-
NC cuma bisa merasakan badannya dibaringkan di sebuah ranjang di mana biasa ia mendapat penanganan medis jika kepalanya kambuh terlalu parah. Pemuda itu melihat beberapa perawat memeriksa denyut jantung dan pupil matanya. Ia ingin sekali bangun dan mengatakan kalau sakit kepalanya tidak terlalu buruk saat ini, yang terpenting adalah bertanya berapa lama obat yang disuntikan Red tadi berhenti aktif, sungguh ia tak bisa menggerakkan tubuhnya sedikit pun. Seperti kata Red, bahkan mengangkat jarinya pun membutuhkan banyak perjuangan.
Tak lama, Nora tiba-tiba datang memasuki ruangan. Jujur NC sangat takut sekarang, ia ditemukan di ruangan di mana Nora melarang keras ia di sana. Semuanya karena ulah Red, dan kini ia meninggalkannya begitu saja?
'Bocah sialan!'
"Apa yang kau dan Reese lakukan di ruangan itu NC?" Tanya Nora.
NC cuma diam, sangat kikuk.
"Bicaralah, kau masih bisa bicara meski tubuhmu terasa seperti orang yang mengalami stroke." Ujar Nora lagi.
"Hmm.. Aku.. Kami.. Kami sedang mencari krim untuk menghilangkan memar. Reese terbentur, dan memar. Hehe.." Jawab NC.
"Jangan bohong. Kami melihat kalian dari kamera pengawas sedang mengacak-acak simpanan cairan bius kami." Nora menatap makin dalam, seakan mendesak.
"Itu.. Kami kira di sana."
"Jawab saja dengan jujur, apa yang sedang kau dan Reese lakukan? Apa kalian merencanakan sesuatu tanpa sepengetahuanku?"
NC sekali lagi diam, isi kepalanya berpikir keras. Reese, ia akan membalas bocah itu jika bertemu.
Tak menunggu jawaban, Nora yang cukup kesal memanggil anak buahnya. "Efek bius anak ini akan segera habis dalam beberapa menit. Kirim dia ke bangsal A agar tak berbuat ulah lagi. Aku sudah lelah dengan kelakuannya. Lakukan hal yang sama pada Reese jika dia kembali." Katanya lalu berbalik dan pergi.
"Apa?! Bangsal A?! Nora! Tidak, jangan kirim aku ke bangsal A!" NC berseru. Namun Nora sama sekali tak menggubris.
Bangsal A, NC tahu benar tempat seperti apa itu. Lumayan mengerikan, hampir mirip seperti penjara. Penjara yang dipenuhi oleh remaja-remaja seperti Red, ciptaan kelompok Red Hawk namun yang mengalami gangguan fisik lebih serius, atau lebih tepatnya cacat, gagal. Mereka akan menyimpan anak-anak itu di sana, lalu jika diperlukan, mereka akan mengambil salah satunya untuk dijadikan objek uji coba lain di Laboratorium. Dan jika itu dilakukan, tak ada satu pun dari mereka yang kembali hidup-hidup.
NC mencoba sekuat mungkin menggerakan badannya. Tapi tetap saja percuma. Salah satu anak buah Nora dengan pakaian bak perawat mendorong ranjang NC keluar dari ruangan. Dari balik maskernya NC bisa melihat kalau wanita itu tersenyum sinis padanya.
Setelah masuk ke terminal T yang hanya beroperasi sebagai pengantar dalam gedung itu saja, NC dibawa lagi oleh wanita itu menuju ke sebuah koridor panjang di ruang bawah tanah gedung tersebut. Tempat itu sangat sunyi dan remang-remang, pencahayaan sangat minim. Terdengar suara-suara teriakkan dari remaja-remaja di balik tembok. Mereka berseru minta dikeluarkan, beberapanya bahkan terdengar mencoba mengguncang-guncang jeruji di pintu masing-masing.
Di tengah perjalanannya, NC mendadak merasakan kembali kepalanya sangat sakit. Koridor panjang di depannya seperti berputar, membengkok ke kanan atau kiri. NC mengerang, wanita itu berhenti sejenak, namun ia hanya melihat saja. Tak lama ia pun kembali berjalan.
"Maaf, Nora tak memberimu obat sakit kepala lagi hari ini. Kau harus kuat menghadapinya sendiri." Ujarnya dengan acuh.
NC terus mengerang menahan sakit yang kian menjadi, seperti biasanya, lagi-lagi sosok Erika muncul di depannya. Seakan berdiri di tengah-tengah koridor, wanita itu tersenyum pada NC. NC tak terlalu mempedulikannya, namun ketika gambaran lain muncul, ia tak bisa tetap cuek. Rasanya mendadak ia seperti sedang berada di sebuah rumah, di ruang makan, di hadapannya ada dua orang lain, bukan Erika, tapi Skylar targetnya dan.. Seorang gadis yang entah NC tak tahu siapa dia. Mereka bertiga sedang membicarakan makanan.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE Y 2
FantasyNC0012, pemuda yang dulu pernah hidup saat kaum pria telah punah kini baru dibangkitkan dari kematiannya dan harus berhadapan dengan kelompok yang menentang projek pemerintah tentang kelahiran kembali bayi laki-laki. Humanoid yang dulu pernah menjad...