27. HOME

148 29 1
                                    


Abby membuka pintu, dan benar saja, orang di balik pintu tersebut adalah NC. Pemuda itu terengah, sedangkan Abby ingin sekali langsung memeluknya. Ia senang. 

"Terimakasih." Kata NC pada Abby yang kemudian cepat-cepat masuk ke dalam rumah. Ia berkeringat, bajunya basah.

"Kau kabur dari laboratorium milik Regina?" Tanya Carrie.

NC tak sanggup menjawab. Ya, benar ia kabur. Dan ia melesat dengan cepat ke rumah Abby tanpa menggunakan terminal T, ia takut jejaknya akan terlacak jika menggunakan alat transportasi itu, jadi ia hanya berlari.

"Jika kau terus-terusan menggunakan kakimu kau justru akan cepat ditangkap. Itu mencolok." Ujar Abby. "Humanoid tak pernah berlari." Sambungnya sambil pergi ke dapur untuk mengambil air, namun NC mendahului langkahnya. "Lihat, dia sangat suka memanfaatkan kakinya."

"Aku haus." Jawab NC. "Dan.. aku melewati jalanan yang sepi tadi. Tidak mencolok." Pemuda itu mengambil gelas dan mengisinya dengan air, lalu meneguknya dengan cepat.

Sementara Abby terdiam dan tak sadar memperhatikan gaya NC meminum airnya. Terjadi lagi, ouh, leher itu sangat menarik bagi Abby, teguk demi teguk yang membuatnya seakan berdenyut, benar-benar mengalihkan fokus Abby, dan juga.. Carrie. Ini kali pertama ia memperhatikan NC dengan sangat, pemuda itu makin menarik.

NC menurunkan gelasnya, lalu agak terkejut ketika dua gadis di depannya memperhatikannya dengan dalam.

"A.. ada apa?"

"Auh.." Carrie berusaha menyadarkan diri, berpaling, begitu pun Abby.

'Sial,'

NC meletakkan gelasnya. "Apa.. aku meminum air yang salah? Itu air untuk minum kan?"

"Ya, itu air untuk minum." Jawab Abby.

"Lalu kenapa..-"

"Lupakan." Sela Carrie duduk ke sofa di dekat sana sambil menyabet keripik kentang yang tadi ia letakkan begitu saja. "Jadi sekarang bagaimana? Apa yang akan kau lakukan, kau sudah berhasil kabur dari Regina. Tadinya Abby ingin membebaskanmu dari wanita itu dengan ide bodohnya agar kau kagum dengannya." Ujar Carrie mengalihkan perhatian NC. Sangat konyol ia harus mengakui bahwa, laki-laki sungguhan sangat seksi saat minum!

NC berpaling pada Abby. "Apa? Kau mau membebaskanku dari Regina?"

"Ahm.. itu.." Abby memerah, ya Tuhan kenapa Carrie harus mengatakannya?! Apalagi ia juga menambahkan maksudnya, kagum?

NC tersenyum. "Terimakasih. Itu manis." Ujar NC mengusap rambut Abby. "Tapi aku sudah di sini. Tak usah khawatir, aku sangat pandai dalam urusan melarikan diri sekarang." Sambungnya.

Abby makin memerah ketika tangan NC tak henti menyentuh rambutnya.
'Bagaimana bisa?!'

Carrie berdeham, NC menurunkan tangannya. "Manis." Kata Carrie ketus.  

NC yang ingat dengan maksudnya datang ke rumah Abby segera beranjak dari sana. "Oh ya, aku kemari hanya akan mengambil barangku yang tertinggal." Katanya sambil melangkah ke kamar Abby.

Jujur sejenak Abby kesal dengan Carrie yang mematahkan momen manisnya barusan. Kenapa Carrie harus berdeham! NC baru saja menyentuh rambutnya. "Sial*n kau," Ujar Abby pelan pada kakaknya sebelum mengikuti langkah NC.

Carrie hanya tertawa sambil terus menikmati keripik kentangnya.

"Setelah mengambil barang, apa rencanamu selanjutnya?" Tanya Abby.

NC mengambil suatu alat menyerupai jam tangan yang berfungsi sebagai dompet dan senjata digital yang biasa ia pakai dulu ketika bersama dengan Red. Untung Abby tak memindahkannya, barang itu ada tetap di atas meja seperti sebelum NC bangun tadi pagi dan ditusuk oleh Carrie.

