26. SAVE HIM

144 31 0
                                    

-

Hampir seharian Regina tak beranjak dari tempatnya. Ia memperhatikan dan mempelajari segala hal yang ia dapatkan mengenai tubuh NC.

Bangkit dari kematian, tubuh NC mengalami banyak perubahan dari sebelumnya, bahkan DNA nya tak sama mengingat ia mengalami menstruasi. Ia tak percaya Red Hawk bisa melakukan semua ini. Mereka cerdas, mereka menggunakan keunggulan kromosom wanita dan sedikit memodifikasi nya untuk melawan kematian, dan yang lebih hebat, mereka juga tidak menghilangkan fungsi dari kromosom pria yakni kromosom Y.

"Regina," Seorang pekerja wanita yang hampir dua tahun menjadi asistennya di laboratorium itu memanggilnya, menyadarkan dari lamunannya tentang kondisi tubuh NC.

Regina mengalihkan fokus pada wanita itu. "Hmm.. ya, ada apa?"

"Aku ingin bertanya, setelah kau bertemu kembali dengan objek lamamu, NC0012, apakah kau masih ingin melanjutkan projekmu soal bayi NC yang dikandung gadis bernama Abby itu?"

Regina mengambil secangkir kopinya, meneguknya sedikit. "Entahlah, aku tak tertarik lagi dengan jabang bayi itu. Kita punya si nomer dua belas yang asli sekarang, dan dia lebih menarik untukku." Jawab Regina.

"Lalu, kau benar-benar melepaskan bayi itu begitu saja? Kau tak ingin memantau, atau berupaya untuknya lagi? Kita sudah sejauh ini."

"Aku tetap memantau bayi itu, dan juga Abby. Tapi mungkin, aku tak bisa jamin apakah aku akan melanjutkan rencana kita soal mereka. Aku punya NC asli di tempat ini."

Wanita itu diam dan mengangguk. "Oke baiklah, apapun keputusanmu."

"Kita harus lebih fokus pada NC yang bangkit dari kematian. Dia kembali bernafas setelah Red Hawk melakukan modifikasi luar biasa pada jasadnya. Aku ingin kita mempelajarinya lebih jauh, ini soal keabadian yang didambakan semua orang."

"Kau ambisius."

"Untuk masa depan."

"Semoga kita berhasil." Asisten wanita itu menyerahkan segala berkas yang ia bawa ke atas meja Regina. "Ini laporan soal projek lama kita, aku lakukan yang terbaik, semoga kau tidak kecewa."

"Terimakasih." Beberapa saat ketika Regina dan bawahannya selesai dengan obrolan ringan itu, tiba-tiba alarm di gedung itu menyala.

Regina segera mengganti monitor holografinya dengan rekaman kamera pemantau yang ada di ruangan di mana mereka menahan NC. Dan benar saja, NC tak ada di sana.

"Dia mencoba kabur dariku lagi?" Regina menghela nafas kesal.

******

"Kita harus mencari cara yang benar-benar jitu untuk membebaskan NC dari Regina." Carrie mengunyah keripik kentangnya.

Abby memeriksa meja riasnya, ia sedang kehabisan masker kecantikan saat ini, ia lupa membelinya kemarin. "Tak perlu khawatir, rencanaku sudah sangat jitu untuk membuat Regina mau menyerahkan NC kembali ke habitatnya, ke kita."

"Kita? Kau habitatnya?"

"Maksudku ke tempat di mana dia harusnya berada. Masyarakat yang bebas, seperti kita."

"Tapi kau tak bisa asal menggertak, wanita itu lebih pintar darimu."

"Gertakan itu akan membuat nyalinya ciut dan tak bisa berpikir jauh. Lagi pula, dia juga tahu kalau aku punya akses di laboratorium negara, dia tahu kalau aku dengan mudah bisa melakukannya jika ia tak mau mengalah dalam negosiasi." Abby menyalakan sistem, ia akan berbelanja beberapa produk masker kecantikan, membuat wajahnya berbinar di pesta Tina malam ini.

"Bagaimana jika ia justru menantangmu untuk benar-benar melakukannya?"

