...
"NC?!" Red menarik rambut pemuda itu agar wajahnya dapat terlihat lebih jelas. NC, jujur ini sangat mengejutkan.
Sementara itu, pemuda yang ia tahan tersebut mendorongnya kuat, menyingkirkan tangan Red. Matanya terasa makin pedih hingga air mata mulai keluar, ia berlutut sambil sibuk membersihkan lagi matanya dari tanah, bukan, pasir. Pasir yang sengaja dirancang untuk membuat tanaman plastik dapat tumbuh dan terlihat segar layaknya tumbuhan sungguhan tanpa perawatan sama sekali.
Ketika pemuda itu sibuk, dari belakang Red tiba-tiba menarik tangannya dan menguncinya ke balik punggung hingga ia tak bisa berbuat apa-apa. "Hei! Lepaskan aku!"
"Diam!" Red menariknya untuk berdiri.
Beberapa orang dari dalam cafe keluar dan memperhatikan mereka dari kejauhan, termasuk Erika.
"Reese!" Seru Erika panik. "Reese, kau menangkapnya?!"
"Ya," Red membalikkan badan pemuda itu ke belakang menghindar dari pandangan Erika, menarik penutup wajahnya agar parasnya tak dilihat oleh Erika.
"Reese, kau tidak apa-apa?" Erika berjalan menghampiri Red. Namun Red segera menyuruhnya berhenti.
"Jangan kemari!" Bentaknya yang langsung membuat Erika diam di tempatnya. "Maaf, tapi tolong tetap di sana saja. Pencuri ini memegang senjata." Ujar Red.
Lelaki muda berambut cokelat itu mencoba melepaskan tangannya, memutar dan mendorong badan Red. Namun Red kali ini lebih kuat darinya. "Sudah diamlah, Ni-cho-las!" Red berbisik, menekan intonasinya.
"Nicholas?"
"Lebih baik kau sekarang ikut denganku!" Red segera mendorongnya menuju terminal T yang kebetulan ada tak jauh dari sana. Remaja itu mengatakan kepada semua orang termasuk Erika akan membawanya ke polisi.
******
"Kupikir yang ini tidak sama." AndroG03 menggeser potongan puzzle menyingkir dari bingkai.
Sementara Skylar memasang potongan lain ke sudut bingkai. Dan potongan itu cocok di sana. "Hal pertama saat menyusun puzzle adalah meletakan sudut-sudutnya terlebih dahulu."
"Kenapa kau sangat menyukai permainan lama?" Tanya AndroG03 pada Skylar sembari terus mengotak-atik potongan demi potongan yang tercecer di meja di hadapan mereka, sebuah puzzle yang jika disusun akan membentuk sebuah gambar binatang-binatang yang kini telah punah, seperti misal koala, beberapa jenis kelinci, atau juga penguin kaisar asal antartika.
"Entahlah, permainan lama menurutku lebih menyenangkan." Jawab Skylar.
"Kau sering bermain puzzle sebelum datang kemari?" AndroG03 mendekatkan dirinya pada Skylar, seakan makin tertarik dengan remaja itu.
"Dulu waktu aku kecil, aku sering bermain banyak puzzle bersama Emma." Jawab Skylar.
"Kau tidak bosan?"
"Tidak."
"Kau berbeda dengan kakakmu." AndroG03 memperhatikan aksi Skylar menyelesaikan potongan puzzle nya dengan cepat, bingkai itu lumayan besar dengan potongan puzzle yang kecil dan rumit, namun Skylar tampak cukup mudah memainkannya. "Kau cerdas." Pujinya.
"Terimakasih."
AndroG03 memperhatikan wajah Skylar lebih dalam sebelum berbisik. "Sky, kau tidak bosan berada di sini?"
Skylar sontak terdiam mendengar pertanyaan android itu, namun ia kemudian mencoba tampak asik kembali, mengambil potongan puzzle bergambar kepala kelinci dwarf berbulu putih. "Tidak."
"Benarkah?"
"Untuk apa aku bosan. Sejak awal, dapat bergabung di Laboratorium ini adalah impianku. Aku ingin membantu para pakar mengakhiri tragedi dari wabah virus Y. Jadi, dari pada merasa bosan, kupikir ini justru menyenangkan."
"Kau tidak bohong?" Tanya AndroG03 sedikit menyelidik.
Skylar berhenti memainkan puzzlenya, "Andro, ada apa denganmu? Kenapa tiba-tiba...-" Belum sempat Skylar menyelesaikan kalimatnya, humanoid itu mendadak mencengkram pergelangan tangan Skylar kuat. "Andro!"
"Sky, kau mau berjalan-jalan sebentar keluar dari tempat ini?" Bisik humanoid itu sembari terus menggenggam tangan Skylar.
"An, lepaskan tanganku! Ini sakit." Skylar menarik tangannya yang juga tak sadar masih menggenggam potongan puzzlenya.
AndroG03 merebut potongan puzzle tersebut. "Kelinci, kau suka kelinci? Kau suka menjadi kelinci di Laboratorium ini terus?"
"Andro, hentikan sikapmu," Skylar mendorong humanoid itu, namun AndroG03 tetap menggenggamnya.
Mereka berpandangan sejenak, Skylar tampak bingung dan cemas dengan kelakuan humanoid tersebut yang tak biasanya. Pupil mata benda itu memerah, ekspresinya juga seakan mengintimidasi, mendesaknya. "Andro ada apa?" Skylar terus mencoba melepaskan tangannya.
Tak lama, tiba-tiba humanoid itu tertawa. "Sky, kau takut padaku?" Katanya sambil melepaskan tangan Skylar. "Maaf, aku cuma bercanda. Aku tidak sungguh-sungguh menakutimu," Ia tertawa makin kencang, ekspresi wajahnya kembali berubah menjadi riang, warna merah di pupil matanya memudar.
Skylar berdiri dari kursinya. "Aku selesai An, bersihkan puzzle ini." Ia beranjak menuju pintu.
"Tidak, tunggu, kau mau ke mana? Kau marah?" AndroG03 ikut berdiri dan mengejar langkah Skylar. "Sky.. Kubilang aku tidak bersungguh-sungguh, jangan pergi dulu, ayo bermain lagi. Apa si kelinci menjadi sangat penakut sekarang? Aku belum waktunya memangsamu."
...
![](https://img.wattpad.com/cover/305778810-288-k276398.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
THE Y 2
FantasiaNC0012, pemuda yang dulu pernah hidup saat kaum pria telah punah kini baru dibangkitkan dari kematiannya dan harus berhadapan dengan kelompok yang menentang projek pemerintah tentang kelahiran kembali bayi laki-laki. Humanoid yang dulu pernah menjad...