chapter twenty five

2.2K 203 4
                                    

Budayakan tekan bintang setelah membaca, ya.
Maafkan typo.
.
.

Maafkan typo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.

Nana berdiri di depan cermin, membuka sedikit kaosnya hingga menampilkan perutnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nana berdiri di depan cermin, membuka sedikit kaosnya hingga menampilkan perutnya. Nana mengusap pelan perutnya yang masih datar itu. Ia masih tidak menyangka akan hamil secepat ini.

"Ini beneran di dalam sini ada bayi?" gumam Nana sembari melihat perutnya dari cermin.

Benar-benar sangat mengejutkannya. Jadi rasa mual yang dirasakannya sejak kemarin adalah karena ia sedang mengandung? Nana tidak pernah membaca apapun soal kehamilan. Ia hanya pernah melihatnya di dalam drama. Namun tidak separah apa yang dialaminya.

Nana menghela napas pelan. "Begini, ya, Adik Bayi. Karena aku lihat Kak Ansel akan lebih sayang ke kamu, mari kita buat kesepakatan," ucap Nana mengusap perutnya.

"Kita harus bagi rata kasih sayang Kak Ansel nanti. Kamu enggak boleh ambil semuanya! Kak Ansel juga milik aku."

"Eh, tapi ... ini gue harus bilang apa sama Papa, hah? Pasti Papa marah kalo tahu gue hamil," ucap Nana sembari membayangkan perkataan Papanya yang memintanya untuk lulus kuliah terlebih dahulu.

"Tuh, kan! Enggak mungkin gue bohong. Ini perut gue lama-lama pasti segede balon."

Nana sedikit panik, tidak tahu bagaimana caranya memberitahu papanya.

"Mampus aja gue. Kak Ansel! Kak Ansel!" teriak Nana sembari berjalan cepat menghampiri Ansel yang ada di ruang tamu.

Ansel yang melihat Nana terburu-buru langsung menghampiri istrinya itu. "Eh, jangan buru-buru. Nanti kalau jatuh gimana? Kamu, kan, lagi hamil."

Nana menepuk lengan pria itu. "Hamil! Hamil! Ini kalo Papa tahu gimana?"

Ansel terdiam sebentar. Benar juga apa kata Nana. Jika Papa Nana tahu, tentu saja Ansel akan diomeli mengingat Papa Nana sudah memperingatkan untuk tidak menyentuh Nana selagi Nana masih kuliah.

Try To Be Yours √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang