chapter fiveteen

2.5K 215 21
                                    

Budayakan tekan bintang setelah membaca, ya.
Maafkan typo
.
.

satu titik dua komaNana cantik, Kak Ansel yang punya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

satu titik dua koma
Nana cantik, Kak Ansel yang punya.
Wkwkw


.
.

Keira menunduk malu setelah memberikan ciuman itu pada Ansel

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Keira menunduk malu setelah memberikan ciuman itu pada Ansel. Ansel terdiam. Dia agak terkejut sekaligus tidak tahu harus bereaksi seperti apa.

"Udah, jadian aja!" sorak salah satu teman Keira, disusul sorakan lain.

"Keira, maaf," ucap Ansel setelah lama terdiam. "Aku enggak bisa balas perasaan kamu."

Senyum di wajah Keira menghilang. Ya dia ditolak.

Meski mendengat penolakan Ansel, tetap saja rasa kesal Nana tidak hilang. Nana mendengkus. "Gue izinin ke sini buat datang sebagai tamu, bukan buat cari pacar baru."

Nana berbalik pergi, enggan melihat drama percintaan yang di pertontonkan itu. Lebih baik dia pulang sebelum dia berubah menjadi lebih buruk, menghancurkan pesta itu misalnya. Jangan salah! Nana berani melakukannya jika dia mau.

"Na, tunggu, Na!" Tania berlari menyusul Nana yang sudah jauh dari tempat itu.

Geo dan Davis saling tatap. "Kasih tahu Ansel enggak kalo tadi Nana di sini?" tanya Davis.

"Jangan, deh. Nanti ketahuan kalo kita yang ngadu ke Nana," jawab Geo.

Davis mengangguk. "Bener juga. Yaudah, enggak usah."

***

Ansel melepas sepatunya, kemudian menaruhnya di rak sepatu yang ada di dekat pintu. Ansel berjalan masuk ke dalam rumah sembari melepas jam tangannya. Rumah begitu sepi, apakah Nana sudah tidur?

Try To Be Yours √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang