-
Mereka masuk ke pesta itu. Seperti sebelumnya, pesta yang diadakan Tina selalu megah dan mewah, namun kali ini, mengingat gadis itu yang mulai menginjak dewasa, pestanya pun sedikit dibumbui dengan kesan vulgar. Terdapat beberapa humanoid pria dengan pakaian agak terbuka menunjukkan otot perut dan dada mereka. Sontak membuat siapa pun gadis yang lewat di sekitar mereka pasti akan menoleh.
"Astaga aku ingin meledak, kenapa panas sekali?" Ujar Carrie menangkap momen itu.
Abby menyenggol lengannya. "Jaga mata dan libidomu, jangan mencoreng nama baikku di depan si brengsek itu." Katanya sambil menggenggam makin erat tangan NC, berusaha menguatkan diri dengan pemandangan panas di sekitarnya tersebut.
Sebenarnya, kalau boleh jujur, ia juga cukup tertarik. Pandangannya seperti mau menoleh saja melihat sekelompok humanoid itu. 'Sial!' kenapa Tina meletakkan mereka di sana?! Abby jadi tak bisa berpikir yang lain selain perut dan otot yang menggairahkan itu.
NC menarik Abby lebih dekat dengannya, seakan tahu hasrat panas yang mulai dirasakan Abby karena sekelompok mesin berotot itu.
"Aku yang paling bagus di sini. Aku laki-laki sungguhan." Bisik NC pada Abby. Bukan cuma ingin menguatkan, tapi juga mengingatkan kalau ia pun tak kalah superior, entahlah, NC jadi tak suka perhatian Abby berpaling ke pria lain, atau benda, kenapa para wanita mahir membuat mesin yang lebih tampan dari pria sungguhan?! NC bahkan sadar kalau tubuhnya tak lebih kekar dari mesin-mesin itu.
"Kau cemburu?" Bisik Abby ganti, agak menggoda.
"Ha?" NC sontak menatap Abby. Dan begitu matanya melihat gadis di sebelahnya itu, seperti sebelumnya, wajah dan sorot mata Abby dengan riasan itu tampak cantik untuknya. Membuat jantung NC berdegup cepat. "Aku.." Ia menelan ludah.
"Kau memerah." Ujar Abby melihat rona di wajah NC. Itu terlihat sekali.
Dan, astaga apakah benar NC juga gugup padanya? Ini bukannya membuat Abby senang jika ya NC juga tertarik dengannya, tapi justru gugup. Abby jadi gugup kalau NC suka padanya, tentu pemuda itu akan jadi lebih memperhatikannya, melihat gerak geriknya lebih detail ketimbang melihat gadis lain, dan bagaimana jika ia melakukan hal yang akward di depan NC? Apalagi memalukan.
Kini Abby merasa ia harus menunjukkan sikap sempurna agar tak mengecewakan NC, tapi bagaimana mau sempurna jika ia gugup karena ia juga menyukai NC?
"Rumit sekali pikiranmu!" Carrie, dengan menggandeng tangan Lou, berjalan mendahului Abby ketika mendapati wajah Abby juga memerah sama seperti NC.
Untuk kesekian kali, wajah dua orang itu saling memerah, saling tersipu.
"Aku menunggu momen kalian berciuman." Ujar Carrie sebelum ia melangkah menghampiri sebuah meja hidangan besar tak jauh dari sana.
Kini tinggal Abby dan NC sendiri di tengah kerumunan. Abby ingat beberapa temannya, kebanyakan dari mereka tak banyak berubah. Hanya saja humanoid yang mereka bawa sudah berganti.
"Hai," Sapa Abby sambil melambaikan tangan kecil ketika ada satu dua gadis menatapnya. Teman yang dulu dari kelas lain, mereka menyapa Abby balik tapi terlihat sekali sapa dan senyuman itu palsu, mereka seakan mencibir Abby dari belakang, apalagi ketika melihat NC yang ada disamping Abby. Abby yakin anak-anak itu masih ingat kasus yang terjadi di pesta Tina terakhir kali.
"Sudah kubilang," Gumam NC pelan. "Teman-temanmu masih mengingatku kalau aku humanoid teror."
Mendengar NC yang kurang nyaman, Abby menatap dan tersenyum pada sekelompok gadis itu. "Aku membeli humanoid baru. Dia pria baru." Abby menggandeng lengan NC lebih erat, menunjukkan kemesraan. "Dan, aku punya sertifikat resminya jika kalian ingin tahu." Tegas Abby.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE Y 2
FantasyNC0012, pemuda yang dulu pernah hidup saat kaum pria telah punah kini baru dibangkitkan dari kematiannya dan harus berhadapan dengan kelompok yang menentang projek pemerintah tentang kelahiran kembali bayi laki-laki. Humanoid yang dulu pernah menjad...