"Rencanaku adalah.. menghacking pusat pengendali terminal T, jejak teleportasi Red pasti tercatat di sana. Ke mana saja dia pergi, dan dengan siapa. Ya, setidaknya itu yang masuk ke kepalaku saat ini. Kemungkinan dapat membobol sangat kecil, dan entah berhasil atau tidak aku menemukannya, tapi layak dicoba. Tak ada kabar apapun yang dokter Lanee katakan pada Regina." Jawab NC.

"Ide bagus. Kalau begitu aku akan ganti baju." Kata Abby langsung membuka lemari pakaian.

Namun NC segera menghentikannya. "Tidak, tunggu. Kau mau apa?"

"Apa lagi, aku ikut denganmu."

"Ikut?"

"Yup."

"Tidak, kau tidak usah ikut. Aku akan melakukannya sendiri."

"Apa?"

"Ini berbahaya. Lagi pula kau juga sedang hamil." NC melirik perut Abby yang makin membesar.

Jujur Abby agak tak senang mendengar itu. "Tapi, NC.."

"Dan Regina akan membuatmu semakin sulit jika kau terus bersamaku." Sela NC. "Aku tak ingin melibatkanmu dan kakakmu lagi, aku tak ingin merepotkan kalian dengan urusanku. Cukup sampai di sini saja, Regina dan anak buahnya saat ini pasti telah menandai kalian, jadi mari buat mereka tak mengincarmu dan kakakmu lagi terkait denganku. Lagi pula kau juga harus banyak istirahat dan tak pusing memikirkan apapun, itu baik untuk wanita yang sedang mengandung."

"NC!" Bentak Abby. "Kau ini.. kenapa?" Jujur Abby agak tak senang mendengar kata-kata NC. Apa NC tak ingin ditemani?! 'Sial!'

"Kau tak bisa pergi dan melakukan apapun sendiri. Itu akan sulit. Biarkan aku membantu." Tindas Abby.

"Kubilang kau sedang mengandung. Ini berbahaya." Tindas NC ganti.

"Lebih berbahaya jika kau melakukan apapun sendiri dan kehilangan nyawa.. lagi." Sahut Abby. "Aku.. aku tak ingin kehilangan kau lagi, aku tak ingin kau.. tewas lagi." Kata Abby dengan suara pelan. Terpaksa ia harus mengatakannya.

"Hei, kenapa kau tak mengajaknya ke pesta reuni Tina saja?" Ujar Carrie tiba-tiba mematahkan momen canggung yang dibuat Abby. Entah sejak kapan ia sudah berada di ambang pintu kamar Abby dan melihat debat sesaat itu.

Abby menoleh pada kakaknya. "Kau.."

"Aku memberi ide yang bagus dan.. tak mematikan siapa pun." Carrie berjalan mendekat pada Abby dan NC, namun ia menatap pada adiknya. "Ya, kenapa kau tak mengajak pria sungguhan ini pergi ke pesta Tina?" Carrie lalu berpaling pada NC. "Bukankah kau juga masih ragu soal rencanamu membobol pusat pengendali terminal T? Lalu kenapa kau tak ikut Abby saja pergi ke pesta Tina?"

"Pesta Tina?"

"Yup, kau pernah datang ke sana dulu. Ingat? Menurutku itu lebih baik, dan lebih mudah ketimbang kau harus menjadi ninja. Tina bukan gadis sembarangan, dia punya relasi yang kuat dengan siapa pun, bahkan mengenal hampir ke orang-orang terpandang di Eden. Siapa tahu.." Carrie berbicara lebih pelan pada NC. "Siapa tahu kau bisa mendapat sedikit informasi tentang penculik remaja yang menyekap temannya di suatu daerah lewat mereka, atau, kau bisa manfaatkan kenalan Tina yang memiliki akses di gedung pusat pengendali terminal T lalu meminta data pada mereka jika kau bersikeras ingin tetap mengetahui jejak Red lewat terminal T. Orang-orang yang hadir di pesta Tina biasanya bukan dari kalangan teman-temannya sekolah saja, ia punya banyak relasi penting, dan kau juga harus bergaul agar semuanya lebih mudah, bukankah begitu?"

Abby dan NC saling berpandangan. Ya, ada benarnya. Abby bahkan ingat janjinya pada Tina untuk membawa kekasihnya.. tapi NC bukan kekasihnya, itu membuat Abby merasa seperti menipu diri sendiri, menyedihkan.

Carrie menjentikkan jari. "Tunggu apa lagi? Cepat ganti baju kalian. Pestanya akan dimulai sebentar lagi."

....

THE Y 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang