3. CHOCOLATE

319 68 4
                                    

-

Abby masuk ke dalam rumah dan langsung menghampiri food boxy yang berada di dekat meja makan. Ia menyalakan benda mirip microwave itu dan segera mengambil belanjaan yang ia pesan. Namun, menunggu beberapa detik, gadis sembilan belas tahun itu sedikit dibuat kesal karena tak ada makanan apapun yang muncul dari sana.

"Apa benda ini rusak?" Katanya sambil sedikit menepuk-nepuk permukaan atas benda persegi tersebut. "Kenapa tidak ada makanan yang muncul? Hei! Ayolah.."

"Berhenti merusak barangku Abby!" Kata Carrie tiba-tiba keluar dari kamarnya.

"Aku berbelanja banyak sekali makanan tadi, ada coklat juga. Tapi kenapa sekarang tak ada satu pun yang muncul?"

"Dana yang ditransfer ibu kau habiskan untuk membeli makanan?" Kata Carrie sedikit menyelidik.

"Hmm.. Sebagian, hanya sebagian. Sisanya berasal dari dana hasil kerja paruh waktuku." Jawab Abby kembali menepuk persegi hitam itu, kali ini lebih keras.

Carrie menghampiri dan segera menarik rambut panjang adiknya itu kasar. "Hei!"

"Ouh, sakit!"

"Kubilang berhenti merusak barangku!" Ujarnya. "Kau mau belanjaanmu?! Aku sudah mengambilnya." Carrie melirik ke arah kamarnya, ke atas ranjang. Setumpuk snack, biskuit dan berbagai merk minuman susu tercecer di sana.

Abby langsung masuk ke kamar kakaknya itu."Kenapa kau meletakkanya di kamarmu?! Itu milikku." Gadis itu membopong semuanya hingga beberapa bungkus biskuit berjatuhan ke lantai.

Carrie memungutnya satu dan membukanya sambil bersandar santai di ambang pintu. "Kenapa tiba-tiba kau beli jajanan seperti ini? Tidak biasanya. Kau tidak takut gemuk lagi?"

"Aku ingin menaikan berat badanku." Abby berusaha menerobos kakaknya, namun Carrie tetap berdiri di sana.

"Menaikan berat badan? Wow, ada apa ini? Kepalamu habis terbentur? Biasanya kau susah sekali makan, diet."

"Aku ingin gemuk Carrie, aku butuh asupan nutrisi. Sekarang menyingkir dari sana." Abby sekali lagi menerobos kakaknya, dan kali ini berhasil. Namun beberapa jajanan jatuh lagi ke lantai, termasuk dua buah cokelat putih.

Carrie memungutnya lagi. "Bukankah ini punyaku?"

"Ya, ambil punyamu. Hanya itu punyamu."

"Tidak, masih ada lagi. Aku juga memesan cokelat biasa untuk Lou tadi, ingat?" Carrie menarik rambut adiknya lagi dan memeriksa jajanan-jajanan di tangan Abby, namun mendadak ia menemukan sesuatu yang tak sempat ia lihat tadi. "Susu untuk ibu hamil?"

Abby sontak menyabetnya dari tangan kakaknya hingga membuat semua makanan ringan yang dipegangnya ia lepas dan jatuh ke lantai. "Ah.. Itu..-"

"Untuk apa kau membeli susu seperti ini?"

Belum sempat Abby menanggapi pertanyaan Carrie, food boxy mendadak berbunyi yang menandakan ada sesuatu baru muncul di sana.

"Kau memesan makanan lagi?" Tanya Carrie.

Abby makin kikuk. "Ya, cuma... satu paket menu makanan."

Carrie menghampiri benda itu, membaca informasi makanan yang baru datang. "Paket menu harian untuk.. PERSIAPAN IBU YANG BERENCANA HAMIL?!"

*****

"Para wanita menganggap kehamilan adalah sebuah anugerah. Tapi aku tidak, itu musibah." Erika menyeruput kopi hangatnya. Suasana cafe yang tak terlalu ramai membuat hatinya sedikit lebih tenang apalagi gadis yang baru dikenalnya di pemakaman itu rupanya juga cukup ramah, cukup menghibur.

THE Y 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang