. Jadi tidak ada yang bisa benar-benar mereka percaya dalam keadaan ini.
"Baiklah aku mengandalkanmu Krit." ucap Cherry yang berjalan dengan dibantu oleh Gruni. Bagaimanapun dia masih dalam kondisi syok dengan kejadian beberapa waktu lalu. Dia tidak menyangka Galord akan senekat ini. Sekarang dia harus menjauh dari pria itu karena dia tidak tahu rencana dibalik keinginan memiliki diirnya.
Cherry masih mengingat kata-kata terakhir dari Galord. Bagaimana bisa dia tahu kalau Xylon akan bertemu dengan seorang wanita saat di medan perang. Tidak mungkin kalau pria itu seperti dirinya. Satu hal yang bisa dirinya duga adalah kalau dibalik pertemuan Xylon dan Prisa terjadi karena campur tangan pria itu.
Sedangkan Krit langsung berjalan menuju ruang kerja tuannya. Ada sebuah bola kristal yang digunakan untuk menghubungi tuannya. Dia harus melaporkan hal ini karena bagaimanapun ini sangat membahayakan keselamatan nonanya.
"Ada apa Krit? aku baru saja keluar dari wilayah ibu kota. Kamu sudah menghubungiku." ucap Xylon dengan wajah kesal pada bawahannya. Dia masih cemburu pada tangan kananya tentang niat gila wanitanya itu.
"Tuan jangan cemburu dulu, ada hal yang mendesak setelah kepergian anda." ucap Krit yang tidak begitu dihilaukan oleh Xylon. Sebesar apa hingga tangan kananya menganggap hal itu mendesak.
"Semendesak apa?"tanya Xylon.
"Ini berhubungan dengan nona Cherry." ucap Krit yang membuat Xylon langsung menatap wajah tangan kanan yang ada di bola sihir. Apa yang terjadi pada wanitanya. PAdahal dia sudah menggunakan sihir perlindung untuk mencegah penyusup masuk. Terutama musuhnya yang sepertinya memiliki ketertarikan pada Cherry.
"MArquess Obrecth baru saja menemui nona Cherry. Saya tidak tahu apa yang sudah dilakukan oleh tuan marquess. Tapi nona Cherry terlihat sedikit terguncang saat saya menemukannya." jelas Krit yang membuat Xylon tidak bisa menahan amarahnya. Hal itu membuat sihir yang dimilikinya kurang teratur. Berdampak pada bola sihir yang mereka gunakan.
"Tuan sebaiknya mengontrol amarah anda, nona Cherry sudah baik-baik saja. Saya memiliki usulan untuk menyembunyikan nona cherry selama anda pergi ke meda perang." ucap Krit pada tuannya yang menatap keseriusan bawahannya. Dia memang bisa mempercayai krit untuk menjaga Cherry. Tapi di dalam lubuk hatinya dirinya cemburu dengan hal itu.
"Kamu ingin memindahkan Cherry kemana?"tanya Xylon.
"Anda akan pasti senang dengan usulanku nanti." ucap Krit sebelum dia menjelaskan tujuannya. Xylon tersenyum lebar dia menganggukkan kepala. Tentu saja dia setuju dengan usulan tangan kananya. Ternyata Krit tidak akan pernah mengecewakannya. Dia selalu tahu cara membuatnya senang.
"Ya kamu laksanakan itu. Pastikan semua berjalan sesuai yang kamu katakan. Jika terjadi kesalahan kamu tahu hukuman yang akan aku berikan padamu Krit. Kamu ingat sudah membuat kesalahan tadi pagi padaku." ucap Xylon sebelum sambungan mereka terputus. Sedangkan Krit hanya bisa bersabar dengan sikap menyebalkan tuannya. Sekarang dia harus membuktikan kalau pekerjaannya tidak akan mengecewakan tuannya.
"Aku harap tuan bisa menghapuskan hukumanku. Tuan karena aku sudah memberikan hadiah yang besar untukmu." gumam Krit sebelum meninggalkan ruang kerja milik tuannya itu.
Maaf para pembaca sekalian hari ini aku cuman bisa update satu bab ajah. Berhubung author sedang dalam kondisi tidak fit. Doain author agar besok sudah sehat kembali. Jadi nanti seperti biasa updatenya banyak hehehehe.
Selamat menikmati
KAMU SEDANG MEMBACA
The maid of Villain Tyrant ( Tamat)
Fantasy# 1 Edisi Novel Transmigrasi #Season 1 [Follow dulu ya sebelum baca] Bagaimana ceritanya kalau Dena harus masuk ke dalam tubuh seorang gadis yang hidup sebatang kara. Walaupun nasib kehidupan keduanya tidak beda jauh dengan kehidupan sebelumnya. Saa...