"Dia takkan suka hasilnya, aku yakin dia tak mungkin melakukannya."

"Bisa saja. Bisa saja dia menyuruhmu benar-benar mengatakan pada Lanee bahwa NC hidup kembali, lalu mereka akan merampas NC dari Regina dan mengurungnya di tempat di mana kau justru tidak bisa menemuinya sama sekali, laboratorium yang lebih besar, laboratorium milik negara dengan penjagaan super ketat."

Abby berhenti memilih beberapa produk kecantikan dan menoleh pada kakaknya. "Kau sedang membuat nyaliku ciut?"

Carrie melahap lagi keripik kentangnya sambil menyalakan musik dari penyanyi favoritnya. "Sudah kubilang rencanamu itu payah."

"Apa kau punya ide lain? Berhentilah menjadi babi."

"Setidaknya aku babi yang tidak cemas kekasihku akan diringkus oleh wanita-wanita gila berjubah."

Abby kembali memilih produk kecantikan di depannya. "Kekasihmu cuma robot. Lagi pula.. NC juga belum menjadi kekasihku, bahkan.." Abby terdiam sesaat, merasa sedikit sedih. "Bahkan dia tidak tahu kalau aku menyukainya."

Carrie melempar bantal ke kepala adiknya.

"Auh!"

"Kau harus mengatakan padanya kalau kau menyukainya." Ujar Carrie yang mendadak bersemangat.

"Apa?"

"Kau harus bilang pada pemuda bodoh itu kalau kau menyukainya, apakah dia bersedia menerima hatimu atau tidak."

"Kau gila?"

Carrie berdiri dari kursi malasnya. "Aku tidak gila, kau yang gila. Kau sangat berani menyukainya, kau tidak tahu ada berapa banyak gadis di dunia ini? Jika kau tidak bergerak cepat, dia akan jatuh pada gadis lain. Ingat, cuma ada dua pria di muka bumi ini, dan kita telah kehilangan yang satunya, Skylar, dia sudah menjadi milik Emma. Jadi sekarang hanya ada si bodoh NC, dan kau harus cepat-cepat mendapatkannya atau kau kehilangan kesempatanmu untuk menikah dengan pria sungguhan seperti yang diimpikan semua gadis di dunia ini."

Mendengar kata-kata kakaknya Abby sedikit takut, namun juga bersemangat. Ada benarnya, ada satu miliar lebih gadis di muka bumi, namun hanya ada dua laki-laki, Emma adalah gadis yang beruntung karena ia telah bersama dengan Skylar, dan Abby ingin menjadi seperti itu dengan NC menjadi miliknya.

"Aku.. aku harus bagaimana?" Abby segera bercermin. "Aku ingin NC bersamaku. Aku harus bagaimana?" Ia berpaling pada Carrie dengan panik.

"Kubilang kau harus segera mengatakan isi hatimu padanya."

"Kita harus membebaskannya terlebih dahulu."

"Buat rencana yang matang, dia harus kagum denganmu sebagai dewi penyelamatnya."

"Rencanaku sudah matang dan tepat, berapa kali kubilang kalau itu ide yang bagus."

"Sejak kecil kau bodoh dalam membuat ide yang bagus."

Belum sempat Abby menyanggah ujaran kakaknya, tiba-tiba mereka mendengar dari sistem bahwa rumahnya kedatangan tamu.

Abby memeriksa melalui monitor di dinding kamarnya. Dan dia agak terkejut melihat siapa yang berdiri di balik pintu depan mereka.

"NC?!" Abby memalingkan pandangan pada Carrie. "NC, dia... dia sudah bebas!"

"Benarkah?!" Carrie menghampiri Abby dan ikut melihat. Benar, pemuda di balik pintu itu adalah NC. Dia bebas!

Abby menggerutu. "Bagaimana aku bisa membuatnya kagum? Dia sudah bebas terlebih dahulu."

"Kembalikan dia pada Regina. Lalu selamatkan lagi."

"Apa?"

"Tidak, aku bercanda." Carrie beranjak menuju pintu. "Ayo temui satu-satunya buronan berzakar itu."

...





THE Y 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang